Skip to content

Berita Politik Prancis Saat Ini – Lillieforsenate

Lillieforsenate.com Situs Kumpulan Berita Politik Prancis Saat Ini

  • Home
  • Proses Politik Perancis
  • Privacy Policy
October 29, 2024October 29, 2024

Drama Kekuasaan, Skandal Politik yang Mengguncang Prancis

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Drama Kekuasaan, Skandal Politik yang Mengguncang Prancis – Prancis, negara yang dikenal dengan sejarah panjangnya, tidak hanya terkenal karena kulinernya yang mengagumkan atau landmark ikonisnya, tapi juga serangkaian skandal politik yang telah menarik perhatian publik baik nasional maupun internasional. Skandal ini tidak hanya mengungkap kerentanan dalam struktur politik, tetapi juga dampaknya terhadap kepercayaan publik terhadap institusi. Artikel ini akan mengeksplorasi beberapa skandal politik besar yang pernah terjadi di Prancis, memberikan wawasan tentang bagaimana insiden-insiden ini membentuk percepatan politik negara.

Affaire des Diamants

Salah satu skandal politik paling terkenal di Prancis adalah “Affaire des Diamants” yang terjadi pada tahun 1970-an, melibatkan Valéry Giscard d’Estaing, Presiden Prancis saat itu. Giscard dituduh menerima hadiah berlian yang tidak dilaporkan dari Jean-Bédel Bokassa, diktator dari Republik Afrika Tengah, yang saat itu sedang berusaha memperkuat hubungan dengan Prancis. Skandal ini menjadi sangat kontroversial karena terungkap tepat sebelum pemilihan presiden 1981, yang berkontribusi pada kekalahan Giscard. Kasus ini menyoroti isu korupsi dan pengaruh asing dalam politik Prancis, serta merusak citra publik terhadap pemerintahan yang ada.

Drama Kekuasaan, Skandal Politik yang Mengguncang Prancis

Clearstream Affair

Pada awal tahun 2000-an, Prancis diguncang oleh “Clearstream Affair”, skandal yang melibatkan tuduhan pencucian uang dan daftar rekening bank rahasia yang diduga digunakan oleh politisi Prancis untuk menyembunyikan suap dan komisi ilegal. Dominique de Villepin, mantan Perdana Menteri, dan Nicolas Sarkozy. Yang kemudian menjadi Presiden, sama-sama terlibat dalam skandal ini yang berakar dari rivalitas politik mereka. Skandal ini sangat rumit dan melibatkan banyak investigasi yang berujung pada persidangan dan akhirnya Villepin dibebaskan dari semua tuduhan. Kasus ini menunjukkan betapa kompleks dan berbahayanya permainan kekuasaan di tingkat atas politik Prancis.

Bettencourt Affair

Kasus lain yang mencoreng dunia politik Prancis adalah “Bettencourt Affair”, yang melibatkan Liliane Bettencourt, pewaris L’Oréal. Yang merupakan salah satu wanita terkaya di dunia. Pada tahun 2010, ia terlibat dalam skandal yang mencakup dugaan penggelapan dan pemberian uang ilegal kepada partai politik yang berkuasa. Nicolas Sarkozy, yang saat itu adalah Presiden, dituduh menerima dana kampanye ilegal dari Bettencourt. Skandal ini tidak hanya mengekspos praktik korupsi dalam pembiayaan politik tetapi juga mempengaruhi karir politik beberapa tokoh penting.

Penelopegate

Lebih baru, pada tahun 2017, François Fillon, kandidat presiden dari partai konservatif, terlibat dalam skandal yang disebut “Penelopegate”. Fillon dituduh memberikan pekerjaan fiktif kepada istrinya, Penelope. Yang membayar ratusan ribu euro dari dana publik untuk pekerjaan yang tidak pernah dilakukan. Skandal ini mencuat beberapa bulan sebelum pemilihan presiden, yang mengakibatkan hancurnya kampanye Fillon dan mempengaruhi hasil pemilihan presiden secara signifikan.

Kesimpulan

Setiap skandal politik yang terjadi di Prancis tidak hanya mempengaruhi karir individu yang terlibat tetapi juga secara mendalam mempengaruhi kepercayaan publik terhadap pemerintahan dan institusi politik. Masing-masing kasus mengungkap kelemahan dalam sistem, memicu tuntutan untuk transparansi dan reformasi. Meskipun Prancis terus berjuang dengan warisan skandal ini, kejadian-kejadian tersebut menjadi pengingat penting akan kebutuhan akan akuntabilitas dan integritas dalam pemerintahan.

Read more
December 19, 2023December 19, 2023

Prancis sebagai Pemain Sentral dalam Diplomasi Global

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Prancis sebagai Pemain Sentral dalam Diplomasi Global – Dalam panggung diplomasi global, Prancis telah lama menjadi pemain sentral yang memegang peran kunci dalam membentuk arah peristiwa dunia. Dengan sejarah panjangnya yang kaya akan prestasi politik, ekonomi, dan budaya, Prancis telah berhasil menjadikan dirinya sebagai kekuatan penting yang tidak dapat diabaikan dalam kerangka diplomasi internasional.

Kepemimpinan Prancis dalam Uni Eropa

Prancis, sebagai salah satu anggota pendiri Uni Eropa, telah menunjukkan kepemimpinan yang kuat dalam upaya menciptakan integrasi politik dan ekonomi di antara negara-negara anggota. Dengan menjadi motor penggerak di Uni Eropa, Prancis berperan dalam merancang kebijakan bersama, mengatasi krisis ekonomi, dan memperkuat solidaritas antarnegara anggota.

Prancis sebagai Pemain Sentral dalam Diplomasi Global

Peran Prancis dalam Menanggapi Krisis Global

Prancis juga telah aktif dalam menanggapi berbagai krisis global, baik yang bersifat politik maupun kemanusiaan. Dari penanganan konflik di Timur Tengah hingga upaya penanggulangan bencana alam, Prancis selalu terlibat secara proaktif dalam mencari solusi dan memberikan bantuan yang diperlukan.

Diplomasi Perdamaian dan Keamanan

Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Prancis memiliki peran yang signifikan dalam menjaga perdamaian dunia. Prancis tidak hanya aktif dalam operasi perdamaian PBB, tetapi juga terlibat dalam inisiatif diplomasi untuk menyelesaikan konflik bersenjata dan mendorong dialog antarbangsa.

Kontribusi Prancis dalam Isu Lingkungan Global

Dalam menghadapi tantangan lingkungan global, Prancis telah menjadi pemimpin dalam mempromosikan kebijakan perlindungan lingkungan. Dengan mendukung kesepakatan internasional seperti Perjanjian Paris, Prancis berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memainkan peran penting dalam upaya menyelamatkan planet ini.

Kemitraan Ekonomi dan Perdagangan

Dalam hal ekonomi, Prancis telah menjalin kemitraan yang kuat dengan berbagai negara di seluruh dunia. Keterlibatan aktif dalam organisasi internasional seperti G7 dan G20 memungkinkan Prancis untuk memainkan peran kunci dalam pembentukan kebijakan ekonomi global dan mempromosikan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Prancis bukan hanya sebuah negara di Eropa, tetapi juga pemain sentral yang memegang peran vital dalam diplomasi global. Dengan kehadiran aktifnya dalam berbagai forum internasional, keterlibatan dalam penyelesaian konflik, dan komitmen pada nilai-nilai perdamaian dan keadilan, Prancis menerangi panggung dunia sebagai kekuatan yang tidak hanya dihormati tetapi juga diandalkan. Sebagai negara yang terus berinovasi dan beradaptasi dengan dinamika global, Prancis tetap menjadi pemain utama dalam membentuk masa depan dunia yang lebih baik.

Read more
December 19, 2023December 19, 2023

Sistem Parlementer Ganda sebagai Pilar Demokrasi Prancis

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Sistem Parlementer Ganda sebagai Pilar Demokrasi Prancis – Sistem Parlementer Ganda Prancis menjadi salah satu ciri khas yang membedakan negara ini dalam dunia politik global. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang Sistem Parlementer Ganda Prancis, mengungkap bagaimana struktur ini menciptakan keseimbangan kekuasaan antara Majelis Nasional dan Senat, serta dampaknya terhadap kebijakan dan stabilitas politik negara.

Kedua Badan Legislatif: Majelis Nasional dan Senat

Sistem Parlementer Ganda Prancis melibatkan dua badan legislatif utama, yaitu Majelis Nasional dan Senat. Majelis Nasional dipilih langsung oleh rakyat Prancis, sementara Senat mewakili wilayah-wilayah di negara ini. Kedua badan ini bekerja bersama untuk membentuk undang-undang, memeriksa kebijakan pemerintah, dan memberikan representasi yang merata bagi berbagai kepentingan di masyarakat.

Sistem Parlementer Ganda sebagai Pilar Demokrasi Prancis

Majelis Nasional: Suara Langsung Rakyat

Majelis Nasional menjadi wadah bagi suara langsung rakyat Prancis. Anggotanya dipilih melalui pemilihan umum dan bertugas mewakili kepentingan warga di tingkat nasional. Dengan peran yang kuat dalam membuat undang-undang dan mengawasi pemerintah, Majelis Nasional menciptakan penghubung langsung antara rakyat dan proses legislatif.

Senat: Representasi Regional dan Pertimbangan Moderat

Senat, di sisi lain, memberikan representasi lebih merata untuk wilayah-wilayah di Prancis. Anggotanya terpilih oleh para pejabat lokal dan duduk untuk jangka waktu yang lebih lama. Keberadaan Senat memberikan suara lebih moderat dan pertimbangan regional yang penting dalam proses pembuatan undang-undang. Ini menciptakan keseimbangan antara representasi nasional dan regional.

Fungsi Pengawasan dan Pembentukan Undang-Undang

Sistem Parlementer Ganda Prancis memiliki fungsi pengawasan yang kuat terhadap pemerintah. Baik Majelis Nasional maupun Senat memiliki hak untuk memeriksa kebijakan pemerintah, memberikan saran, dan membahas undang-undang. Pengambilan keputusan bersama antara kedua badan ini menciptakan mekanisme pembentukan undang-undang yang cermat dan teliti.

Keseimbangan Kekuasaan: Antara Eksekutif dan Legislatif

Keseimbangan kekuasaan antara eksekutif dan legislatif menjadi landasan Sistem Parlementer Ganda Prancis. Presiden, sebagai kepala negara, memimpin eksekutif, sementara kedua badan legislatif bertanggung jawab atas pembuatan undang-undang. Keseimbangan ini menciptakan sistem tata kelola negara yang stabil dan mencegah akumulasi kekuasaan yang berlebihan dalam satu entitas.

Dampak pada Kestabilan Politik dan Kebijakan

Dampak dari Sistem Parlementer Ganda Prancis sangat terlihat dalam stabilitas politik dan kebijakan negara. Keterlibatan langsung rakyat melalui Majelis Nasional memberikan kelegitiman pada keputusan politik, sementara keberadaan Senat memastikan pertimbangan yang cermat dan perspektif regional yang seimbang. Hasilnya adalah kebijakan yang mencerminkan berbagai aspirasi dan kebutuhan masyarakat Prancis.

Sistem Parlementer Ganda Prancis tidak hanya menjadi landasan keberlanjutan politik, tetapi juga menunjukkan komitmen Prancis terhadap nilai-nilai demokrasi dan representasi yang seimbang. Dengan keseimbangan kekuasaan antara Majelis Nasional dan Senat, Prancis terus memperkuat fondasi sistem politiknya, menciptakan ruang untuk partisipasi warga dan memberikan arah yang mantap bagi negara ini.

Read more
December 19, 2023December 19, 2023

Peran Referendum yang Membentuk Masa Depan Prancis

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Peran Referendum yang Membentuk Masa Depan Prancis – Referendum di Prancis menjadi salah satu instrumen penting dalam proses pengambilan keputusan, memungkinkan warga langsung berpartisipasi dalam penentuan nasib kebijakan krusial. Artikel ini akan membahas secara rinci tentang peran referendum di Prancis, sejarahnya, dampaknya, serta bagaimana suara langsung warga menjadi faktor penting dalam pembentukan kebijakan negara.

Sejarah Referendum di Prancis: Jejak Partisipasi Warga

Prancis telah lama mengakui peran penting referendum dalam konteks demokrasi. Sejarahnya mencakup momen-momen krusial seperti referendum Konstitusi 1958 yang menandai pembentukan Republik Kelima. Referendum ini membuka pintu bagi partisipasi aktif warga Prancis dalam menentukan struktur pemerintahan dan sistem politik mereka.

Peran Referendum yang Membentuk Masa Depan Prancis

Kategori Referendum: Ragam Isu yang Diberikan kepada Rakyat

Referendum di Prancis dibagi menjadi beberapa kategori, termasuk referendum konstitusional, legislatif, dan lokal. Referendum konstitusional, misalnya, seringkali berkaitan dengan perubahan besar dalam konstitusi negara, sementara referendum legislatif terkait dengan kebijakan atau undang-undang tertentu. Ini mencerminkan kesempatan bagi warga Prancis untuk memberikan pandangan langsung mereka terhadap kebijakan krusial yang memengaruhi kehidupan mereka.

Proses Pelaksanaan Referendum: Langkah-langkah Menuju Suara Rakyat

Pelaksanaan referendum di Prancis melibatkan serangkaian langkah yang cermat dan terstruktur. Proses dimulai dari inisiatif pemerintah atau petisi rakyat yang mendukung perlunya referendum. Setelah disetujui, pertanyaan referendum dirumuskan dengan jelas dan dipresentasikan kepada warga Prancis untuk dijawab. Langkah-langkah ini dirancang untuk memastikan kejelasan dan transparansi dalam pengambilan keputusan.

Dampak Referendum: Pengaruh Langsung pada Kebijakan Negara

Hasil dari referendum memiliki dampak langsung pada kebijakan negara. Jika mayoritas warga memilih untuk mendukung perubahan konstitusi, undang-undang tertentu, atau kebijakan krusial lainnya, pemerintah harus merespons dan mengimplementasikannya. Ini menciptakan dinamika yang kuat antara pemerintah dan rakyat, menunjukkan bahwa suara warga memiliki bobot penting dalam proses demokrasi.

Isu-isu Kontemporer: Referendum dalam Konteks Modern

Dalam konteks modern, referendum di Prancis terus menghadapi isu-isu kontemporer yang mencerminkan perkembangan sosial dan politik. Beberapa referendum terkini mencakup isu-isu seperti perubahan iklim, kebijakan imigrasi, dan reformasi pendidikan. Referendum menjadi sarana bagi warga Prancis untuk secara langsung mengatasi isu-isu penting ini dan memberikan arah kebijakan pemerintah.

Tantangan dan Kritik: Pengaturan yang Perlu Diperbarui

Meskipun peran referendum diakui sebagai bagian integral dari sistem demokrasi Prancis, masih ada tantangan dan kritik terkait dengan pelaksanaannya. Beberapa kritikus berpendapat bahwa referendum mungkin rentan terhadap manipulasi politik atau kurangnya informasi yang memadai kepada warga sebelum mereka memberikan suara. Hal ini menunjukkan perlunya terus memperbarui regulasi dan memastikan keadilan dalam proses referendum.

Referendum di Prancis bukan hanya alat administratif, melainkan simbol partisipasi langsung warga dalam pembentukan kebijakan negara. Dengan melibatkan rakyat secara aktif, Prancis menegaskan komitmennya terhadap nilai-nilai demokrasi dan memberikan ruang bagi suara warga untuk membentuk arah masa depan negara. Sebagai instrumen yang unik dan kuat, referendum terus memainkan peran penting dalam sistem politik Prancis yang dinamis.

Read more
December 19, 2023December 19, 2023

Republik Kelima sebagai Pilar Demokrasi Prancis

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Republik Kelima sebagai Pilar Demokrasi Prancis – Republik Kelima Prancis, sistem politik yang diadopsi sejak 1958, merupakan fase kritis dalam sejarah politik Prancis. Artikel ini akan menjelaskan secara rinci tentang Republik Kelima Prancis, menggali sejarahnya, prinsip dasar, dan dampaknya terhadap sistem politik Prancis.

Latar Belakang: Terbentuknya Republik Kelima

Republik Kelima Prancis muncul sebagai respons terhadap krisis politik yang melibatkan Perang Aljazair dan instabilitas pemerintahan pada akhir 1950-an. Pada tahun 1958, Charles de Gaulle, seorang jenderal dan tokoh militer terkemuka, kembali ke panggung politik dan memainkan peran kunci dalam pembentukan Republik Kelima. Referendum 1958 mengesahkan konstitusi baru dan menandai dimulainya era baru dalam sejarah politik Prancis.

Republik Kelima sebagai Pilar Demokrasi Prancis

Kekuasaan Eksekutif yang Kuat: Peran Presiden dalam Republik Kelima

Salah satu ciri utama Republik Kelima adalah kekuasaan eksekutif yang diberikan kepada presiden. Presiden dipilih langsung oleh rakyat dan memiliki kewenangan yang besar dalam pengambilan keputusan. Meskipun demikian, kebijakan-kebijakan presiden juga harus disetujui oleh parlemen, menciptakan keseimbangan antara kekuasaan eksekutif dan legislatif.

Dualisme Parlemen: Majelis Nasional dan Senat

Republik Kelima memiliki struktur parlemen yang terdiri dari Majelis Nasional dan Senat. Majelis Nasional, yang anggotanya dipilih langsung oleh rakyat, bertanggung jawab untuk membuat undang-undang dan mengawasi pemerintah. Di sisi lain, Senat memiliki peran lebih moderatif, memberikan representasi lebih merata untuk wilayah-wilayah di Prancis.

Sistem Kepala Negara: Stabilitas dan Kontinuitas

Salah satu keunggulan Republik Kelima adalah sistem kepala negara yang memberikan stabilitas dan kontinuitas. Kepala negara, yaitu presiden, memiliki masa jabatan lima tahun dan dapat dipilih kembali satu kali. Hal ini menciptakan lingkungan politik yang relatif stabil, memungkinkan pemerintahan untuk fokus pada pembuatan kebijakan jangka panjang.

Peran Referendum: Partisipasi Warga dalam Pengambilan Keputusan Penting

Republik Kelima mengakui peran penting warga dalam pengambilan keputusan besar melalui penggunaan referendum. Dalam beberapa kasus, isu-isu krusial seperti perubahan konstitusi atau kebijakan tertentu diserahkan langsung kepada rakyat untuk diputuskan. Ini mencerminkan komitmen terhadap prinsip demokrasi langsung dan partisipatif.

Kritik dan Reformasi: Perubahan Menuju Sistem Semi-Presidensial

Meskipun Republik Kelima memberikan stabilitas politik, sistem ini tidak luput dari kritik. Beberapa kritikus berpendapat bahwa kekuasaan presiden yang besar dapat mengurangi peran parlemen dan mengarah pada sistem semi-presidensial. Beberapa reformasi dilakukan untuk mencari keseimbangan antara kekuasaan eksekutif dan legislatif.

Republik Kelima Prancis telah menjadi pilar demokrasi di negara tersebut, memberikan fondasi untuk stabilitas politik dan kontinuitas pemerintahan. Meskipun mendapat kritik, sistem ini tetap menjadi bagian integral dalam sejarah politik Prancis. Dengan pengakuan terhadap peran langsung warga dalam pengambilan keputusan dan keseimbangan antara kekuasaan eksekutif dan legislatif, Republik Kelima terus menjadi model untuk sistem politik yang inklusif dan responsif.

Read more
December 19, 2023December 19, 2023

Sistem Peradilan Prancis Sebagai Pilar Hukum yang Inklusif

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Sistem Peradilan Prancis Sebagai Pilar Hukum yang Inklusif – Prancis, sebagai negara dengan tradisi hukum yang kaya, memiliki sistem peradilan yang terkenal karena keberlanjutannya dan kontribusinya terhadap prinsip-prinsip hak asasi manusia. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang sistem peradilan Prancis, mengungkap struktur, prinsip, dan peranannya dalam menjaga keadilan di negara ini.

Struktur Sistem Peradilan Prancis: Hierarki yang Terorganisir

Sistem peradilan Prancis memiliki struktur yang terorganisir dan hierarkis. Puncak piramida peradilan dipegang oleh Mahkamah Agung, yang bertindak sebagai pengawas dan interpreter utama hukum di negara ini. Di bawahnya, terdapat pengadilan banding di tingkat regional dan pengadilan tingkat pertama di tingkat lokal. Struktur ini memberikan jaminan bahwa setiap tingkatan sistem peradilan memiliki peran dan kewenangan yang jelas.

Sistem Peradilan Prancis Sebagai Pilar Hukum yang Inklusif

Prinsip Kemerdekaan dan Netralitas: Fondasi Integritas Peradilan

Salah satu poin penting dalam sistem peradilan Prancis adalah prinsip kemerdekaan dan netralitas. Hakim-hakim di Prancis memiliki kemerdekaan untuk membuat keputusan berdasarkan hukum dan fakta yang disajikan di pengadilan tanpa adanya tekanan eksternal. Netralitas ini menjadi landasan integritas sistem peradilan, memastikan bahwa setiap individu memiliki akses yang sama terhadap keadilan.

Pengadilan Pidana dan Sipil: Menanggapi Razia Masalah Hukum

Sistem peradilan Prancis terbagi menjadi dua yaitu pengadilan pidana dan sipil. Pengadilan pidana menangani pelanggaran pidana dan memberikan sanksi kepada pelaku kejahatan. Di sisi lain, pengadilan sipil menangani sengketa antara individu, organisasi, atau pemerintah, dengan tujuan memberikan keadilan dan pemulihan kepada pihak yang terkena dampak.

Hukum Kodifikasi: Kepastian Hukum dalam Struktur Hukum yang Tertulis

Sistem peradilan Prancis dikenal dengan keberadaan hukum yang dikodifikasi, yang berarti hukum tertulis dengan jelas dan terstruktur. Kode Napoleonic, yang disusun pada awal abad ke-19, masih menjadi landasan hukum di Prancis. Hal ini memberikan kepastian hukum dan memudahkan interpretasi, membuatnya lebih terprediksi bagi para pihak yang terlibat dalam proses peradilan.

Pengadilan Administratif: Menjaga Keseimbangan Antara Warga dan Pemerintah

Selain pengadilan pidana dan sipil, Prancis juga memiliki pengadilan administratif yang menangani sengketa antara warga dan pemerintah. Fungsi pengadilan administratif ini adalah menjaga keseimbangan antara kepentingan individu dan kebijakan pemerintah, memberikan perlindungan hukum terhadap keputusan administratif yang dapat memengaruhi hak-hak warga.

Sistem peradilan Prancis tidak hanya menjadi instrumen penegakan hukum, tetapi juga pilar penting dalam memastikan keadilan dan kepastian hukum. Dengan prinsip-prinsip kemerdekaan, netralitas, dan keberlanjutan hukum, Prancis telah membentuk sistem peradilan yang kuat dan inklusif. Melalui pengembangan terus-menerus dan kesadaran akan hak asasi manusia, sistem peradilan Prancis tetap menjadi model untuk negara-negara yang menghargai keadilan dan supremasi hukum.

Read more
December 19, 2023December 19, 2023

Pemilu dan Keterlibatan Warga saat Musim Politik di Prancis

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Pemilu dan Keterlibatan Warga saat Musim Politik di Prancis – Musim politik di Prancis tidak hanya menciptakan gelombang perubahan politik, tetapi juga menjadi panggung bagi keterlibatan aktif warga dalam menentukan arah negara. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dinamika musim politik di Prancis, menyoroti tahapan pemilu dan peran penting masyarakat dalam proses ini.

Tahap Awal: Pencalonan dan Kampanye

Musim politik di Prancis dimulai dengan tahap pencalonan, di mana partai politik dan calon independen mengajukan diri untuk bersaing dalam pemilu. Kampanye politik pun bergulir, di mana calon-calon tersebut berusaha memenangkan hati warga Prancis dengan menyampaikan visi, misi, dan program kerja mereka. Pencalonan dan kampanye inilah yang menciptakan awal gejolak politik yang dapat dirasakan di seluruh negeri.

Pemilu dan Keterlibatan Warga saat Musim Politik di Prancis

Pemilu Presiden: Klimaks Musim Politik

Puncak musim politik di Prancis adalah pemilihan presiden. Pemilu presiden diselenggarakan setiap lima tahun sekali dan merupakan momen krusial dalam menentukan kepemimpinan negara. Warga Prancis memberikan suara mereka untuk memilih calon presiden yang dianggap paling cocok untuk memimpin negara. Kandidat dari berbagai partai politik bersaing dengan ketat, menciptakan atmosfer penuh tensi dan antisipasi di seluruh Prancis.

Pemilu Parlemen: Pembentukan Legislatif

Setelah pemilihan presiden, musim politik di Prancis belum berakhir. Pemilihan umum untuk parlemen menyusul, di mana warga memberikan suara untuk memilih perwakilan mereka di Majelis Nasional dan Senat. Pembentukan legislatif ini menjadi langkah penting dalam menentukan kebijakan dan arah politik yang akan diambil oleh pemerintahan yang baru terpilih.

Tradisi Debat Politik: Pertarungan Ide dan Visi

Musim politik di Prancis juga dimeriahkan oleh tradisi debat politik antara calon presiden. Debat ini menjadi ajang di mana calon-calon memperdebatkan isu-isu kunci, menyampaikan pandangan mereka, dan meyakinkan warga tentang kemampuan mereka memimpin negara. Debat ini tidak hanya memberikan wawasan kepada warga, tetapi juga menunjukkan kualitas kepemimpinan dari setiap calon.

Partisipasi Warga: Suara yang Mempengaruhi Perubahan

Salah satu aspek paling menarik dari musim politik di Prancis adalah partisipasi tinggi warga. Pemilu dihadiri oleh tingkat partisipasi yang signifikan, menandakan keterlibatan aktif masyarakat dalam proses demokratis. Melalui hak suara mereka, warga Prancis berkontribusi langsung dalam membentuk pemerintahan dan kebijakan yang akan memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.

Musim politik di Prancis bukan hanya tentang perebutan kekuasaan, tetapi juga tentang keterlibatan warga yang tinggi dalam mengukir masa depan negara. Dengan adanya musim politik yang dinamis, Prancis memperlihatkan kepada dunia bahwa demokrasi bukan hanya sistem pemerintahan, tetapi juga semangat dan suara rakyat yang terus berkobar. Musim politik di Prancis memberikan harapan bahwa demokrasi tetap hidup dan sehat, menjadi cermin kehidupan politik yang dinamis dan penuh semangat.

Read more
December 19, 2023December 19, 2023

Tradisi Demo sebagai Ciri Khas Musim politik di Prancis

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Tradisi Demo sebagai Ciri Khas Musim politik di Prancis – Prancis, sebagai negara dengan tradisi politik yang kuat, menciptakan panggung unik melalui tradisi demo yang terjadi setiap musim politik. Artikel ini akan mengulas secara mendalam fenomena ini, mengungkapkan mengapa demo menjadi bagian integral dari proses politik Prancis dan bagaimana hal ini mencerminkan keterlibatan aktif warga dalam perjalanan demokrasi mereka.

Sejarah Demo di Prancis: Jejak Revolusi yang Tak Terlupakan

Tradisi demo di Prancis memiliki akar yang dalam dalam sejarah Revolusi Prancis. Sejak saat itu, demonstrasi telah menjadi cara utama bagi warga Prancis untuk mengekspresikan pendapat dan aspirasi mereka terhadap pemerintah. Warisan ini terus berkembang, menciptakan tradisi demo yang kaya dan beragam.

Tradisi Demo sebagai Ciri Khas Musim politik di Prancis

Demonstrasi Sebagai Sarana Partisipasi Warga

Setiap musim politik di Prancis disertai dengan berbagai demonstrasi yang melibatkan berbagai kelompok dan sektor masyarakat. Dari serikat buruh hingga mahasiswa, masyarakat Prancis menggunakan demo sebagai sarana untuk memberikan suara mereka terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap kontroversial atau tidak sesuai dengan kepentingan mereka. Ini menciptakan dinamika keterlibatan warga yang tinggi dalam proses politik.

Ragam Isu dalam Demo: Dari Kesejahteraan Hingga Hak Asasi Manusia

Demo di Prancis mencakup berbagai isu, mencerminkan kompleksitas masyarakat yang memiliki kepentingan yang beragam. Isu-isu seperti hak pekerja, perubahan iklim, kesejahteraan sosial, dan hak asasi manusia menjadi pusat perhatian dalam setiap musim politik. Demonstrasi ini tidak hanya sebagai bentuk protes, tetapi juga sebagai wadah untuk menyuarakan aspirasi masyarakat.

Kehadiran Media dan Sosial: Memperluas Dampak Demo

Dalam era digital, tradisi demo di Prancis mendapatkan eksposur yang lebih luas melalui media sosial. Foto, video, dan laporan langsung dari lokasi demo memberikan akses kepada masyarakat Prancis dan dunia untuk melihat dan memahami peristiwa tersebut. Ini menciptakan tekanan publik yang dapat memengaruhi keputusan politik dan memperkuat suara warga.

Pengelolaan Keamanan dan Dampak Ekonomi

Meskipun tradisi demo di Prancis mencerminkan partisipasi aktif warga, pemerintah juga dihadapkan pada tanggung jawab untuk mengelola keamanan dan dampak ekonomi dari demonstrasi tersebut. Pengaturan yang cermat diperlukan agar hak warga untuk berdemonstrasi tetap terjaga sambil memastikan ketertiban umum dan keamanan.

Tradisi demo di Prancis bukan hanya sebagai bentuk protes, tetapi juga sebagai perwujudan dari semangat demokrasi yang hidup dan terus berkembang. Melalui setiap musim politik, masyarakat Prancis menunjukkan bahwa partisipasi warga adalah pondasi utama dari sistem politik mereka. Dengan melibatkan diri dalam tradisi ini, warga Prancis memastikan bahwa suara mereka didengar dan demokrasi terus berkembang sesuai dengan nilai-nilai yang mereka anut.

Read more
December 19, 2023December 19, 2023

Sejarah yang Membentuk Kehidupan Politik di Prancis

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Sejarah yang Membentuk Kehidupan Politik di Prancis – Prancis, dengan sejarahnya yang kaya dan peran sentralnya dalam perkembangan demokrasi, menyimpan tradisi politik yang unik dan beragam. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang tradisi politik di Prancis, menggali sejarahnya dan mengidentifikasi dinamika yang membentuk kehidupan politik negara ini.

Warisan Revolusi Prancis: Fondasi Demokrasi Modern

Tradisi politik di Prancis tidak dapat dipisahkan dari warisan Revolusi Prancis pada abad ke-18. Revolusi ini menciptakan fondasi bagi prinsip-prinsip demokrasi modern, seperti kesetaraan, kebebasan, dan solidaritas. Pemikiran politik tokoh seperti Montesquieu, Rousseau, dan Voltaire memberikan arah penting bagi pembentukan sistem politik Prancis.

Sejarah yang Membentuk Kehidupan Politik di Prancis

Sistem Politik Semi-Presidensial: Keunikan dalam Pembagian Kekuasaan

Prancis dikenal dengan sistem politik semi-presidensialnya yang menggabungkan elemen-elemen presidensial dan parlementer. Kepala negara (presiden) memiliki peran yang kuat, sementara parlemen juga memiliki peran strategis. Dinamika ini menciptakan keseimbangan antara kestabilan eksekutif dan kontrol legislatif, memberikan wajah unik pada tradisi politik Prancis.

Partai Politik yang Kuat: Dinamika Persaingan dan Aliansi

Tradisi politik Prancis tercermin dalam keberagaman partai politiknya. Dari partai kiri hingga kanan, dan pusat hingga ekstrem, persaingan politik di Prancis melibatkan sejumlah partai yang mewakili berbagai ideologi dan kepentingan. Aliansi yang terbentuk di tingkat nasional dan lokal menciptakan dinamika yang kompleks dalam proses pengambilan keputusan politik.

Budaya Demonstrasi dan Protes: Suara Warga dalam Keputusan Politik

Prancis juga dikenal dengan budaya demonstrasi dan protes yang kuat. Sejak Revolusi Prancis, warga Prancis telah menggunakan demonstrasi sebagai sarana untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan pemerintah. Hal ini mencerminkan tradisi politik yang memberikan peran sentral pada partisipasi warga dalam proses politik.

Kebijakan Luar Negeri: Peran Prancis dalam Diplomasi Global

Tradisi politik Prancis tidak hanya berfokus pada masalah domestik, tetapi juga mencakup peran penting dalam diplomasi global. Sebagai salah satu negara pendiri Uni Eropa, Prancis aktif dalam berbagai organisasi internasional dan berkontribusi pada upaya pemeliharaan perdamaian dan keamanan dunia.

Tradisi politik di Prancis terus berubah dan berkembang mengikuti perkembangan zaman. Dengan memahami sejarah dan dinamika yang membentuknya, kita dapat lebih baik mengapresiasi kompleksitas sistem politik Prancis. Melalui partisipasi aktif warganya, negara ini terus mencari cara untuk memperkuat fondasi demokrasinya dan memastikan tradisi politik yang berkelanjutan dan relevan dalam menghadapi tantangan masa kini dan mendatang.

Read more
December 19, 2023December 19, 2023

Tantangan Kontemporer Demokrasi Politik di Prancis

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Tantangan Kontemporer Demokrasi Politik di Prancis – Demokrasi Prancis, sebagai salah satu pilar demokrasi di Eropa, tidak terlepas dari tantangan-tantangan kontemporer yang terus membentuk dinamika politiknya. Dalam beberapa tahun terakhir, Prancis menghadapi serangkaian tantangan yang menguji daya tahan sistem demokrasi mereka. Artikel ini akan menjelajahi beberapa aspek utama yang memunculkan tantangan dan bagaimana pemerintah dan masyarakat Prancis beradaptasi.

Ekstremisme Politik dan Radikalisasi

Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh Prancis adalah meningkatnya ekstremisme politik dan radikalisasi di berbagai lapisan masyarakat. Serangan teror yang terjadi di beberapa kota Prancis menjadi cermin dari ketidakstabilan politik dan sosial yang dihadapi negara ini. Pemerintah Prancis berusaha keras untuk menanggapi ancaman ini dengan menguatkan keamanan dan meningkatkan upaya pencegahan radikalisasi.

Tantangan Kontemporer Demokrasi Politik di Prancis

Isu Migrasi dan Multikulturalisme

Isu migrasi juga menjadi elemen krusial dalam tantangan kontemporer demokrasi Prancis. Peningkatan jumlah imigran dan pengungsi telah memicu debat sengit tentang identitas nasional, budaya, dan nilai-nilai republik. Pemerintah berusaha mencari keseimbangan antara menerima orang asing dan menjaga stabilitas sosial, menciptakan kebijakan integrasi yang berkelanjutan.

Krisis Ekonomi dan Ketidaksetaraan Sosial

Krisis ekonomi global telah memberikan dampak serius pada stabilitas ekonomi Prancis, menciptakan ketidaksetaraan sosial yang semakin meningkat. Tantangan ini menyoroti perlunya reformasi ekonomi yang mendalam untuk memastikan distribusi kekayaan yang lebih adil dan kesempatan yang setara bagi semua warga. Ini menjadi agenda kunci dalam upaya memperkuat fondasi demokrasi di Prancis.

Perubahan Iklim dan Keberlanjutan

Dalam konteks global, isu perubahan iklim juga menjadi faktor yang mempengaruhi demokrasi Prancis. Tekanan untuk menghadapi dampak perubahan iklim dan menerapkan kebijakan berkelanjutan menuntut keterlibatan aktif pemerintah dan dukungan masyarakat. Perubahan ini menciptakan tantangan baru dalam mempertahankan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.

Teknologi dan Keamanan Digital

Revolusi teknologi memberikan dampak signifikan pada demokrasi Prancis. Ancaman terhadap keamanan digital, disinformasi, dan manipulasi opini publik melalui media sosial menjadi tantangan nyata. Pemerintah dan lembaga keamanan harus terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk melindungi integritas proses demokratis.

Partisipasi Politik dan Kepuasan Publik:

Meskipun Prancis memiliki tradisi partisipasi politik yang kuat, tantangan untuk mempertahankan tingkat partisipasi yang tinggi dan memenuhi harapan publik tetap menjadi prioritas. Perasaan ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah dapat memengaruhi dinamika politik.

Dalam menghadapi tantangan-tantangan ini, Prancis terus berusaha untuk memperkuat fondasi demokrasi mereka. Partisipasi aktif masyarakat, dialog antarbudaya, dan reformasi kebijakan menjadi kunci untuk menciptakan demokrasi yang inklusif dan responsif. Melalui upaya bersama, Prancis dapat mengatasi tantangan kontemporer ini dan membangun masa depan demokratis yang kuat.

Read more
December 19, 2023December 19, 2023

Perkembangan Sistem Politik Demokratis & Dinamis di Prancis

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Perkembangan Sistem Politik Demokratis & Dinamis di Prancis – Demokrasi Prancis telah menjelma sebagai contoh nyata tentang bagaimana sebuah negara dapat menggabungkan prinsip demokrasi dengan sejarahnya yang kaya. Artikel ini akan membahas perkembangan demokrasi di Prancis, merinci aspek-aspek kunci yang membentuk sistem politik yang demokratis dan dinamis.

Sejarah Demokrasi Prancis:

Revolutionary Roots: Jejak demokrasi Prancis dapat ditelusuri kembali ke Revolusi Prancis pada akhir abad ke-18. Periode ini menyaksikan perubahan dramatis dalam struktur pemerintahan dan penciptaan prinsip-prinsip demokratis yang mendasari sistem politik Prancis hingga hari ini.

Perkembangan Sistem Politik Demokratis & Dinamis di Prancis

Pengaruh Republik Kelima: Pembentukan Republik Kelima pada tahun 1958 menandai fase penting dalam sejarah demokrasi Prancis. Konstitusi Republik Kelima memberikan dasar bagi sistem semi-presidensial yang menggabungkan elemen-elemen demokrasi representatif dan presidensial.

Sistem Semi-presidensial:

Demokrasi Prancis dijalankan melalui sistem semi-presidensial yang membagi kekuasaan antara presiden dan parlemen. Presiden dipilih langsung oleh rakyat dan bertanggung jawab atas kebijakan luar negeri, pertahanan, dan penunjukan perdana menteri, sementara parlemen bertanggung jawab atas pembuatan undang-undang dan pengawasan eksekutif.

Pemilihan Umum yang Demokratis:

Demokrasi Prancis tercermin dalam proses pemilihan umum yang demokratis. Warga Prancis memiliki hak suara untuk memilih presiden, anggota parlemen, dan pemerintahan lokal. Prinsip-prinsip demokrasi representatif dan partisipatif tercermin dalam cara pemilihan dilaksanakan.

Hak Asasi Manusia dan Keadilan:

Demokrasi Prancis menjunjung tinggi hak asasi manusia dan prinsip-prinsip keadilan. Sistem peradilan independen, termasuk Dewan Konstitusi, memberikan perlindungan terhadap hak-hak warga dan memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip konstitusional.

Kebebasan Pers dan Ekspresi:

Kebebasan pers dan ekspresi adalah pilar penting dalam demokrasi Prancis. Media bebas dan aktif, memainkan peran kritis dalam membentuk opini publik dan mengawasi tindakan pemerintah. Kebebasan ini mencerminkan komitmen pada nilai-nilai demokratis.

Tantangan Kontemporer:

Meskipun demokrasi Prancis memiliki fondasi yang kuat, negara ini tidak luput dari tantangan kontemporer. Polaritas politik, isu-isu migrasi, dan tantangan lingkungan adalah beberapa aspek yang menuntut respons demokratis yang bijaksana.

Partisipasi Warga dalam Proses Politik:

Demokrasi Prancis mengapresiasi partisipasi warga dalam proses politik. Demonstrasi dan protes secara teratur menjadi bagian dari lanskap politik, memberikan warga rasa memiliki dan kemampuan untuk memengaruhi kebijakan.

Demokrasi Prancis adalah cerminan dari evolusi sejarah dan nilai-nilai yang dianut oleh negara ini. Dengan menggabungkan elemen-elemen demokrasi representatif, partisipatif, dan presidensial, Prancis terus memperkuat fondasi sistem politiknya. Meskipun dihadapkan pada tantangan, demokrasi Prancis terus beradaptasi untuk menjaga keberlanjutan dan memenuhi aspirasi warganya.

Read more
December 19, 2023December 19, 2023

Prinsip Konsitusionalitas dan Keadilan di Prancis

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Prinsip Konsitusionalitas dan Keadilan di Prancis – Dewan Konstitusi Prancis, sebagai lembaga penting dalam sistem hukum negara ini, memainkan peran utama dalam menjaga konsitusionalitas undang-undang dan hak-hak warga. Artikel ini akan membahas peran dan fungsi Dewan Konstitusi Prancis serta dampaknya terhadap kestabilan dan keadilan hukum di Prancis.

Pendirian dan Sejarah:

Dewan Konstitusi Prancis didirikan pada tahun 1958 bersamaan dengan pembentukan Republik Kelima. Sejak itu, Dewan Konstitusi telah mengalami beberapa perubahan dan penyempurnaan untuk memastikan perannya yang efektif sebagai penjaga prinsip konsitusionalitas.

Prinsip Konsitusionalitas dan Keadilan di Prancis

Tugas dan Tanggung Jawab:

Pengujian Konstitusionalitas: Salah satu tugas utama Dewan Konstitusi adalah menguji konstitusionalitas undang-undang. Sebelum undang-undang diberlakukan, Dewan Konstitusi memastikan kesesuaian dengan prinsip-prinsip konstitusi Prancis, yang dikenal sebagai kontrol preventif.

Peninjauan Kasus Hukum: Dewan Konstitusi juga memiliki kewenangan untuk meninjau kasus hukum yang terkait dengan hak-hak dan kebebasan konstitusional. Hal ini memastikan bahwa keputusan hukum yang diambil sejalan dengan nilai-nilai konstitusional yang mendasari sistem hukum Prancis.

Keanggotaan dan Struktur:

Dewan Konstitusi terdiri dari sembilan anggota yang disebut “konseil constitutionnel” yang diangkat untuk masa jabatan sembilan tahun. Anggota Dewan Konstitusi terdiri dari mantan pejabat tinggi, termasuk mantan presiden, dan dipilih untuk memastikan keberagaman dan keahlian di dalamnya.

Keterlibatan dalam Pemilihan Umum:

Dewan Konstitusi turut terlibat dalam pemilihan umum di Prancis. Mereka bertanggung jawab untuk memeriksa legalitas pemilihan dan hasilnya. Keterlibatan ini memastikan bahwa proses demokratis dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip konstitusi.

Peningkatan Akses Keadilan:

Dewan Konstitusi Prancis berperan dalam meningkatkan akses keadilan dengan memberikan warga hak untuk mengajukan petisi ke Dewan jika mereka merasa hak konstitusional mereka dilanggar. Ini menciptakan jalur tambahan bagi warga untuk melindungi hak-haknya.

Tantangan Kontemporer:

Dalam menghadapi dinamika kontemporer, Dewan Konstitusi Prancis dihadapkan pada tantangan dalam menanggapi perkembangan hukum dan masyarakat. Peran mereka terus berkembang untuk tetap relevan dan efektif di tengah perubahan zaman.

Kontribusi terhadap Kestabilan Hukum:

Dewan Konstitusi Prancis memberikan kontribusi besar terhadap kestabilan hukum di Prancis. Dengan memastikan bahwa undang-undang sejalan dengan konstitusi, mereka menciptakan kerangka hukum yang kokoh dan dapat diandalkan bagi warga dan pemerintah.

Dewan Konstitusi Prancis bukan hanya penjaga prinsip konsitusionalitas, tetapi juga pilar keadilan hukum. Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Konstitusi memainkan peran vital dalam memastikan bahwa nilai-nilai konstitusi tetap terjaga dan hak-hak warga terlindungi. Sebagai lembaga yang independen, Dewan Konstitusi terus beradaptasi untuk menjawab tantangan hukum dan sosial kontemporer demi keberlanjutan sistem hukum Prancis.

Read more
December 19, 2023December 19, 2023

Sistem Teritorial Pemerintahan Daerah di Prancis

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Sistem Teritorial Pemerintahan Daerah di Prancis – Struktur pemerintahan daerah di Prancis mencerminkan kekayaan sejarah dan budaya yang kompleks. Artikel ini akan membahas pembagian pemerintahan daerah di Prancis, mengulas bagaimana sistem teritorialnya memberikan dasar bagi otonomi dan pengelolaan urusan lokal.

Region:

Prancis dibagi menjadi 18 region, termasuk wilayah seberang laut seperti Guadeloupe dan Martinique. Setiap region memiliki otonomi dalam pengelolaan kebijakan ekonomi, transportasi, dan pengembangan wilayah. Pemerintah regional terdiri dari dewan regional yang dipilih oleh rakyat dan dipimpin oleh seorang presiden.

Sistem Teritorial Pemerintahan Daerah di Prancis

Departemen:

Lebih lanjut, setiap region dibagi menjadi departemen, jumlahnya mencapai 101 departemen di daratan Prancis. Departemen bertanggung jawab atas urusan seperti pendidikan, kesehatan, dan administrasi lokal. Kepala departemen disebut prefek dan diangkat oleh pemerintah pusat.

Komune:

Pembagian paling kecil di Prancis adalah komune atau kotamadya, yang berjumlah lebih dari 35.000 di seluruh negara. Setiap komune memiliki pemerintah lokal yang disebut dewan municipal, dipimpin oleh seorang walikota. Komune memiliki otonomi dalam kebijakan perkotaan, pelayanan publik setempat, dan administrasi sehari-hari.

Interkomunalitas:

Prancis juga mengenal konsep interkomunalitas, di mana beberapa komune bergabung untuk mengelola dan berbagi sumber daya. Hal ini memungkinkan pemukiman kebijakan yang lebih efisien dan integrasi pelayanan publik. Interkomunalitas dipimpin oleh dewan interkomunal dan presidennya dipilih dari kalangan anggota dewan.

Pemerintahan Daerah Khusus:

Beberapa wilayah di Prancis memiliki status khusus, seperti Korsika, Guyana, dan Alsace-Moselle. Wilayah-wilayah ini memiliki otonomi tambahan dalam mengelola urusan lokal dan kebijakan tertentu sesuai dengan karakteristik unik mereka.

Keberlanjutan dan Otonomi:

Sistem teritorial Prancis menciptakan struktur pemerintahan daerah yang bersifat hierarkis namun memberikan tingkat otonomi yang bervariasi. Pemilihan langsung dewan-dewan daerah dan kepala daerahnya menambah dimensi demokratis dalam pengambilan keputusan di tingkat lokal.

Tantangan dan Peluang:

Meskipun sistem ini memberikan otonomi bagi pemerintahan daerah, terdapat tantangan seperti ketidaksetaraan antarregion dan departemen. Pemerintah Prancis terus berupaya untuk menciptakan kebijakan yang mendukung pembangunan daerah secara merata dan pemberdayaan komune-komune.

Pembagian pemerintahan daerah di Prancis mencerminkan upaya untuk mengakomodasi keanekaragaman wilayah dan masyarakatnya. Dari region hingga komune, setiap tingkat pemerintahan memiliki peranannya sendiri dalam menjaga keseimbangan antara otonomi lokal dan kebijakan nasional. Dengan demikian, sistem teritorial Prancis menciptakan fondasi yang kompleks namun relevan dalam mengelola urusan daerah yang berkembang dan berubah seiring waktu.

Read more
December 19, 2023December 19, 2023

Memahami Struktur Organisasi Pemerintahan Prancis

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Memahami Struktur Organisasi Pemerintahan Prancis – Organisasi pemerintahan Prancis mencerminkan fondasi demokrasi republikan dan sistem semi-presidensialnya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi struktur organisasi pemerintahan Prancis, mengungkapkan bagaimana setiap bagian bekerja bersama untuk menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya.

Sistem Semi-presidensial:

Prancis memiliki sistem semi-presidensial yang membagi kekuasaan antara presiden dan parlemen. Presiden dipilih langsung oleh rakyat dan bertanggung jawab atas kebijakan luar negeri, pertahanan, dan penunjukan perdana menteri. Sementara itu, parlemen memiliki peran dalam pembuatan undang-undang dan pengawasan eksekutif.

Memahami Struktur Organisasi Pemerintahan Prancis

Presiden Prancis:

Sebagai kepala negara, presiden Prancis memiliki peran sentral dalam mengatur kebijakan dan menjalankan pemerintahan. Mereka menetapkan arah politik, menunjuk perdana menteri, dan memimpin Kabinet. Presiden juga memiliki peran seremonial, mewakili negara dalam urusan internasional, dan menandatangani undang-undang.

Perdana Menteri dan Kabinet:

Perdana Menteri, yang ditunjuk oleh presiden, bertanggung jawab atas pemerintahan sehari-hari dan koordinasi kebijakan. Kabinet, yang terdiri dari menteri-menteri yang dipilih oleh presiden, membantu dalam pembuatan keputusan dan implementasi kebijakan. Setiap menteri memiliki portofolio spesifik yang mencakup aspek tertentu dari pemerintahan.

Parlemen:

Parlemen Prancis terdiri dari dua majelis, yaitu Assemblée Nationale (Dewan Nasional) dan Sénat (Senat). Anggota Dewan Nasional dipilih langsung oleh rakyat, sementara anggota Senat dipilih oleh majelis-majelis lokal. Parlemen memiliki wewenang dalam membuat undang-undang, membahas kebijakan, dan mengawasi pemerintahan.

Dewan Konstitusi:

Dewan Konstitusi adalah lembaga independen yang bertanggung jawab atas konstitusionalitas undang-undang. Mereka memastikan bahwa undang-undang yang dihasilkan oleh parlemen sesuai dengan prinsip-prinsip konstitusi Prancis. Dewan Konstitusi juga berperan dalam pemilihan presiden dan memeriksa keberlanjutan hukum pemilihan umum.

Dewan Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan:

Dewan Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan (CESE) adalah lembaga konsultatif yang mewakili berbagai sektor masyarakat. Meskipun memiliki peran konsultatif, CESE memberikan pendapatnya tentang kebijakan ekonomi, sosial, dan lingkungan kepada pemerintah dan parlemen.

Pemerintah Daerah:

Prancis dibagi menjadi region, departemen, dan komune. Pemerintah daerah memiliki otonomi dalam kebijakan tertentu, termasuk pendidikan, transportasi, dan pelayanan publik lokal. Region dan departemen memiliki dewan regional dan dewan departemen untuk mengatur urusan lokal.

Organisasi pemerintahan Prancis menciptakan kerangka kerja yang kompleks namun efisien untuk menjalankan fungsi negara. Dengan pembagian kekuasaan antara presiden, parlemen, dan lembaga-lembaga lainnya, sistem pemerintahan Prancis dirancang untuk mencapai keseimbangan dan kontrol yang diperlukan untuk mendukung prinsip-prinsip demokrasi. Struktur ini mencerminkan evolusi sejarah dan nilai-nilai yang membentuk fondasi negara Prancis saat ini.

Read more
December 19, 2023December 19, 2023

Peran Partai Konservatif dalam Politik Modern di Prancis

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Peran Partai Konservatif dalam Politik Modern di Prancis – Partai Konservatif di Prancis telah memainkan peran penting dalam perkembangan politik negara ini. Artikel ini akan menyelidiki sejarah, ideologi, dan dampak yang dimiliki Partai Konservatif Prancis dalam lanskap politik modern.

Sejarah Partai Konservatif Prancis:

Partai Konservatif Prancis memiliki akar yang dalam dalam sejarah politik negara ini. Sejak periode Restorasi Bourbon pada abad ke-19, kelompok-kelompok konservatif telah membentuk basis politik mereka, memperjuangkan nilai-nilai tradisional dan stabilitas sosial.

Peran Partai Konservatif dalam Politik Modern di Prancis

Ideologi Konservatif Prancis:

Konservatisme Sosial: Partai Konservatif Prancis cenderung menganut konservatisme sosial yang menekankan keberlanjutan nilai-nilai moral dan tradisional dalam masyarakat. Mereka mendukung kestabilan keluarga, nilai keagamaan, dan norma-norma kultural.

Ekonomi Pasar Bebas: Meskipun fokus pada nilai-nilai konservatif sosial, partai ini juga mendukung kebijakan ekonomi pasar bebas. Mereka percaya bahwa pertumbuhan ekonomi yang kuat dapat menciptakan stabilitas sosial dan kesejahteraan bagi masyarakat.

Pemimpin dan Pengaruh Politik:

Charles de Gaulle: Charles de Gaulle, pendiri Republik Kelima Prancis, dapat dianggap sebagai figur kunci dalam sejarah Partai Konservatif Prancis. Kebijakan dan visinya mengenai penguatan negara dan kedaulatan nasional menjadi landasan partai ini.

Peran dalam Koalisi Politik: Partai Konservatif Prancis sering kali terlibat dalam koalisi politik. Kerjasama dengan partai-partai tengah atau kanan tengah memainkan peran krusial dalam membentuk pemerintahan dan kebijakan negara.

Kontribusi terhadap Kebijakan Sosial dan Ekonomi:

Partai Konservatif Prancis telah berperan dalam membentuk kebijakan sosial dan ekonomi negara. Dari reformasi pendidikan hingga kebijakan fiskal, partai ini berusaha menciptakan kerangka kerja yang mencerminkan nilai-nilai konservatif dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Tantangan Kontemporer:

Polarisasi Politik: Seperti banyak negara lain, Prancis mengalami polarisasi politik yang meningkat. Partai Konservatif dihadapkan pada tantangan untuk mempertahankan basis dukungan mereka dan menavigasi dinamika politik yang berubah.

Respons terhadap Isu Kontemporer: Partai ini juga dihadapkan pada tekanan untuk merespons isu-isu kontemporer, termasuk perubahan iklim, migrasi, dan ketidaksetaraan. Cara mereka menanggapi isu-isu ini akan membentuk citra dan relevansi partai di mata pemilih.

Partai Konservatif di Prancis tetap menjadi kekuatan signifikan dalam politik negara ini. Dengan sejarah yang kaya dan ideologi yang beragam, mereka terus beradaptasi dengan perubahan zaman untuk memainkan peran penting dalam membentuk masa depan Prancis. Peran mereka dalam koalisi politik dan kontribusi mereka terhadap kebijakan sosial dan ekonomi menunjukkan bahwa Partai Konservatif Prancis memiliki dampak yang berkelanjutan dalam politik modern.

Read more
December 19, 2023December 19, 2023

Perkembangan Politik Prancis Pasca Jabatan Emmanuel Macron

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Perkembangan Politik Prancis Pasca Jabatan Emmanuel Macron – Masa jabatan Emmanuel Macron sebagai Presiden Prancis telah membawa transformasi signifikan dalam politik Prancis. Artikel ini akan menjelajahi perkembangan politik Prancis setelah masa jabatan Emmanuel Macron berakhir, mengidentifikasi tren dan dinamika yang memengaruhi arah politik negara tersebut.

Peningkatan Partai Sentris dan Alternatif:

Setelah masa jabatan Macron, terlihat peningkatan partai-partai sentris dan alternatif dalam lanskap politik Prancis. Perkembangan ini menandakan pergeseran opini publik dan menciptakan ruang bagi partai yang menawarkan solusi moderat di tengah polarisasi politik.

Perkembangan Politik Prancis Pasca Jabatan Emmanuel Macron

Tantangan dari Partai Oposisi:

Partai Konservatif: Partai-partai konservatif di Prancis, seperti Les Républicains, berupaya memperoleh kembali pengaruh politik mereka setelah masa jabatan Macron. Mereka menyoroti isu-isu seperti kebijakan ekonomi dan keamanan sebagai bidang yang memerlukan perhatian.

Keberanian Partai Ekstrem Kanan dan Kiri: Partai ekstrem kanan dan kiri, seperti Rassemblement National dan La France Insoumise, juga mencari peluang untuk mengonsolidasikan basis dukungan mereka. Peningkatan keberanian ini menciptakan persaingan yang ketat dalam dinamika politik Prancis.

Isu Global dan Pengaruh Uni Eropa:

Peran Prancis dalam Uni Eropa: Pasca-Macron, peran Prancis dalam Uni Eropa tetap menjadi fokus. Pemimpin berikutnya harus mengelola hubungan dengan mitra Eropa dan menavigasi isu-isu global seperti perubahan iklim, migrasi, dan perdagangan internasional.

Kebijakan Luar Negeri: Perkembangan politik Prancis juga tercermin dalam kebijakan luar negeri mereka. Dalam suasana geopolitik yang terus berubah, Prancis diharapkan untuk menjaga keseimbangan antara kemitraan internasional dan kepentingan nasional.

Pemilihan Umum dan Pengaruh Pemilih Muda:

Pemilihan Umum yang Menentukan: Pemilihan umum pasca-Macron menjadi sorotan utama. Kandidat yang mampu mengakomodasi aspirasi pemilih muda dan menjawab tuntutan generasi baru diharapkan dapat memenangkan dukungan luas.

Partisipasi Pemilih Muda: Perkembangan politik Prancis juga dipengaruhi oleh partisipasi aktif pemilih muda. Keterlibatan generasi muda dalam proses politik dapat menjadi kekuatan pendorong perubahan dan membentuk arah politik masa depan.

Fokus pada Isu Sosial dan Lingkungan:

Tantangan Sosial dan Kesejahteraan: Isu-isu sosial seperti ketidaksetaraan, pekerjaan, dan kesejahteraan tetap menjadi fokus utama. Kandidat yang mampu menyajikan solusi konkret untuk tantangan ini dapat memenangkan dukungan luas.

Komitmen terhadap Lingkungan: Dalam konteks meningkatnya kesadaran akan perubahan iklim, komitmen terhadap lingkungan menjadi faktor penting dalam perkembangan politik Prancis. Kebijakan hijau dan berkelanjutan diharapkan menjadi bagian integral dari program politik.

Perkembangan politik Prancis pasca-masa jabatan Emmanuel Macron menciptakan panggung dinamis yang penuh tantangan dan peluang. Dengan persaingan yang semakin ketat antara partai-partai yang berbeda, pemilih Prancis dihadapkan pada pilihan kritis yang akan membentuk arah politik negara tersebut. Masa depan politik Prancis, pasca-Macron, sangat tergantung pada kemampuan pemimpin baru untuk merespons aspirasi masyarakat dan menghadapi tantangan kompleks dalam skenario politik global yang terus berubah.

Read more
December 19, 2023December 19, 2023

Kebijakan Politik Integrasi Imigran di Prancis

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Kebijakan Politik Integrasi Imigran di Prancis – Prancis, sebagai negara dengan sejarah multikultural yang kaya, terus menghadapi tantangan dalam mengelola integrasi imigran. Artikel ini akan membahas kebijakan politik integrasi imigran di Prancis, mengulas pendekatan dan inisiatif yang diambil pemerintah untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan harmonis.

Pendekatan Terhadap Kebijakan Integrasi:

Model Republikanisme: Prancis mengadopsi model republikanisme sebagai dasar kebijakan integrasi. Pendekatan ini menekankan kesetaraan di antara semua warga negara, tanpa memandang asal usul atau agama, dengan bahasa Prancis sebagai perekat sosial.

Kebijakan Kesetaraan dan Anti-Diskriminasi: Pemerintah Prancis menerapkan kebijakan yang bertujuan mengatasi diskriminasi dan mendukung kesetaraan. Hal ini melibatkan langkah-langkah untuk melindungi hak-hak imigran, termasuk hak untuk pekerjaan, pendidikan, dan pelayanan kesehatan.

Kebijakan Politik Integrasi Imigran di Prancis

Program Integrasi Budaya dan Bahasa:

Pelajaran Bahasa Prancis: Pemahaman bahasa Prancis dianggap sebagai kunci utama integrasi. Program pembelajaran bahasa Prancis diperkuat untuk memberikan imigran keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan masyarakat.

Program Kebudayaan dan Orientasi: Pemerintah Prancis menyelenggarakan program kebudayaan dan orientasi untuk membantu imigran memahami nilai-nilai sosial dan budaya Prancis. Ini mencakup pemahaman terhadap sistem pendidikan, kesehatan, dan hak-hak dasar.

Kebijakan Pendidikan Inklusif:

Akses Pendidikan untuk Anak Imigran: Upaya dilakukan untuk memastikan anak-anak imigran memiliki akses yang setara ke pendidikan. Program bantuan dan dukungan khusus diberikan untuk memfasilitasi proses belajar dan membangun fondasi yang kuat bagi masa depan mereka.

Pemberdayaan Melalui Pendidikan Tinggi: Pemerintah mendorong imigran untuk mengejar pendidikan tinggi sebagai sarana pemberdayaan ekonomi dan sosial. Beasiswa dan program dukungan disediakan untuk meningkatkan akses imigran ke pendidikan tinggi.

Kebijakan Pekerjaan dan Kewirausahaan:

Peluang Pekerjaan: Pemerintah berkomitmen untuk menciptakan peluang pekerjaan yang setara bagi imigran. Kebijakan dukungan untuk pencarian pekerjaan, pelatihan keterampilan, dan program kewirausahaan membantu memperkuat kemandirian ekonomi imigran.

Inklusi di Tempat Kerja: Dorongan diberikan kepada perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif. Kebijakan anti-diskriminasi di tempat kerja dan program diversifikasi menciptakan kondisi yang mendukung bagi imigran.

Tantangan dan Upaya Perbaikan:

Integrasi Generasi Muda: Tantangan terbesar seringkali dihadapi oleh generasi muda imigran. Pemerintah terus memperbaiki program pendidikan, pelatihan, dan pendukung kesejahteraan untuk meningkatkan peluang mereka di masyarakat Prancis.

Dialog Multikultural: Peningkatan dialog antarbudaya di masyarakat menjadi fokus. Inisiatif untuk mempromosikan pemahaman antar kelompok, baik melalui acara budaya maupun kegiatan sosial, diharapkan dapat merangsang toleransi dan kerjasama.

Kebijakan politik integrasi imigran di Prancis mencerminkan komitmen untuk membangun masyarakat yang inklusif dan beragam. Melalui pendekatan yang holistik, Prancis berusaha memberikan peluang yang setara dan memberdayakan imigran untuk berkontribusi secara positif dalam perkembangan negara ini. Dalam menghadapi tantangan yang kompleks, langkah-langkah progresif dan upaya kolaboratif diharapkan dapat membentuk masa depan yang lebih harmonis untuk semua warga Prancis.

Read more
December 19, 2023December 19, 2023

Tekanan Politik Terhadap Kantor-kantor Berita di Prancis

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Tekanan Politik Terhadap Kantor-kantor Berita di Prancis – Prinsip kebebasan pers adalah elemen kunci dalam demokrasi yang sehat, namun, beberapa kantor berita di Prancis menghadapi tekanan politik yang semakin meningkat. Artikel ini akan mengeksplorasi tantangan yang dihadapi kantor berita di Prancis akibat tekanan politik, serta upaya mereka dalam mempertahankan integritas jurnalisme.

Konteks Tekanan Politik:

Intervensi Pemerintah: Beberapa kantor berita di Prancis merasakan dampak intervensi langsung dari pemerintah terkait liputan mereka. Upaya untuk mengendalikan narasi atau membatasi akses terhadap informasi tertentu menciptakan tekanan terhadap kebebasan pers.

Pengaruh Politik dalam Pemilu: Selama periode pemilu, tekanan politik terhadap kantor berita dapat meningkat. Pihak politik tertentu mungkin berusaha memanipulasi liputan media untuk memajukan kepentingan mereka, menghadirkan risiko bagi independensi media.

Tekanan Politik Terhadap Kantor-kantor Berita di Prancis

Peran Kantor Berita dalam Masyarakat:

Waktu Krisis dan Tanggapan Publik: Kantor berita memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi selama krisis dan kejadian penting. Tekanan politik dapat menghambat kemampuan mereka untuk memberikan liputan yang objektif dan seimbang.

Kontroversi dan Ruang Diskusi: Kantor berita menciptakan ruang untuk diskusi dan pemahaman yang mendalam dalam masyarakat. Tekanan politik dapat membatasi berbagai pandangan dan mengurangi kualitas dialog publik.

Upaya Perlindungan dan Resistensi:

Asosiasi Jurnalis dan Hak Kebebasan Pers: Asosiasi jurnalis dan kelompok hak kebebasan pers berperan dalam melindungi kantor berita dari tekanan politik. Mereka dapat memberikan dukungan hukum, melibatkan publik, dan mengadvokasi prinsip-prinsip kebebasan pers.

Transparansi dan Akuntabilitas: Beberapa kantor berita mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam melaporkan berita. Ini menciptakan lapisan pertahanan terhadap upaya untuk memengaruhi narasi.

Dampak Terhadap Kredibilitas Media:

Percaya dan Kepuasan Pembaca: Tekanan politik dapat memberikan dampak pada tingkat kepercayaan dan kepuasan pembaca terhadap kantor berita. Persepsi bahwa media dipengaruhi oleh kepentingan politik dapat merugikan integritas mereka.

Pencarian Sumber Informasi Alternatif: Akibat tekanan politik, beberapa pembaca mungkin mulai mencari sumber informasi alternatif. Hal ini dapat mengubah lanskap media dan membentuk perilaku konsumsi berita.

Tekanan politik terhadap kantor berita di Prancis adalah tantangan serius bagi kebebasan pers dan integritas jurnalisme. Melalui upaya perlindungan dan resistensi, kantor berita berusaha mempertahankan peran mereka sebagai penjaga informasi objektif dan penyampai fakta kepada masyarakat. Seiring perkembangan situasi, peran masyarakat dalam mendukung kebebasan pers juga menjadi krusial dalam menjaga demokrasi dan akuntabilitas.

Read more
December 19, 2023December 19, 2023

Fondasi Demokrasi: Sistem Hukum Politik di Prancis

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Fondasi Demokrasi: Sistem Hukum Politik di Prancis – Sistem hukum politik di Prancis memiliki akar yang kuat dalam prinsip-prinsip demokrasi dan kebebasan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi fondasi sistem hukum politik Prancis, menyoroti prinsip-prinsip utama, struktur, dan peranannya dalam membentuk arah politik negara tersebut.

Hukum Kodifikasi Prancis:

Prancis dikenal sebagai pelopor dalam kodifikasi hukum, dengan “Code Napoléon” atau Kode Napoleon yang diadopsi pada tahun 1804. Kode ini, juga dikenal sebagai Kode Sipil Prancis, merupakan panduan utama untuk hukum sipil di Prancis dan banyak negara di seluruh dunia.

Fondasi Demokrasi: Sistem Hukum Politik di Prancis

Prinsip Kedaulatan Hukum (Rule of Law):

Sistem hukum politik Prancis mendasarkan diri pada prinsip Rule of Law, yang menekankan bahwa hukum adalah otoritas tertinggi dan semua individu, termasuk pejabat pemerintah, harus tunduk pada hukum. Kedaulatan hukum menjamin keadilan, kepastian, dan perlindungan hak asasi individu.

Pemisahan Kekuasaan:

Konsep pemisahan kekuasaan menjadi prinsip kunci dalam sistem politik Prancis. Kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif terpisah dengan tujuan mencegah penyalahgunaan kekuasaan. Prinsip ini diadopsi untuk memastikan keseimbangan antara kekuasaan pemerintah dan melindungi hak-hak warga negara.

Parlemen dan Sistem Bicameral:

Prancis memiliki sistem parlemen bicameral yang terdiri dari Assemblée Nationale (Dewan Nasional) dan Sénat (Senat). Anggota Dewan Nasional dipilih langsung oleh rakyat, sedangkan anggota Senat dipilih oleh majelis-majelis lokal. Sistem ini menciptakan representasi yang seimbang dan memastikan partisipasi warga negara dalam pembentukan undang-undang.

Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan:

Presiden Prancis, sebagai kepala negara, dipilih melalui pemilihan umum dan memiliki peran seremonial serta kekuasaan eksekutif tertentu. Perdana Menteri, sebagai kepala pemerintahan, ditunjuk oleh presiden dan bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan pemerintah sehari-hari.

Kehakiman yang Independen:

Prinsip independensi kehakiman sangat ditekankan dalam sistem hukum politik Prancis. Pengadilan memiliki wewenang untuk menegakkan hukum secara adil dan netral, memastikan perlakuan yang setara di hadapan hukum.

Partisipasi Rakyat dan Sistem Pemilihan:

Partisipasi rakyat adalah inti dari sistem politik Prancis. Pemilihan umum secara teratur diselenggarakan untuk memilih perwakilan di parlemen dan kepala negara. Prinsip kesetaraan dalam hak suara menjamin representasi yang adil dari berbagai lapisan masyarakat.

Sistem hukum politik di Prancis membangun fondasi yang kuat untuk demokrasi dan kebebasan. Dengan prinsip-prinsip seperti kedaulatan hukum, pemisahan kekuasaan, dan partisipasi rakyat, Prancis terus menjadi contoh sistem politik yang efisien dan inklusif. Dalam konteks global, sistem hukum politik Prancis memberikan inspirasi bagi negara-negara lain yang mengupayakan pembentukan tatanan politik yang adil dan demokratis.

Read more
December 19, 2023December 19, 2023

Tokoh-Tokoh Bersejarah dan Arsitek Revolusi Politik Prancis

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Tokoh-Tokoh Bersejarah dan Arsitek Revolusi Politik Prancis – Revolusi Politik Prancis pada abad ke-18 mengguncang fondasi monarki absolut dan menciptakan era baru nilai-nilai republikanisme. Dalam perjalanan sejarah ini, beberapa tokoh berperan sebagai arsitek utama perubahan dan disebut sebagai pahlawan revolusi. Artikel ini akan menjelajahi para tokoh bersejarah yang membentuk dan menginspirasi Revolusi Politik Prancis.

Maximilien Robespierre:

Robespierre, seorang pengacara dan politikus revolusioner, memimpin periode Teror selama Revolusi Prancis. Sebagai tokoh kunci di Komite Keselamatan Publik, ia memainkan peran sentral dalam penegakan nilai-nilai republik dan mengejar pengkhianat revolusi.

Tokoh-Tokoh Bersejarah dan Arsitek Revolusi Politik Prancis

Marquis de Lafayette:

De Lafayette adalah seorang jenderal dan politikus yang berjuang di pihak Amerika Serikat selama Revolusi Amerika. Setelah kembali ke Prancis, ia berperan aktif dalam Revolusi Prancis, mendorong reformasi dan mendukung pembentukan konstitusi.

Jean-Paul Marat:

Marat, seorang jurnalis dan politikus radikal, dikenal karena tulisan-tulisannya yang memicu semangat revolusi. Kontribusinya terhadap pers dan dukungannya terhadap perubahan sosial membuatnya menjadi figur kontroversial namun berpengaruh.

Georges Danton:

Danton, seorang orator dan revolusioner, memainkan peran penting dalam Revolusi Prancis awal. Danton dikenal karena pidatonya yang memotivasi massa dan kepemimpinannya dalam mencapai perubahan politik melalui perjuangan rakyat.

Olympe de Gouges:

Seorang penulis dan feminis, Olympe de Gouges menulis “Deklarasi Hak-Hak Perempuan dan Warga Perempuan” yang menyoroti ketidaksetaraan gender. Meskipun kurang dikenal dibandingkan dengan beberapa tokoh lainnya, kontribusinya untuk hak-hak perempuan menjadi inspirasi bagi gerakan feminis modern.

Louis Antoine de Saint-Just:

Saint-Just, seorang militer dan politikus revolusioner, dikenal karena keanggotaannya di Komite Keselamatan Publik. Dia diakui karena keberaniannya dalam menegakkan hukum revolusi dan keteguhan dalam menghadapi tantangan politik.

Camille Desmoulins:

Desmoulins, seorang jurnalis dan politikus, terkenal karena pidatonya yang memicu Pemberontakan 31 Mei. Meskipun akhirnya menjadi korban Teror, kontribusinya terhadap perkembangan politik Prancis tidak terlupakan.

Dampak dan Warisan:

Para tokoh ini memiliki dampak yang mendalam terhadap perjalanan Revolusi Politik Prancis dan pembentukan nilai-nilai republikanisme. Meskipun banyak yang menghadapi akhir tragis, warisan mereka terus membara dalam pemikiran politik dan hak asasi manusia.

Tokoh-tokoh revolusioner Prancis adalah pahlawan yang membentuk sejarah bangsa dan meneguhkan nilai-nilai revolusioner. Melalui perjuangan mereka, Prancis mengalami transformasi politik yang menciptakan fondasi bagi sistem politik modern. Mengingat dan menghormati peran mereka membantu kita memahami kompleksitas perjalanan Revolusi Politik Prancis dan menghargai warisan nilai-nilai republikanisme yang mereka perjuangkan.

Read more
December 19, 2023December 19, 2023

Perubahan Spektrum Politik Prancis: Tren dan Dampaknya

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Perubahan Spektrum Politik Prancis: Tren dan Dampaknya – Perubahan dalam spektrum politik Prancis selalu menjadi tolok ukur bagi evolusi politik dan sosial negara tersebut. Artikel ini akan membahas secara mendalam perubahan terbaru dalam spektrum politik Prancis, menyoroti tren utama dan dampaknya terhadap politik internal dan posisi Prancis di panggung internasional.

Transisi dari Tradisi Politik:

Prancis, yang dikenal dengan tradisi politiknya yang kuat, telah menyaksikan pergeseran signifikan dalam spektrum politik. Perubahan ini mencakup transformasi dalam partai politik utama dan munculnya dinamika baru yang mengubah paradigma politik tradisional.

Perubahan Spektrum Politik Prancis: Tren dan Dampaknya

Munculnya Partai Sentris:

En Marche!: Muncul sebagai kekuatan baru dalam politik Prancis, partai En Marche! yang didirikan oleh Emmanuel Macron membawa semangat sentris dan pragmatis dalam mendekati masalah-masalah politik. Ini menciptakan alternatif bagi pemilih yang mencari solusi moderat di tengah polarisasi politik.

Partai Sentris Lainnya: Selain En Marche!, partai-partai sentris lainnya juga mulai muncul, memecah dominasi partai-partai tradisional. Partai sentris menarik pemilih dari berbagai lapisan masyarakat dengan menekankan inklusivitas dan solusi pragmatis.

Perubahan dalam Isu-Issu Utama:

Perhatian Terhadap Lingkungan: Isu lingkungan semakin menjadi pusat perhatian dalam politik Prancis. Partai-partai politik, termasuk yang beraliran konservatif, semakin mengakui urgensi perubahan iklim dan keberlanjutan.

Isu Sosial dan Kesetaraan: Perubahan sosial dan peningkatan kesadaran akan kesetaraan menjadi fokus utama dalam politik Prancis modern. Pemilih semakin menuntut kebijakan yang mencerminkan nilai-nilai inklusivitas dan keadilan sosial.

Dinamika Keterlibatan Pemilih:

Partisipasi Pemilih Muda: Pemilih muda semakin aktif dan berperan dalam memengaruhi arah politik. Munculnya gerakan politik di kalangan pemuda menciptakan dinamika baru dan memperluas partisipasi dalam proses politik.

Perubahan Pola Pemilih: Perubahan spektrum politik Prancis juga tercermin dalam pergeseran pola pemilih. Tradisi politik keluarga mulai mengalami perubahan, dan pemilih cenderung memilih berdasarkan pada isu-isu spesifik yang dianggap penting bagi mereka.

Dampak Internasional:

Posisi Prancis di Uni Eropa: Perubahan dalam spektrum politik Prancis mempengaruhi posisi negara ini dalam Uni Eropa. Dinamika baru dalam kebijakan luar negeri dan kerjasama regional menciptakan dampak signifikan terhadap integrasi Eropa.

Hubungan Internasional: Posisi Prancis dalam diplomasi global juga terpengaruh. Perubahan dalam kebijakan luar negeri dan kemitraan internasional menciptakan pergeseran dalam hubungan Prancis dengan negara-negara lain di dunia.

Perubahan dalam spektrum politik Prancis mencerminkan dinamika perubahan global dan tuntutan masyarakat yang berkembang. Sementara pergeseran ini menciptakan tantangan, ia juga membawa peluang untuk inovasi dan transformasi positif dalam sistem politik. Dengan pemahaman mendalam tentang tren ini, kita dapat mengamati bagaimana perubahan dalam politik Prancis berdampak pada tingkat lokal, regional, dan internasional.

Read more
December 19, 2023February 6, 2024

Dampak Revolusi Terhadap Politik Prancis: Transformasi Zaman 

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Dampak Revolusi Terhadap Politik Prancis: Transformasi Zaman – Revolusi Prancis pada abad ke-18 tidak hanya menciptakan perubahan dalam struktur sosial dan politik Prancis tetapi juga meninggalkan dampak mendalam terhadap perkembangan politik negara tersebut. Artikel ini akan membahas dampak revolusi terhadap politik Prancis, menganalisis perubahan dan evolusi yang membentuk pemandangan politik modern.

Pemerkosaan Terhadap Ancien Régime:

Revolusi Prancis menandai akhir dari rezim lama Ancien Régime. Monarki absolut dan ketidaksetaraan sosial menjadi sasaran utama revolusioner. Dengan penggulingan Raja Louis XVI dan pembubaran Estates-General, fondasi politik Prancis dirombak. pafikebasen.org

Dampak Revolusi Terhadap Politik Prancis: Transformasi Zaman 

Pemunculan Republik Prancis:

Salah satu dampak paling monumental dari Revolusi Prancis adalah pendirian Republik Prancis pada tahun 1792. Ini menciptakan transisi dari monarki absolut menuju bentuk pemerintahan baru yang berdasarkan pada nilai-nilai republikanisme, kesetaraan, dan hak asasi manusia.

Pengaruh Ideologi Revolusioner:

Liberté, égalité, fraternité: Slogan revolusioner ini mencerminkan nilai-nilai yang diusung oleh Revolusi Prancis. Konsep kesetaraan, kebebasan, dan solidaritas menjadi landasan ideologis bagi sistem politik baru yang berkembang.

Pembentukan Konsulat dan Kekaisaran: Setelah fase republik, Prancis melalui periode Konsulat dan Kekaisaran Napoleon. Meskipun berbeda secara bentuk, struktur politik ini masih mencerminkan pengaruh ideologi revolusioner.

Perubahan Sistem Hukum dan Administratif:

Revolusi Prancis menyaksikan reformasi sistem hukum dan administratif. Pembentukan Kode Napoleon pada tahun 1804 menggantikan hukum yang berbasis pada privilese kelas dan memberikan dasar hukum yang merata bagi seluruh warga negara.

Pengaruh Revolusi Prancis di Eropa dan Dunia:

Penebaran Ideologi: Nilai-nilai revolusioner Prancis menyebar ke berbagai belahan dunia, memengaruhi gerakan revolusioner di berbagai negara Eropa dan Amerika Latin.

Perang Napoleon: Dampak revolusi juga tercermin dalam Perang Napoleon yang melibatkan Prancis dan sekutu-sekutunya. Perang ini menciptakan perubahan politik dan geopolitik di Eropa.

Peningkatan Kesadaran Politik dan Keterlibatan Rakyat:

Revolusi Prancis merangsang kesadaran politik di kalangan rakyat. Partisipasi rakyat dalam politik menjadi lebih merata, meskipun dengan variasi di berbagai lapisan masyarakat.

Dampak revolusi terhadap politik Prancis adalah sebuah perjalanan sejarah yang mengguncang dan menciptakan fondasi baru bagi negara tersebut. Dengan perubahan sistem pemerintahan, ideologi baru, dan pergeseran dalam kesadaran politik, Revolusi Prancis tetap menjadi titik balik penting dalam sejarah politik global. Pengaruh revolusioner tersebut tidak hanya terasa di Prancis, tetapi juga memberikan sumbangan besar terhadap evolusi sistem politik di seluruh dunia.

Read more
December 19, 2023February 6, 2024

Dampak Gelombang Politik Prancis terhadap Ekonomi Dunia

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Dampak Gelombang Politik Prancis terhadap Ekonomi Dunia – Prancis, sebagai salah satu kekuatan ekonomi dan politik di Eropa, memiliki dampak signifikan terhadap stabilitas dan dinamika ekonomi dunia. Artikel ini akan mengulas dampak gelombang politik di Prancis terhadap ekonomi dunia, memeriksa perubahan dan kebijakan yang dapat mempengaruhi pasar global.

Pengaruh Kebijakan Ekonomi Prancis:

Reformasi Struktural: Gelombang politik di Prancis seringkali memicu reformasi struktural dalam kebijakan ekonomi. Perubahan dalam regulasi perusahaan, pasar tenaga kerja, dan kebijakan fiskal dapat memiliki dampak langsung pada investasi dan pertumbuhan ekonomi global. https://pafikebasen.org/

Kebijakan Perdagangan: Keputusan Prancis terkait kebijakan perdagangan internasionalnya dapat menciptakan gelombang di pasar global. Melalui keterlibatan dalam perjanjian perdagangan atau kebijakan proteksionis, Prancis dapat membentuk dinamika perdagangan internasional.

Dampak Gelombang Politik Prancis terhadap Ekonomi Dunia

Valuta dan Pasar Keuangan:

Nilai Euro: Prancis sebagai anggota zona euro memiliki dampak langsung pada nilai mata uang Euro. Keputusan politik di Prancis dapat menciptakan fluktuasi mata uang yang mempengaruhi pasar keuangan global.

Ketidakpastian Pasar: Perubahan dalam kebijakan atau pilihan politik yang tidak pasti dapat menciptakan ketidakpastian di pasar keuangan dunia. Investor cenderung bereaksi terhadap ketidakpastian, mempengaruhi nilai saham dan instrumen keuangan lainnya.

Kebijakan Lingkungan dan Energi:

Transisi Energi: Prancis telah menjadi pemimpin dalam transisi energi dan kebijakan lingkungan. Keputusan untuk meningkatkan investasi dalam energi terbarukan atau memperketat regulasi lingkungan dapat membentuk tren global dalam sektor energi.

Dampak Industri Global: Keputusan Prancis terkait industri dan energi dapat mempengaruhi rantai pasokan global. Kebijakan yang mendukung inovasi dan berkelanjutan dapat menciptakan peluang baru atau menantang industri tertentu di seluruh dunia.

Peran Prancis dalam Organisasi Internasional:

Peran dalam Uni Eropa: Prancis sebagai anggota Uni Eropa memiliki dampak besar pada kebijakan dan regulasi regional. Perubahan dalam pandangan Prancis terhadap integrasi Eropa dapat membentuk arah integrasi di seluruh Uni Eropa.

Keterlibatan dalam Organisasi Internasional: Melalui keterlibatannya dalam organisasi internasional, Prancis dapat mempengaruhi kebijakan global. Peran mereka dalam Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) atau Dana Moneter Internasional (IMF) dapat membentuk standar internasional.

Dampak gelombang politik di Prancis terhadap ekonomi dunia menciptakan dinamika yang kompleks dan berkelanjutan. Kebijakan ekonomi, perubahan dalam pasar keuangan, dan peran Prancis dalam organisasi internasional semuanya berkontribusi pada pengaruh global negara ini. Sebagai pemain kunci dalam perekonomian global, setiap langkah politik Prancis memerlukan perhatian khusus dari pasar dan pemangku kepentingan internasional.

Read more
December 19, 2023February 6, 2024

Masa Pemerintahan Presiden Prancis: Pencapaian dan Tantangan

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Masa Pemerintahan Presiden Prancis: Pencapaian dan Tantangan – Masa pemerintahan seorang presiden menjadi momen krusial dalam sejarah suatu negara, dan Prancis sebagai salah satu kekuatan global tidak terkecuali. Artikel ini akan mengulas masa pemerintahan Presiden Prancis, menyoroti pencapaian serta tantangan yang dihadapinya selama kepemimpinannya.

Pemilihan Presiden dan Awal Masa Pemerintahan:

Setiap masa pemerintahan dimulai dengan proses pemilihan yang mencerminkan kehendak masyarakat. Presiden Prancis terpilih membawa visi dan janji-janji kepada rakyatnya, dan awal masa pemerintahan merupakan periode penting untuk melihat sejauh mana komitmen tersebut diwujudkan.

Masa Pemerintahan Presiden Prancis: Pencapaian dan Tantangan

Pencapaian Signifikan:

Kebijakan Ekonomi: Pemimpin Prancis seringkali diuji dalam mengelola kebijakan ekonomi. Pencapaian dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi pengangguran, dan menjaga stabilitas finansial adalah tolok ukur penting. www.century2.org

Kebijakan Sosial dan Pendidikan: Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kebijakan sosial dan pendidikan juga menjadi fokus penting. Masa pemerintahan Presiden Prancis dapat dinilai dari kontribusinya terhadap pembangunan sosial dan pendidikan yang inklusif.

Hubungan Internasional: Prancis sebagai aktor utama dalam diplomasi global, pencapaian dalam hubungan internasional menjadi aspek yang tak dapat diabaikan. Kerjasama internasional, penanganan krisis global, dan diplomasi perdamaian menjadi bagian krusial dari rekam jejak seorang presiden.

Tantangan dan Krisis yang Diatasi:

Krisis Ekonomi: Tantangan ekonomi seperti resesi atau ketidakstabilan pasar keuangan memerlukan kebijakan yang bijaksana untuk mengatasinya.

Tantangan Sosial dan Politik: Protes massal, konflik sosial, atau ketidakpuasan masyarakat dapat menguji kepemimpinan seorang presiden. Kemampuan untuk merespon dan menyelesaikan tantangan ini mencerminkan keberhasilan kepemimpinan.

Krisis Keamanan dan Kemanusiaan: Keamanan nasional dan tanggapan terhadap bencana alam atau krisis kemanusiaan menjadi ujian nyata dalam mengelola krisis.

Warisan dan Evaluasi Akhir:

Setiap masa pemerintahan akan meninggalkan warisan tertentu. Evaluasi akhir mengenai prestasi dan kebijakan presiden akan membentuk persepsi masyarakat tentang warisan politiknya.

Masa pemerintahan seorang presiden Prancis merupakan periode yang kompleks, penuh pencapaian, dan tantangan. Dengan kebijakan-kebijakan yang diimplementasikan, respons terhadap krisis, dan upaya untuk mencapai tujuan nasional, sejarah pemerintahan seorang presiden mencerminkan perjalanan politik dan sosial suatu negara. Sebagai pemimpin Prancis saat ini melangkah maju, masyarakat dan dunia memperhatikan dengan cermat bagaimana masa pemerintahannya akan membentuk masa depan negara tersebut.

Read more
December 19, 2023February 6, 2024

Partai-partai Politik Paling Berperan di Prancis Saat Ini

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Partai-partai Politik Paling Berperan di Prancis Saat Ini – Prancis, sebagai salah satu negara dengan sistem politik yang dinamis, menampilkan berbagai partai politik yang memainkan peran penting dalam pembentukan kebijakan dan arah politik negara. Artikel ini akan membahas secara singkat partai politik yang ada di Prancis saat ini, menyoroti keanekaragaman ideologi dan peran kunci masing-masing partai.

Partai Sosialis (PS):

Partai Sosialis tetap menjadi salah satu kekuatan utama dalam politik Prancis. Didirikan pada tahun 1905, PS memiliki akar sejarah yang kaya dan telah memainkan peran signifikan dalam memperjuangkan hak-hak sosial dan keadilan. Partai ini terus beradaptasi dengan perubahan zaman dan tetap relevan dalam pemandangan politik Prancis saat ini. https://www.century2.org/

Partai-partai Politik Paling Berperan di Prancis Saat Ini

Gerakan Nasional Republik (Gaullis):

Gaullis, yang muncul dari tradisi politik Charles de Gaulle, terus menjadi kekuatan konservatif yang kuat di Prancis. Dengan vektor nasionalisme dan pandangan konservatif, partai ini memegang peranan vital dalam mempertahankan nilai-nilai tradisional.

La République En Marche! (En Marche!):

En Marche! adalah partai yang relatif baru, tetapi sangat berpengaruh. Didirikan oleh Emmanuel Macron pada tahun 2016, partai ini menciptakan kejutan besar dengan memenangkan pemilihan presiden pada tahun 2017. En Marche! mengusung pendekatan sentris dengan fokus pada reformasi ekonomi dan perubahan politik.

Persatuan Demokratik dan Sosialis (UDI):

Partai politik ini memiliki orientasi tengah dan menekankan pada persatuan antara kubu kiri dan kanan. UDI memainkan peran penting dalam menciptakan koalisi dan mendukung kebijakan yang mempromosikan moderasi dan kolaborasi.

Partai Kiri Radikal (PRG):

Sebagai partai politik yang lebih condong ke kiri, PRG memiliki sejarah panjang dalam memperjuangkan hak-hak sosial dan keadilan. Meskipun ukurannya tidak sebesar beberapa partai besar, PRG tetap menjadi suara penting dalam politik Prancis.

Partai Kiri Melawan (La France insoumise):

Partai ini muncul sebagai kekuatan kiri baru yang menentang sistem politik konvensional. Dengan fokus pada keadilan sosial, La France insoumise memperoleh dukungan dari kelompok masyarakat yang mencari perubahan radikal.

Dengan keberagaman ideologi dan pendekatan yang berbeda-beda, partai politik di Prancis mencerminkan dinamika yang kaya dalam peta politiknya. Pemahaman terhadap partai-partai ini penting untuk mengapresiasi kompleksitas politik Prancis saat ini. Dengan peran yang beragam, setiap partai memiliki dampaknya sendiri dalam membentuk kebijakan dan membimbing negara ini ke arah yang diinginkan oleh masyarakatnya.

Read more
December 19, 2023February 6, 2024

Jejak Politik Prancis Partai yang Mengusung Emmanuel Macron

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Jejak Politik Prancis Partai yang Mengusung Emmanuel Macron – Emmanuel Macron, sebagai Presiden Prancis, telah menjadi figur sentral dalam peta politik negara ini. Namun, untuk memahami peran dan dukungan politiknya, kita perlu menyelidiki partai politik mana yang mengusungnya. Artikel ini akan mengulas dengan rinci partai politik yang mendukung Emmanuel Macron dalam perjalanannya menjadi pemimpin Prancis.

Perkenalan Emmanuel Macron:

Emmanuel Macron, sebelum menjadi Presiden, pernah menjabat sebagai Menteri Ekonomi dan kemudian mendirikan partai politiknya sendiri, En Marche!, pada tahun 2016. En Marche! lahir sebagai gerakan politik sentris yang bertujuan untuk merombak sistem politik tradisional Prancis. www.creeksidelandsinn.com

Jejak Politik Prancis Partai yang Mengusung Emmanuel Macron

En Marche!: Partai yang Mengubah Paradigma:

En Marche! tidak hanya sebuah partai politik biasa; ia mewakili semangat perubahan dan inovasi dalam politik Prancis. Dengan fokus pada reformasi ekonomi, pemberdayaan masyarakat, dan pendekatan yang lebih pragmatis, partai ini berhasil membangun basis dukungan yang kuat.

Dukungan Partai Politik Terhadap Emmanuel Macron:

Partai En Marche! mendukung penuh Emmanuel Macron dalam berbagai tahapan pemilihan, termasuk kampanye presidensialnya. Partai ini menjadi kendaraan utama untuk mewujudkan visi Macron dalam membawa perubahan positif dan modernisasi ke Prancis.

Ideologi En Marche!:

Ideologi En Marche! mencakup aspek-aspek sentris dalam politik. Dengan menyeimbangkan kebijakan kiri dan kanan, partai ini berusaha menciptakan solusi yang inklusif untuk tantangan-tantangan yang dihadapi Prancis. Ideologi ini menjadi landasan bagi keberhasilan Emmanuel Macron dalam memenangkan hati pemilih dari berbagai lapisan masyarakat.

Transformasi Politik Prancis:

En Marche! dan dukungan terhadap Emmanuel Macron merepresentasikan transformasi politik yang signifikan di Prancis. Partai ini menciptakan momentum baru, memecah tradisi politik konvensional, dan membuka jalan bagi pemimpin baru dengan pandangan yang segar.

Dukungan partai politik, khususnya En Marche!, terhadap Emmanuel Macron menjadi kunci kesuksesannya dalam memimpin Prancis. Transformasi politik yang diwakili oleh partai ini mencerminkan semangat perubahan yang diinginkan oleh masyarakat Prancis. Sebagai presiden yang diusung oleh partai inovatif ini, Emmanuel Macron terus memainkan peran penting dalam membentuk arah politik dan sosial negara tersebut. Oleh karena itu, menelusuri jejak partai yang mengusung Emmanuel Macron tidak hanya memberikan wawasan tentang latar belakang politiknya, tetapi juga tentang perubahan besar dalam peta politik Prancis.

Read more
December 19, 2023February 6, 2024

Perkembangan dan Peran Penting Partai Politik di Prancis

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Perkembangan dan Peran Penting Partai Politik di Prancis – Partai politik di Prancis telah menjadi elemen integral dalam pemandangan politik negara ini selama berabad-abad. Seiring berjalannya waktu, dinamika partai politik di Prancis terus berkembang, menciptakan perubahan dan menentukan arah politik negara. Artikel ini akan mengulas sejarah, perkembangan, dan peran penting partai politik di Prancis.

Sejarah Partai Politik di Prancis:

Partai politik di Prancis memiliki akar sejarah yang dalam, dimulai sejak Revolusi Prancis pada abad ke-18. Pada awalnya, partai-partai politik muncul sebagai kelompok-kelompok yang memperjuangkan ideologi dan visi politik tertentu. Seiring berjalannya waktu, partai-partai tersebut berevolusi dan bertransformasi sesuai dengan perubahan sosial, ekonomi, dan politik. https://www.creeksidelandsinn.com/

Perkembangan dan Peran Penting Partai Politik di Prancis

Perkembangan Partai Politik:

Pada abad ke-20, Prancis menyaksikan munculnya partai-partai politik yang semakin terstruktur dan terorganisir. Partai-partai besar seperti Partai Sosialis dan Gaullis mengemuka, membawa visi politik yang berbeda-beda. Selama beberapa dekade terakhir, terjadi pergeseran dinamika politik dengan munculnya partai-partai baru yang menantang dominasi partai-partai tradisional.

Partai-Partai Utama di Prancis:

Partai Sosialis: Dikenal sebagai salah satu partai politik tertua di Prancis, Partai Sosialis memiliki sejarah panjang dalam memperjuangkan hak-hak buruh dan keadilan sosial.

Gerakan Nasional Republik (Gaullis): Didirikan oleh Charles de Gaulle, partai ini memiliki akar ideologis yang kuat dalam nasionalisme dan konservatisme.

En Marche!: Partai yang relatif baru, En Marche! muncul sebagai kekuatan politik yang signifikan dengan fokus pada reformasi ekonomi dan perubahan politik.

Peran Partai Politik di Prancis:

Partai politik di Prancis tidak hanya berperan sebagai pengusung kebijakan, tetapi juga sebagai sarana untuk mengartikulasikan aspirasi masyarakat. Mereka memainkan peran kunci dalam proses legislatif, membentuk pemerintahan, dan merumuskan kebijakan publik.

Tantangan dan Transformasi:

Dinamika partai politik di Prancis tidak lepas dari tantangan. Perkembangan global, masalah migrasi, dan ketidakpuasan masyarakat merupakan faktor-faktor yang memengaruhi perubahan dalam partai politik. Transformasi digital juga memainkan peran penting dalam cara partai berinteraksi dengan pemilih dan menyebarkan pesan politik.

Partai politik di Prancis terus mengalami evolusi, mencerminkan perubahan dalam masyarakat dan lingkungan global. Dengan sejarah yang kaya dan partai-partai yang memiliki peran penting dalam pembentukan negara, dinamika politik Prancis tetap menjadi subjek yang menarik untuk diikuti. Pemahaman yang mendalam tentang partai politik ini memungkinkan masyarakat Prancis untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses demokratisasi dan pengambilan keputusan politik.

Read more
December 19, 2023February 6, 2024

Sejarah Politik Prancis Dari Revolusi Hingga Masa Kini

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Sejarah Politik Prancis Dari Revolusi Hingga Masa Kini – Sejarah politik Prancis memainkan peran penting dalam membentuk wajah negara ini hingga hari ini. Dengan dinamika yang kaya dan beragam, artikel ini akan membahas perjalanan sejarah politik Prancis, menyoroti momen-momen krusial yang membentuk fondasi politiknya dari masa lalu hingga sekarang.

Masa Revolusi:

Sejarah politik Prancis tak dapat dilepaskan dari Revolusi Prancis pada tahun 1789. Revolusi ini meruntuhkan monarki absolut dan membawa konsep-konsep seperti “Liberté, égalité, fraternité” (Kebebasan, Kesetaraan, Persaudaraan) yang menjadi dasar bagi pembentukan pemerintahan demokratis modern. hari88

Sejarah Politik Prancis Dari Revolusi Hingga Masa Kini

Era Napoleonic:

Setelah Revolusi, Napoleon Bonaparte muncul sebagai tokoh dominan dalam politik Prancis. Pemerintahan Napoleonic membawa reformasi hukum dan administratif yang signifikan, menciptakan Code Napoléon yang masih berpengaruh hingga saat ini. Meskipun akhirnya mengalami kejatuhan, warisan politiknya tetap terasa dalam sejarah Prancis.

Restorasi Monarki dan Kedua Republik:

Pasca-kejatuhan Napoleon, Prancis mengalami periode Restorasi Monarki dan kemudian bertransisi menjadi Kedua Republik pada pertengahan abad ke-19. Periode ini ditandai oleh perubahan kebijakan dan perjuangan antara pihak republikan dan monarki.

Periode Perang Dunia:

Sejarah politik Prancis juga dipengaruhi oleh perang, terutama Perang Dunia I dan II. Prancis memainkan peran kunci dalam perang pertama, tetapi mengalami pendudukan Nazi selama Perang Dunia II. Periode pasca-perang menyaksikan upaya rekonstruksi dan pembentukan Uni Eropa, di mana Prancis menjadi salah satu pendiri.

Dekolonisasi dan Konflik Internasional:

Setelah Perang Dunia II, Prancis mengalami proses dekolonisasi yang mencakup pemisahan dari koloni-koloninya di Afrika dan Asia. Selama Perang Dingin, Prancis juga terlibat dalam konflik internasional, termasuk peran aktif dalam NATO dan krisis-krisis regional.

Masa Kini:

Masa kini melihat Prancis sebagai negara demokratis dengan sistem semi-presidensial. Prancis aktif dalam Uni Eropa dan memiliki peran signifikan dalam diplomasi global. Kebijakan dalam ekonomi, keamanan, dan isu-isu sosial terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman.

Pemilihan dan Perubahan Kepemimpinan:

Pemilihan presiden dan parlemen secara langsung menjadi pilar dalam sejarah politik Prancis modern. Transisi kepemimpinan dari satu presiden ke presiden berikutnya mencerminkan perubahan opini dan orientasi politik dalam masyarakat Prancis.

Sejarah politik Prancis merupakan perjalanan panjang yang mencerminkan perubahan, tantangan, dan pencapaian. Dari Revolusi Prancis hingga dinamika politik masa kini, Prancis terus beradaptasi dengan tuntutan zaman. Pemahaman mendalam terhadap sejarah politik Prancis memungkinkan kita untuk meresapi esensi dan makna dari perjalanan politik yang telah membentuk negara ini menjadi apa yang kita kenal hari ini.

Read more
December 19, 2023February 6, 2024

Harapan Publik pada Masa Jabatan Kedua Emmanuel Macron

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Harapan Publik pada Masa Jabatan Kedua Emmanuel Macron – Momentum politik Prancis kini memasuki babak baru dengan pelantikan Emmanuel Macron untuk masa jabatan kedua. Dalam artikel ini, kita akan mengulas agenda kedua Presiden Macron dan harapan yang dipasang oleh masyarakat Prancis terhadap masa jabatannya yang kedua.

Kontinuitas Reformasi Ekonomi:

Salah satu aspek yang paling dinantikan adalah kelanjutan dari reformasi ekonomi yang dicanangkan oleh Presiden Macron pada masa jabatan pertamanya. Masyarakat berharap agar langkah-langkah yang telah diambil untuk meningkatkan daya saing ekonomi dan mengatasi isu pengangguran akan terus dilanjutkan dan diperkuat dalam periode kedua ini. https://hari88.net/

Harapan Publik pada Masa Jabatan Kedua Emmanuel Macron

Tantangan Keamanan dan Respons Pemerintah:

Tantangan keamanan tetap menjadi prioritas utama di agenda kedua Presiden Macron. Dengan meningkatnya ancaman terorisme dan ketidakpastian geopolitik, diantisipasi bahwa pemerintahannya akan terus memperkuat langkah-langkah keamanan dalam negeri dan mencari solusi yang efektif dalam kerangka kerjasama internasional.

Fokus pada Isu Lingkungan dan Keberlanjutan:

Dalam menyikapi tuntutan global terhadap perubahan iklim, harapan masyarakat Prancis adalah agar Presiden Macron semakin memperkuat komitmen terhadap isu lingkungan dan keberlanjutan. Program energi terbarukan, pelestarian lingkungan, dan langkah-langkah nyata untuk mengurangi jejak karbon diharapkan menjadi bagian integral dari agenda politiknya.

Peningkatan Kesejahteraan Sosial:

Isu kesejahteraan sosial menjadi sorotan signifikan dalam harapan masyarakat. Dalam masa jabatan kedua, diharapkan Presiden Macron dapat merumuskan kebijakan yang lebih inklusif untuk menangani disparitas ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup bagi semua lapisan masyarakat.

Keterlibatan dalam Diplomasi Global:

Keterlibatan Prancis dalam diplomasi global di bawah kepemimpinan Macron telah mendapat pengakuan. Masyarakat mengharapkan agar peran konstruktif Prancis dalam isu-isu seperti perdamaian dunia, migrasi, dan kerjasama internasional terus diperkuat dan ditingkatkan.

Respons Terhadap Isu Sosial dan Budaya:

Isu-isu sosial dan budaya menjadi pusat perhatian di era ini. Dengan dinamika perubahan sosial, masyarakat mengharapkan presiden untuk memberikan respon yang sensitif dan bijaksana terhadap isu-isu seperti kesetaraan gender, kebebasan berekspresi, dan keberagaman.

Pelantikan Emmanuel Macron untuk masa jabatan kedua membuka lembaran baru dalam politik Prancis. Masyarakat Prancis, dengan segala keragaman pandangan, menyuarakan harapan mereka terhadap agenda kedua Presiden Macron. Dengan tantangan dan peluang yang tersembunyi di masa depan, Prancis bersama-sama menyaksikan evolusi politik yang akan membentuk arah negara ini dalam lima tahun ke depan. Sebagai pemimpin yang berpengalaman dan berkarisma, harapannya adalah bahwa Presiden Macron akan terus memimpin dengan visi, keberanian, dan dedikasi untuk kepentingan bersama.

Read more
December 19, 2023February 6, 2024

Politik Prancis Era Kepemimpinan Presiden Emmanuel Macron

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Politik Prancis Era Kepemimpinan Presiden Emmanuel Macron – Politik Prancis mengalami perubahan substansial sejak terpilihnya Presiden Emmanuel Macron. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dinamika politik Prancis selama masa kepemimpinan Presiden Macron, menggali kebijakan-kebijakan kunci, serta dampaknya terhadap politik dalam dan luar negeri.

Kepemimpinan Inovatif Presiden Emmanuel Macron:

Sejak menjabat pada tahun 2017, Emmanuel Macron telah memimpin Prancis dengan pendekatan inovatif. Dengan latar belakang di bidang keuangan dan reformasi ekonomi, Presiden Macron telah menghadirkan ide-ide segar dan reformasi yang ambisius untuk mengangkat Prancis ke tingkat baru dalam kancah politik global. hari88

Politik Prancis Era Kepemimpinan Presiden Emmanuel Macron

Reformasi Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan:

Salah satu ciri khas kepemimpinan Macron adalah upaya serius dalam mereformasi sektor ekonomi Prancis. Langkah-langkah deregulasi dan kebijakan pro-bisnis telah diterapkan untuk meningkatkan daya saing negara ini. Kebijakan ini melibatkan reformasi pasar tenaga kerja, pengurangan pajak perusahaan, dan langkah-langkah lainnya yang bertujuan mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Tantangan Keamanan dan Respons Pemerintah:

Masa kepemimpinan Presiden Macron juga ditandai oleh tantangan keamanan, terutama dalam konteks serangan terorisme. Pemerintah Prancis merespons dengan ketegasan, memperkuat langkah-langkah keamanan dalam negeri dan meningkatkan kerjasama internasional untuk menanggulangi ancaman bersama.

Diplomasi Luar Negeri yang Aktif:

Dalam arena diplomasi internasional, Prancis di bawah kepemimpinan Macron memainkan peran aktif. Negara ini terlibat dalam berbagai isu global, termasuk perubahan iklim, perdamaian Timur Tengah, dan integrasi Eropa. Keterlibatan Prancis dalam perjanjian-perjanjian internasional mencerminkan komitmen negara ini terhadap kerjasama global.

Penerimaan dan Kritik Publik:

Meskipun mendapat dukungan dari sebagian besar lapisan masyarakat, kepemimpinan Macron tidak lepas dari kritik. Kebijakan-kebijakan reformasi ekonomi dan pendekatan terhadap isu-isu sosial tertentu telah menimbulkan perdebatan di tingkat nasional. Dalam konteks ini, politik Prancis di bawah kepemimpinan Macron juga mencerminkan pluralitas opini di antara warganya.:

Politik Prancis selama masa kepemimpinan Presiden Emmanuel Macron mencerminkan perubahan signifikan dan langkah-langkah inovatif. Dengan reformasi ekonomi, ketegasan dalam menanggapi tantangan keamanan, dan peran aktif dalam diplomasi internasional, Prancis memasuki babak baru dalam sejarah politiknya. Meskipun tidak tanpa kontroversi, kepemimpinan Macron memberikan dinamika baru pada politik Prancis, dan dampaknya dapat terus terasa dalam waktu yang akan datang. Sebagai pemimpin yang berfokus pada modernisasi dan keberlanjutan, perjalanan politik Prancis di bawah kepemimpinan Presiden Macron menarik untuk terus dipantau.

Read more
December 19, 2023February 6, 2024

Dinamika Politik Prancis Saat Ini: Tantangan dan Perubahan

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Dinamika Politik Prancis Saat Ini: Tantangan dan Perubahan – Politik Prancis saat ini menandai periode signifikan dalam perjalanan sejarah politik negara tersebut. Dalam artikel ini, kita akan menyelami dinamika politik Prancis saat ini, menggali tantangan utama yang dihadapi, serta transformasi yang sedang berlangsung di era modern.

Kepemimpinan Presiden Emmanuel Macron:

Politik Prancis saat ini tidak dapat dipisahkan dari kepemimpinan Presiden Emmanuel Macron. Sejak terpilih pada tahun 2017, Macron telah menjadi tokoh sentral dalam merumuskan kebijakan dan menghadapi berbagai isu krusial. Agenda reformasi ekonomi, penanganan isu keamanan, dan upaya keberlanjutan menjadi poin fokus dalam kepemimpinannya. https://hari88.com/

Dinamika Politik Prancis Saat Ini: Tantangan dan Perubahan

Reformasi Ekonomi yang Ambisius:

Pemerintahan Macron memulai serangkaian reformasi ekonomi dengan tujuan meningkatkan daya saing Prancis di pasar global. Upaya ini mencakup deregulasi pasar tenaga kerja, reformasi sistem pensiun, dan langkah-langkah lainnya untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Meskipun mendapat kritik, reformasi ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih inovatif dan dinamis.

Tantangan Keamanan Global:

Politik Prancis juga diwarnai oleh tantangan keamanan global. Serangan terorisme, terutama yang terkait dengan isu-isu ekstremisme, tetap menjadi perhatian utama. Pemerintah Prancis berusaha memperkuat keamanan dalam negeri, meningkatkan kerjasama intelijen internasional, dan bersikap tegas dalam menanggapi ancaman keamanan.

Komitmen Terhadap Isu Lingkungan:

Dalam menghadapi masalah lingkungan global, Prancis menunjukkan komitmen yang kuat. Penandatanganan Perjanjian Paris dan inisiatif-inisiatif lainnya menegaskan tekad negara ini dalam menghadapi perubahan iklim. Program-program energi terbarukan dan kebijakan pelestarian lingkungan menjadi bagian integral dari agenda politik Prancis saat ini.

Peran Prancis di Uni Eropa:

Sebagai anggota Uni Eropa yang berpengaruh, politik Prancis memainkan peran sentral dalam kebijakan dan dinamika Uni Eropa. Posisinya dalam berbagai isu seperti migrasi, perdagangan, dan kebijakan luar negeri memberikan dampak yang signifikan pada arah integrasi Eropa.

Politik Prancis saat ini mencerminkan kompleksitas tantangan dan ambisi transformasional di era modern. Dengan kepemimpinan Macron yang proaktif, reformasi ekonomi yang ambisius, dan komitmen terhadap isu-isu global, Prancis terus bergerak maju dalam menghadapi dinamika politik yang tidak terelakkan. Masyarakat internasional dengan cermat memperhatikan perubahan ini, mengakui peran Prancis sebagai pemain kunci dalam panggung politik global. Seiring waktu, kita dapat melihat bagaimana Prancis terus berkembang dan beradaptasi dengan tuntutan zaman, membentuk arah politiknya untuk masa depan yang lebih dinamis.

Read more
Lima Tahun Presiden Macron di Panggung Internasional
March 8, 2022May 24, 2024

Lima Tahun Presiden Macron di Panggung Internasional

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Lima Tahun Presiden Macron di Panggung Internasional – Presiden Prancis Emmanuel Macron secara resmi mengumumkan tawaran pemilihannya kembali pada hari Kamis, akhirnya memasuki kampanye yang dibatalkan oleh perang yang dia coba – dan gagal – untuk hindari. FRANCE 24 melihat lima tahun Macron di panggung internasional.

Hingga akhir masa jabatannya, pemimpin termuda Prancis sejak Napoleon tetap berpegang pada peran yang dia buat untuk dirinya sendiri setelah kemenangannya yang mengejutkan pada tahun 2017: sebagai pemimpin mediator, menempatkan diplomasi Prancis – dan dirinya sendiri – dengan kuat di sorotan.

Lima Tahun Presiden Macron di Panggung Internasional

Sementara misi terakhir Macron – mencegah invasi militer terbesar Eropa sejak Perang Dunia II – berakhir dengan kegagalan, itu bukan karena kurang berusaha. premium303

Pemimpin Prancis berusaha untuk mencegah invasi Rusia ke Ukraina, bahkan ketika para pejabat AS memperingatkan bahwa perang sudah dekat.

Macron bergegas ke Moskow pada awal Februari, memohon perdamaian selama pembicaraan maraton dengan rekannya dari Rusia di meja raksasa yang sekarang terkenal.

Dia kembali dengan persetujuan Putin untuk duduk berunding dengan rekannya dari AS, mungkin percaya bahwa dia telah mengamankan perdamaian untuk zaman kita.

Harapan itu pupus kurang dari dua minggu kemudian, pertama dengan pengakuan Rusia atas republik separatis Donbas kemudian dengan invasi ke Ukraina.

Kemunduran yang menghancurkan itu terjadi setelah bencana Prancis lainnya di panggung internasional: pengumuman, pada 17 Februari, tentang penarikan terjal Prancis dari Mali, di mana pasukan Prancis telah terjebak dalam pertempuran sembilan tahun yang tampaknya tidak dapat diselesaikan dengan gerilyawan jihad yang berkeliaran di wilayah Sahel.

Sementara kemunduran baru-baru ini tidak bisa saja meringkas upaya diplomatik Macron, mereka melambangkan impotensi Prancis di panggung internasional – terlepas dari upaya terbaik dari seorang presiden yang energik yang berusaha untuk membangun dan memupuk hubungan dekat dengan kekuatan yang ada, teman dan musuh.

Sebuah bromance yang tidak mungkin

Tidak ada pemimpin asing yang Macron berusaha lebih keras untuk mempengaruhi daripada Putin dari Rusia, yang ia suguhi resepsi besar di Istana Versailles pada Mei 2017, hanya dua minggu setelah menjabat.

Dia menjamu Putin lagi dua tahun kemudian, kali ini di Fort de Brégançon, tempat peristirahatan musim panas para presiden Prancis.

“Rusia yang membelakangi Eropa bukanlah kepentingan kami,” kata Macron saat itu.

Tapi tamunya terbukti kurang ramah, jarang melewatkan kesempatan untuk menggali di tuan rumahnya.

Ketika ditanyai tentang penangkapan berat para pengunjuk rasa di ibu kota Rusia, Putin menyindir: “Kami tidak menginginkan situasi seperti Gilets jaunes (pengunjuk rasa Rompi Kuning Prancis) di Moskow.”

Macron mengadopsi strategi yang hampir sama dengan tamu lain yang menuntut, mantan presiden AS Donald Trump.

Hanya beberapa minggu setelah perawatan Versailles Putin, presiden Prancis menjamu Pasangan Pertama Amerika untuk makan malam di Menara Eiffel dan menjadikan Trump tamu kehormatan di parade militer Harian Bastille tahunan.

Serangan pesona Macron tampaknya berhasil pada awalnya, ketika Trump menghujani tuan rumah Prancisnya dengan pujian dan media berbicara tentang “bromance” baru.

Ada jabat tangan yang berlebihan dan ciuman pipi ketika pasangan itu bertemu lagi di Gedung Putih tahun depan.

Tetapi untuk semua efusi, Macron terbukti tidak berdaya untuk menghentikan Trump menarik diri dari kesepakatan iklim Paris dan kesepakatan nuklir Iran.

Dengan Amerika menarik diri ke dalam isolasionisme Trump dan Inggris termakan oleh kisah Brexit, Macron merasakan peluang untuk melangkah ke peran kepemimpinan dan mengimbangi penurunan relatif Prancis di panggung internasional.

Paruh pertama mandatnya ditandai dengan serangkaian pidato yang berani dan berapi-api, di mana ia berusaha untuk menempatkan dirinya sebagai juara multilateralisme dan kubu progresif, yang terkenal menantang dunia, dalam permainan slogan Trump yang paling terkenal, untuk “Jadikan Planet Kita Hebat Lagi”.

NATO ‘mati otak’

Di atas krisis yang sedang berlangsung di Ukraina timur dan kebuntuan atas program nuklir Iran, Macron menghadapi serangkaian tantangan diplomatik, mencoba – dan paling sering gagal – untuk memecahkan kebuntuan di Lebanon dan Libya.

Dalam prosesnya dia tidak menghindar dari kontroversi – baru-baru ini menjadi pemimpin Barat pertama yang mengunjungi Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman sejak pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018.

Kepada para pengkritik kunjungannya ke Jeddah Desember lalu, dia bertanya: “Siapa yang bisa berpikir sejenak bahwa kita dapat membantu Lebanon dan menjaga perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah tanpa berbicara dengan Arab Saudi?”

Itu adalah langkah merek dagang oleh seorang presiden yang ingin menerjemahkan merek politiknya yang “mengganggu” menjadi eksploitasi di panggung global.

Ketegasan Macron sering membuatnya terlibat dalam pertengkaran diplomatik—terutama dengan para pemimpin populis dan otoriter yang cenderung dia ceramahi.

Lima Tahun Presiden Macron di Panggung Internasional

Mitra sparring yang sering dilakukan termasuk Viktor Orban dari Hongaria, Matteo Salvini dari Italia, Jair Bolsonaro dari Brasil dan Recep Tayyip Erdogan dari Turki, bisa dibilang bête noire utamanya, yang mempertanyakan “kesehatan mental” presiden Prancis selama perselisihan pahit tentang perancis aturan sekuler nce pada tahun 2020.

Macron sama-sama mampu mengganggu sekutunya sendiri, paling tidak ketika dia menggambarkan aliansi militer NATO sebagai “mati otak” selama wawancara tahun 2019 dengan The Economist, yang mengundang protes dari Washington dan ibu kota Eropa.

Read more
Prancis Membatasi Bidang Kepresidenan Menjadi 12 Kandidat
March 8, 2022May 24, 2024

Prancis Membatasi Bidang Kepresidenan Menjadi 12 Kandidat

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Prancis Membatasi Bidang Kepresidenan Menjadi 12 Kandidat – Badan konstitusional tertinggi Prancis, Senin, merilis daftar resmi 12 calon presiden yang memenuhi persyaratan untuk berpartisipasi dalam pemilihan dua putaran pada 10 dan 24 April.

Ke-12 kandidat berhasil mengumpulkan 500 persetujuan dari pejabat Prancis terpilih yang diperlukan untuk mengonfirmasi pendaftaran mereka oleh Dewan Konstitusi.

Jajak pendapat menunjukkan Presiden Emmanuel Macron, yang terpilih pada 2017, adalah favorit besar untuk memimpin dalam pemungutan suara putaran kedua pada 24 April, setelah ia secara resmi menyatakan pencalonannya minggu lalu. https://www.premium303.pro/

Prancis Membatasi Bidang Kepresidenan Menjadi 12 Kandidat

sentris

Emanuele Macron

Seorang mantan bankir investasi dan menteri ekonomi di bawah mantan presiden sosialis François Hollande, Macron berkuasa lima tahun lalu dengan platform sentris dan partai yang baru didirikan, berjanji untuk mereformasi ekonomi Prancis dan merangsang pertumbuhan.

Ia menampilkan dirinya sebagai pemimpin dinamis dari sebuah “negara start up” yang telah memantapkan dirinya di panggung Eropa dan dunia.

Tetapi kebijakan Macron menimbulkan kebencian di antara banyak orang yang menuduhnya memihak orang kaya di tengah kritik bahwa ia, pada kenyataannya, sebagian besar dikuasai oleh hak.

Usulan kenaikan pajak bahan bakar memicu protes panas oleh Rompi Kuning tahun 2018 dan 2019 yang memaksanya untuk melakukan serangkaian pemotongan pajak dan upah.

konservatif

Valerie Pécresse

Kepala wilayah le-de-France yang mencakup Paris mengejutkan banyak orang dengan memenangkan pemilihan pendahuluan untuk partai konservatif Les Républicains, menjadi kandidat wanita pertamanya dalam pemilihan presiden.

Pécresse, seorang menteri anggaran di bawah mantan presiden Nicolas Sarkozy, menuduh Macron melakukan pesta pora pajak dan lemah dalam kejahatan, tetapi kampanyenya gagal untuk mengejar meskipun kehadiran partainya yang kuat di distrik-distrik lokal di seluruh Prancis.

Kanan ekstrim

Marine Le Pen

Pemimpin sayap kanan veteran Le Pen melakukan upaya ketiganya untuk menjadi presiden setelah mencapai putaran kedua pada tahun 2017, di mana dia dikalahkan oleh Macron.

Macron tampaknya telah menyoroti Le Pen sebagai saingan utamanya, menggeser kebijakannya ke kanan dalam upaya untuk merayu pemilih dari partai Reli Nasionalnya, yang bernasib buruk dalam pemilihan lokal baru-baru ini, mendorong beberapa orang di partai untuk mempertanyakan kepemimpinannya.

Eric Zemmour

Wartawan, komentator TV dan kandidat yang sekarang muncul telah mengumpulkan banyak pengikut karena kecamannya terhadap imigrasi dan cadar, menarik segerombolan pendukung Le Pen ke dalam proses.

Zemmour telah menikmati lonjakan jajak pendapat dengan seruan untuk mengembalikan kebesaran Prancis yang hilang dan, meskipun jumlahnya telah berkurang, dia tetap berada di belakang Le Pen.

Nicolas Dupont-Aignan

Dupont-Aignan, pemimpin Eurosceptic dari partai Rise Up France, adalah walikota pinggiran kota Paris yang telah condong ke kursi kepresidenan sejak 2007, tetapi mencetak angka yang rendah dalam dua pemilihan sebelumnya.

Dia mengatakan partainya adalah pewaris sejati Jenderal Charles de Gaulle dan dorongannya untuk kedaulatan Prancis, dan telah bersumpah untuk menindak migrasi dan memberikan “tendang di pantat untuk pemalas, pemalas dan pengendara bebas” yang mengambil keuntungan dari Prancis. sistem. jaminan sosial.

Kiri

Anna Hidalgo

Partai Sosialis telah goyah sejak Hollande meninggalkan segala upaya untuk mencari masa jabatan kedua pada 2017 setelah menjadi salah satu presiden paling tidak populer dalam sejarah baru-baru ini.

Hidalgo, yang dengan mudah memenangkan pemilihan kembali sebagai walikota Paris pada tahun 2020, telah menjanjikan bentuk pemerintahan yang lebih inklusif bagi negara tersebut bersama dengan kenaikan upah umum untuk pekerja berpenghasilan rendah.

Namun sejauh ini ia telah gagal untuk mereplikasi popularitasnya secara nasional, dengan jajak pendapat yang menunjukkan bahwa ia bahkan mungkin tidak mencapai lima persen di putaran pertama, ambang batas yang diperlukan untuk mendapatkan penggantian untuk pengeluaran kampanyenya di bawah hukum Prancis.

Yannick Jadot

Mantan aktivis Greenpeace Jadot berharap untuk mengubah kesuksesan besar Partai Hijau dalam pemilihan lokal dua tahun lalu dengan mengatakan bahwa Prancis siap untuk merangkul revolusi lingkungan.

Dia mendorong apa yang dia sebut kebijakan pragmatis untuk memerangi perubahan iklim alih-alih perpecahan yang lebih radikal yang dicari oleh beberapa pihak di partainya, termasuk mengakhiri ketergantungan Prancis pada energi nuklir.

Paling kiri

Jean-Luc Mélenchon

Pemimpin partai yang berjuang, France Unbowed, mengumumkan pencalonannya beberapa bulan lalu dan saat ini memimpin kandidat kiri dalam jajak pendapat, dengan sekitar 12 persen niat memilih.

Seorang veteran politik atau terkenal dengan makiannya terhadap globalisasi dan “elit”, Mélenchon menikmati basis pendukung yang kuat yang mengklaim bahwa sosialis tradisional telah kehilangan kontak dengan pemilih di luar kota-kota besar.

Tetapi karena lanskap politik Prancis telah bergeser ke kanan, Mélenchon kemungkinan akan berjuang untuk menyamai kesuksesannya pada tahun 2017, ketika ia mengumpulkan hampir 20% suara di putaran pertama.

Fabien Roussel

Pemimpin Partai Komunis Prancis yang karismatik ini telah melihat jajak pendapatnya melonjak dalam beberapa pekan terakhir, meskipun masih jauh dari kekuatan dekade sebelumnya.

Roussel telah berjanji untuk menaikkan pajak pada perusahaan dan pendapatan yang lebih tinggi untuk membayar kenaikan gaji guru, perawat dan profesi berupah rendah lainnya, dan nasionalisasi bank-bank besar dan raksasa energi.

Philippe Pouto

Seorang pekerja Ford dipecat ketika situs ditutup pada 2019, Poutou mencalonkan diri untuk Partai Anti-Kapitalis Baru dengan kampanye yang berjanji untuk melucuti polisi dan membangun kembali administrasi publik Prancis setelah bertahun-tahun pembatasan anggaran.

Nathalie Arthaud

Seorang guru ekonomi Trotskyite mewakili Partai Perjuangan Buruh, Arthaud mencari presiden untuk ketiga kalinya.

Dia ingin menaikkan upah minimum menjadi 2.000 euro ($ 2.180), melarang PHK perusahaan, dan menurunkan usia pensiun menjadi 60 dari 62 tahun.

Prancis Membatasi Bidang Kepresidenan Menjadi 12 Kandidat

Jean Lassalle

Seorang wakil dari wilayah barat daya Bearn, Lassalle adalah mantan pendeta yang dikenal melakukan mogok makan untuk mencegah penutupan sebuah pabrik.

Partai Perlawanannya ingin mengurangi peran Komisi Eropa dalam urusan Prancis dan mendorong lebih banyak orang muda untuk menghidupkan kembali pedesaan sebagai “Perjuangan Nasional Besar”.

Read more
Mengapa Prancis Menentang Reformasi Pensiun Macron
January 25, 2021February 6, 2024

Mengapa Prancis Menentang Reformasi Pensiun Macron

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Mengapa Prancis Menentang Reformasi Pensiun Macron – Pekerja di seluruh Prancis melakukan pemogokan sebagai bagian dari gelombang aksi industri nasional, yang telah menyaksikan protes terhadap reformasi sistem pensiun negara.

Sopir kereta api dan bus, pengawas lalu lintas udara, pekerja energi, pengemudi truk, guru, siswa, petugas polisi, pengacara, hakim, dan petugas kebersihan jalan semuanya mengancam untuk tidak bekerja untuk jangka waktu yang tidak ditentukan mulai 5 Desember. hari88

Mengapa Prancis Menentang Reformasi Pensiun Macron

Transportasi kereta api Prancis mengalami pukulan keras, dengan 82% pengemudi mogok dan setidaknya 90% kereta regional dibatalkan. Di Paris, 11 dari 16 jalur metro telah ditutup sepenuhnya.

Di sektor lain, 30% penerbangan domestik dibatalkan dan 70% guru SD mogok, yang berarti sekitar 40% sekolah tutup. Pengemudi truk berencana memblokir jalan dan gerbang tol.

Pemogokan tersebut bertentangan dengan rencana pemerintah untuk menghapus 42 skema pensiun “khusus” dan beralih ke sistem pensiun berbasis poin universal untuk semua pekerja, publik dan swasta.

Detail reformasi yang lebih detail masih belum jelas, tetapi arahannya mengarah pada pekerja yang harus bekerja lebih lama, dengan pensiun yang kurang dermawan saat mereka pensiun.

Reformasi tersebut berarti pensiun didasarkan pada rata-rata karir daripada perhitungan gaji akhir, seperti saat ini. Dan pekerja harus mengumpulkan sejumlah poin (berdasarkan waktu bekerja) untuk mulai mengambil pensiun mereka.

Di bawah rezim pensiun saat ini, beberapa pekerja seperti pengemudi kereta api dapat mengambil pensiun mereka sejak usia 52 tahun, yang awalnya dipandang sebagai kompensasi atas kondisi kerja yang berat seperti jam kerja yang sulit dan kerja shift. Perubahan tersebut berarti kenaikan usia pensiun, saat ini menjadi 62 tahun, dan akan mengakhiri perlakuan yang berbeda.

Dukungan Publik

Pemogokan memiliki tingkat dukungan publik yang relatif tinggi. Menurut satu jajak pendapat, 46% mendukung pemogokan, tetapi laporan lain menunjukkan 69% mendukung. Tetapi jajak pendapat juga menunjukkan bahwa 76% orang Prancis mendukung reformasi pensiun. Ini karena aksi mogok lebih luas dipandang sebagai aksi protes terhadap Presiden, Emmanuel Macron, dan pemerintah pada umumnya.

Selama 15 tahun terakhir, Prancis telah memperkenalkan perubahan radikal ke dalam hukum ketenagakerjaannya, yang telah dipercepat di bawah Macron. Dia terpilih pada tahun 2017 dengan manifesto yang jelas untuk reformasi, dan menghentikan, “régimes spéciaux” (skema pekerjaan khusus) yang ada terutama di sektor publik Prancis, yang memiliki hak kerja yang lebih menguntungkan daripada sektor swasta.

Pada tahun 2018, pemerintah berhasil mendorong reformasi untuk mengubah status perlindungan pekerja kereta api. Ada pertikaian tetapi pemerintah memenangkan pertempuran ini.

Sekarang, ia ingin melaksanakan salah satu reformasi paling kontroversial yang ditetapkan oleh Macron. Pemerintahnya tetap teguh, mengatakan bahwa perubahan “akan dilakukan karena perlu dan adil”.

Peluang Sukses

Serikat pekerja Prancis telah beberapa kali berselisih dengan pemerintah dalam 15 tahun terakhir, tetapi selain protes pada tahun 2006 yang menghentikan pengenalan kontrak kerja baru untuk pekerja muda pemerintah telah berhasil mendorong perubahan di pasar tenaga kerja.

Ketidakmampuan pekerja kereta api untuk menghentikan reformasi Macron pada tahun 2018 merupakan kekalahan besar bagi serikat pekerja. Namun dalam pemogokan saat ini, para pekerja kereta api telah bergabung dengan sejumlah kelompok sektor publik dan swasta lainnya, yang memperkuat gerakan dan lebih menarik simpati publik.

Skala pemogokan telah dibandingkan dengan gerakan pada tahun 1995, juga terhadap reformasi pensiun, yang memaksa pemerintah Perdana Menteri Alan Juppé untuk membatalkan rencana untuk mengubah sistem.

Sejak munculnya rompi kuning pada November 2018, beberapa pihak berpendapat bahwa hal ini telah memberikan kepercayaan baru bagi pekerja terhadap efektivitas aksi kolektif. The gerakan rompi kuning membuktikan bahwa protes masih bisa membuat kembali pemerintah turun.

Sementara gerakan rompi kuning agak berkurang dan tuntutan menjadi lebih terfragmentasi, rasa ketidakadilan yang mendasarinya belum. Hal ini memberikan kondisi yang sempurna bagi munculnya gerakan protes massa.

Terlepas dari stereotipnya sebagai negara yang sangat berserikat, Prancis memiliki salah satu tingkat kepadatan keanggotaan serikat pekerja yang paling rendah di antara negara-negara OECD. Hanya sekitar 8% pekerja yang menjadi anggota serikat.

Namun serikat pekerja di Prancis masih melekat di sejumlah lembaga dan 90% pekerja tercakup dalam kesepakatan bersama, yang berarti sebagian besar syarat dan ketentuan pekerja diatur oleh kesepakatan antara pengusaha dan serikat pekerja.

Serikat pekerja juga mendapat manfaat dari perwakilan pekerja tingkat tinggi dalam organisasi. Perwakilan terpilih berpartisipasi dan bernegosiasi di semua tingkat organisasi dan menikmati kerangka hukum untuk perwakilan karyawan yang membuat iri serikat pekerja di negara lain seperti Inggris, termasuk hak mogok yang diabadikan dalam konstitusi Prancis.

Meskipun demikian, pemogokan saat ini merupakan ujian kekuatan bagi gerakan serikat buruh Prancis, yang telah lebih defensif sejak krisis ekonomi 2008. Ini mencerminkan kembalinya ke sejarah serikat pekerja Prancis yang lebih radikal, berjuang untuk meningkatkan dan mempertahankan hak-hak pekerja.

Mengapa Prancis Menentang Reformasi Pensiun Macron

Mereka telah lama melihatnya sebagai tanggung jawab mereka untuk menetralkan apa yang mereka pandang sebagai proyek neoliberal, yang bertujuan untuk mengurangi perlindungan ketenagakerjaan dan meningkatkan fleksibilitas pasar tenaga kerja dan kebijaksanaan pemberi kerja di tempat kerja.

Dan untuk mempertahankan hak yang diperoleh dengan susah payah (“aquis sociaux”) seperti pensiun yang layak yang dinikmati oleh pekerja sektor publik. Tetapi mereka dihadapkan pada pemerintah dan presiden Prancis yang berniat melaksanakan reformasi yang menjadi pusat mandat mereka.

Read more
Laïcité Prancis: Mengapa Seluruh Dunia Berjuang Untuk Memahaminya
January 25, 2021February 6, 2024

Laïcité Prancis: Mengapa Seluruh Dunia Berjuang Untuk Memahaminya

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Laïcité Prancis: Mengapa Seluruh Dunia Berjuang Untuk Memahaminya – Gelombang serangan pisau di Prancis terjadi di tengah tindakan keras pemerintah terhadap apa yang disebut Presiden Emmanuel Macron sebagai “separatisme Islam”.

Pembunuhan tersebut, khususnya pembunuhan guru sejarah Samuel Paty di pinggiran kota Paris, memicu demonstrasi di Prancis, tetapi di beberapa negara Muslim, ada seruan untuk memboikot barang-barang Prancis sebagai pembalasan atas serangan yang dianggap Macron terhadap Islam. https://3.79.236.213/

Laïcité Prancis: Mengapa Seluruh Dunia Berjuang Untuk Memahaminya

Di dunia berbahasa Inggris, ada kebingungan tentang perdebatan tentang masyarakat Prancis yang mengikuti serangan ini. Faktor umum adalah bahwa pemerintah dan para demonstran melihat diri mereka membela prinsip “laïcité” Prancis. Jadi mengapa orang-orang di luar Prancis berjuang untuk memahami apa itu laïcité? Dan mengapa orang Prancis begitu terikat padanya?

Satu masalah bagi penutur bahasa Inggris adalah bahwa kami tidak memiliki padanan yang memuaskan untuk kata laïcité. Biasanya diterjemahkan sebagai “sekularisme”, meskipun ini cenderung menyiratkan skeptisisme atau permusuhan daripada netralitas terhadap agama.

“Prinsip awam” mungkin merupakan padanan yang lebih baik, tetapi laïcité memiliki begitu banyak sejarah di baliknya sehingga Anda perlu mengetahui sesuatu tentang Prancis untuk memahami nuansanya.

Setiap negara harus menemukan keseimbangan antara otoritas negara dan pengaruh agama, yang muncul dari sejarah khususnya. Republik Prancis dalam bentuk modernnya didirikan pada akhir abad ke-19, setelah perjuangan panjang kaum republik melawan gerakan royalis dan otoriter yang didukung oleh gereja Katolik. Perbedaan agama diselesaikan pada tahun 1905, ketika gereja dan negara dipisahkan secara hukum.

Negara dinyatakan netral sehubungan dengan agama, dan orang-orang bebas untuk percaya dan menjalankan agama apa pun atau tidak sama sekali. Dalam bahasa Prancis, ini dikenal sebagai laïcité (awam-ness).

Setelah perpisahan, laïcité memudar ke latar belakang. Hanya sedikit orang yang bermasalah dengan itu, termasuk organisasi keagamaan utama. Dan ada pengecualian pragmatis terhadap prinsip tersebut. Misalnya, negara mendanai bangunan keagamaan bersejarah (bukan hanya Notre-Dame di Paris).

Ini mendanai sekolah-sekolah Katolik dan telah menjaga pengaturan sebelumnya dengan Gereja Katolik di beberapa bekas koloni dan di Alsace-Moselle, yang berada di bawah pemerintahan Jerman pada saat pemisahan.

Prinsip awam akhirnya dianut oleh semua kelompok agama, serta oleh sebagian besar minoritas non-percaya Perancis. Itu telah dimasukkan dalam konstitusi sejak 1946.

Ketegangan Muncul

Apa yang membuat laïcité kembali terkenal adalah migrasi besar-besaran dari Afrika Utara setelah dekolonisasi pada tahun 1960-an, dan munculnya generasi baru Muslim kelahiran Prancis. Pada tahun 1989, perselisihan dimulai tentang apakah gadis Muslim harus diizinkan memakai jilbab di sekolah negeri. Politisi dari kanan dan kiri menumpuk, dan itu meningkat dengan cepat dari sana.

Batasan-batasan prinsip awam diuji sampai batasnya, dengan fokus utama pada simbol-simbol agama: apa itu, di mana mereka bisa dipakai atau dipajang, dan oleh siapa. Undang-undang baru disahkan pada 2004 yang melarang orang mengenakan simbol agama yang mencolok di sekolah negeri dan 2010 melarang penutup wajah di ruang publik.

Setiap perselisihan dan setiap putaran pemilihan nasional telah menghasilkan perdebatan baru dan telah meningkatkan jangkauan penafsiran prinsip awam, dengan mempertanyakan hak-hak perempuan, kebebasan sipil, kebebasan berbicara dan banyak masalah lainnya. Seorang analis terkemuka telah mengidentifikasi tujuh arti berbeda dari laïcité, yang mungkin sekarang dianggap remeh.

Dengan lebih banyak pengelompokan politik yang mengklaimnya sebagai nilai inti mereka, hal itu semakin diterima sebagai penanda penting identitas Prancis – bagian dari DNA nasional, seperti yang dikatakan oleh mantan Perdana Menteri Manuel Valls.

Islam dan Sekularisme

Meskipun prinsip awam berlaku untuk semua agama, perdebatan di sekitarnya menjadi semakin terfokus pada praktik Muslim. Ketegangan meningkat oleh gerakan sayap kanan yang memusuhi imigrasi dan telah meningkat lebih jauh oleh serangan teroris yang dilakukan oleh pendukung al-Qaeda, ISIS dan kelompok ekstremis lainnya.

Pada Januari 2015, penembakan jurnalis di Charlie Hebdo dan pembunuhan sandera Yahudi di supermarket memicu demonstrasi massal. Pada November tahun itu, 130 orang tewas dalam serentetan serangan, termasuk di gedung konser Bataclan di Paris. Berbagai jenis serangan telah terjadi berkali-kali sejak saat itu, terakhir pembunuhan Paty dan tiga penyembah Kristen di Nice pada Oktober 2020.

Serangan-serangan ini telah meningkatkan perasaan di antara banyak orang di Prancis bahwa mereka diperangi. Pada saat yang sama, Muslim Prancis berada di bawah tekanan untuk menyangkal para ekstremis atau menerima kesalahan karena berasosiasi dengan mereka. Bagaimanapun, tempat Muslim di negara ini dipertanyakan.

Laïcité Prancis: Mengapa Seluruh Dunia Berjuang Untuk Memahaminya

Apa yang dipertaruhkan dalam perdebatan ini bukan hanya negara sekuler, tetapi juga kerangka hak dan tanggung jawab yang lebih luas, dan pada akhirnya identitas Republik Prancis.

Jadi, dari basis pemukiman keagamaan, laïcité semakin menjadi ekspresi identitas Prancis. Ini sekarang bertindak sebagai batu ujian untuk le vivre-ensemble: bagaimana orang Prancis bisa hidup bersama.

Read more
Abaikan Kritik 100 Hari Pertama Emmanuel Macron Berjalan Sangat Baik
January 25, 2021February 6, 2024

Abaikan Kritik 100 Hari Pertama Emmanuel Macron Berjalan Sangat Baik

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Abaikan Kritik 100 Hari Pertama Emmanuel Macron Berjalan Sangat Baik – Menilai kemajuan pemimpin baru setelah 100 hari bukanlah latihan sembarangan.

Presiden Amerika Franklin D Roosevelt terkenal menyoroti pencapaiannya setelah periode waktu ini dalam siaran radio musim panas 1933, dengan mengatakan itu telah “dikhususkan untuk dimulainya roda Kesepakatan Baru”.

Sejak itu, komentator yang ambisius sering kali mencoba mengukur keefektifan suatu administrasi setelah lebih dari tiga bulan. www.mustangcontracting.com

Abaikan Kritik 100 Hari Pertama Emmanuel Macron Berjalan Sangat Baik

Di Prancis, Emmanuel Macron mencapai peringatan 100 hari kemenangan pemilihan presidennya yang mencengangkan hari ini. Ini tentu saja merupakan isyarat bagi musuh untuk mencoba merobek reputasinya.

Kaum tradisionalis dari kiri dan kanan secara alami antipati terhadap seorang pendatang baru yang pada bulan Mei mempermalukan kaum Sosialis yang memerintah dan oposisi Partai Republik.

Yang pertama sekarang menggambarkan Macron sebagai mantan bankir yang berubah menjadi alat amoral bisnis besar, sementara yang kedua berpikir dia adalah ciptaan media kecil yang akan berantakan ketika dihadapkan pada tantangan nyata pertamanya.

Kenyataannya adalah bahwa Macron tidak memenuhi satupun dari karikatur yang dikerjakan ini. Sebaliknya, dia telah menunjukkan bahwa dia siap untuk mengambil kepentingan pribadi, dan untuk mengubah masyarakat dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh pendahulunya.

Mereka yang mengecam dengan kasar istri berusia 39 tahun yang jauh lebih tua, Brigitte Macron, atau antusiasmenya yang besar untuk UE, mungkin telah melewatkan beberapa perkembangan utama musim panas yang akan berdampak besar pada masa depan Prancis.

Pada bulan Agustus bulan ketika kepala negara yang penuh kesedihan biasanya difoto di pantai Riviera sebelum tampil di Paris Match, sebuah parlemen yang didominasi oleh Macron’s REM! partai (Republik Bergerak!) mengesahkan undang-undang yang bertujuan untuk menciptakan lebih banyak pekerjaan.

Undang-undang tersebut akan meliberalisasi pasar tenaga kerja dengan memberi pengusaha lebih banyak kekuatan untuk menegosiasikan kondisi kerja di tingkat lokal, daripada sesuai dengan kesepakatan industri.

Sama pentingnya, inisiatif ini menjamin keterlibatan serikat pekerja, jadi memperkenalkan konsensus yang merupakan bagian penting dari keseluruhan proyek Macron. Di negara di mana sikap apatis kita-dan-mereka disalahkan karena membuat hampir tiga setengah juta orang kehilangan pekerjaan, Presiden telah membuat upaya bersama untuk mengurangi pengangguran sebagai prioritasnya.

Perubahan kelembagaan yang sudah lama tertunda juga termasuk undang-undang untuk mencegah politisi mempekerjakan anggota keluarga langsung.

“Penelopegate” skandal yang membuat calon presiden konservatif François Fillon dituduh menyalurkan ratusan ribu uang pembayar pajak kepada istrinya yang berkebangsaan Inggris Penelope Fillon adalah contoh utama bagaimana “melayani diri sendiri” mungkin telah menjadi pepatah yang lazim di publik Prancis hidup terlalu lama.

Ini adalah salah satu alasan utama stagnasi relatif Prancis dalam beberapa dekade terakhir, dan sudah saatnya seseorang mengakhirinya, dan keburukan yang terkait dengannya.

Selain membuktikan dirinya sebagai teknokrat yang terampil seseorang yang dapat mewujudkan janji domestik yang ambisius Macron juga bekerja keras untuk meningkatkan posisi Prancis di luar negeri. Dia baru saja membantu membawa Olimpiade 2024 ke Paris setelah dipermalukan karena kalah dalam pertandingan 2012 ke London, misalnya.

Jadi, Macron yang rapi dan tak terbantahkan sedang mencoba menggabungkan kepanikan patriotik dengan rasa moralitas. Tidak seperti dua presiden terakhir, François Hollande dan Nicolas Sarkozy, dia tidak menunjukkan kecenderungan untuk mendedikasikan sebagian besar waktunya di kantor untuk kehidupan cinta yang bersemangat, atau untuk mendorong keuntungan pribadi dengan cara apa pun.

Saya baru saja mewawancarai Macron di Paris pada malam kemenangan pemilihannya, ketika berita masuk bahwa peretas Rusia telah mengakses ribuan email dan file yang terkait dengan kampanyenya. Banyak dari data yang dulunya rahasia ini kini telah dipublikasikan di tempat pembuangan WikiLeaks, tetapi tidak mengungkapkan kontroversi apa pun.

Sebaliknya, Sarkozy yang sangat vulgar, seperti mantan rekannya Fillon, juga dituduh mendapatkan uang secara ilegal. Jacques Chirac, presiden Gaullist sebelum Sarkozy, diadili dan dihukum karena menggelapkan dana negara.

Kembalilah ke François Mitterrand, koki sosialis terakhir sebelum Hollande, dan Anda akan menemukan karakter lain yang benar-benar teduh yang menyimpan seorang simpanan dan anak di dompet publik.

Tentu saja Macron membuat kesalahan. Banyak yang berpikir dia terlalu reaksioner dalam hal kebijakan luar negeri, terutama setelah referensi kasarnya tentang wanita Afrika yang memiliki terlalu banyak bayi, dan indikasi bahwa dia dapat menerima pemerintahan lanjutan diktator pembunuh Bashar al-Assad jika itu berarti membawa semacam perdamaian di Suriah.

Perasaan menjadi kaki tangan bagi orang-orang fanatik yang tidak berperasaan ini diperkuat oleh penanganannya yang menyenangkan terhadap populis sayap kanan Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri sayap kanan Israel Benjamin Netanyahu yang secara teratur dituduh melakukan kejahatan perang terhadap rakyat Palestina selama dua pria itu. kunjungan masing-masing ke Prancis pada bulan Juli.

Beberapa juga mengkritik cara Macron, kepala tertinggi semua militer Prancis, memaksa pengunduran diri panglima militer Pierre de Villiers dengan tidak menghormatinya dalam diskusi mengenai pemotongan anggaran.

Macron tentu saja kurang ajar dan konfrontatif, meskipun orang akan berharap bahwa de Villiers, seorang veteran teater perang termasuk Afghanistan, harus mengatasinya.

Tidak, Macron tidak berada di jalur cepat untuk menjadi seorang Roosevelt Prancis. Ya, kami kemungkinan akan melihat banyak protes jalanan yang sengit terhadap kebijakan barunya paling lambat September, dan peringkat popularitasnya akan terus menurun. Menjalankan Prancis adalah tugas tanpa pamrih dan penampilan dan sikap anak sekolah Macron pasti akan pudar.

Abaikan Kritik 100 Hari Pertama Emmanuel Macron Berjalan Sangat Baik

Namun, Presiden ke-25 Prancis sangat menghormati institusi kepresidenan. Dia hanya akan berusia 40-an jika dia menyelesaikan dua periode sebuah prestasi yang sering kali lucu “bling-bling” Sarko dan “Flanby” [sejenis puding karamel] Hollande tidak pernah mendekati dan tidak akan hanya berlayar menuju pensiun yang nyaman.

Jika kita telah belajar sesuatu dari 100 hari pertamanya, itu adalah bahwa Emmanuel Macron adalah seorang reformis yang gigih yang benar-benar ingin membuat roda kesepakatan baru untuk negaranya yang sedang sakit berputar secepat mungkin.

Read more
Mengapa Politisi Prancis Tidak Bisa Berhenti Berbicara Tentang Kejahatan
January 25, 2021February 6, 2024

Mengapa Politisi Prancis Tidak Bisa Berhenti Berbicara Tentang Kejahatan

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Mengapa Politisi Prancis Tidak Bisa Berhenti Berbicara Tentang Kejahatan – Statistik menunjukkan penurunan yang stabil dalam kejahatan besar. Namun yang semakin intensif adalah tantangan terhadap identitas nasional tradisional Prancis, dan persaingan untuk menjadi presiden berikutnya.

Di Menara Babel politik Prancis, semua orang setuju setidaknya tentang ini: Kejahatan di luar kendali. pemimpin paling kanan memperingatkan baru-baru ini bahwa Perancis adalah “kapal karam keamanan ” tenggelam ke dalam‘kebiadaban.’ https://www.mustangcontracting.com/

Mengapa Politisi Prancis Tidak Bisa Berhenti Berbicara Tentang Kejahatan

Seorang konservatif tradisional menyulap distopia ultra-kekerasan dari “A Clockwork Orange.” Di sebelah kiri, kandidat Partai Hijau yang diduga dalam pemilihan presiden berikutnya menggambarkan ketidakamanan sebagai “tak tertahankan.”

Dan di tengah-tengah, para menteri Presiden Emmanuel Macron memperingatkan tentang sebuah negara yang “berubah menjadi biadab” “perbudakan” Prancis karena mereka bersumpah untuk bersikap keras terhadap kejahatan dan memerangi “separatisme” Muslim radikal.

Satu-satunya tangkapan? Kejahatan tidak meningkat.

Data pemerintah sendiri menunjukkan bahwa hampir semua kejahatan besar lebih rendah daripada satu dekade lalu atau tiga tahun lalu. Meskipun terjadi lonjakan selama satu tahun, 970 pembunuhan yang tercatat pada tahun 2019 lebih rendah dari 1.051 pada tahun 2000. Secara keseluruhan, kejahatan meningkat pada tahun 1970-an hingga pertengahan 1980-an sebelum menurun dan menjadi stabil.

Tapi seperti di tempat lain, dan mencerminkan kampanye di Amerika Serikat, perdebatan tentang kejahatan cenderung menjadi proxy dalam kasus Prancis, untuk perdebatan tentang imigrasi, Islam, ras, identitas nasional, dan masalah mudah terbakar lainnya yang telah mengguncang negara selama bertahun-tahun.

Intensitas retorika saat ini muncul setelah serangkaian insiden selama musim panas termasuk kekerasan pada Hari Bastille dan pemukulan terhadap seorang pria berusia 44 tahun setelah dia meminta seorang pelanggan di binatu untuk mengenakan topeng yang bagi banyak orang dianggap sebagai tahun yang sangat buruk bagi Prancis.

Perekonomian masih belum pulih dari salah satu penguncian virus korona paling ketat di Eropa musim semi ini, dan tatanan sosial tradisionalnya semakin ditantang oleh ras dan etnis minoritas dan oleh wanita yang memprotes ketidakadilan seperti pelecehan seksual dan kekerasan polisi.

“Mari kita terus terang: Bagi Prancis, musim panas ini adalah musim panas yang mematikan,” kata Marine Le Pen, pemimpin Rally Nasional sayap kanan dan saingan utama Macron dalam pemilihan presiden terakhir, dan penantangnya yang diduga di berikutnya, pada April 2022.

Namun yang menonjol, bahkan pada puncak protes Rompi Kuning dua tahun lalu, ketika penjarahan dan pengamuk di distrik-distrik kaya di Paris menjadi kejadian mingguan, sangat sedikit pembicaraan tentang kejahatan sebagai masalah sosial utama.

Gerakan Rompi Kuning sangat putih. Tahun ini, banyak demonstrasi terbesar Prancis, yang sebagian besar berlangsung damai, diilhami oleh gerakan Black Lives Matter dan pembunuhan George Floyd di Amerika Serikat, yang memaksa isu kebrutalan polisi ke depan agenda politik.

Dalam pandangan Ms. Le Pen, ketidakamanan saat ini berasal langsung dari “penargetan sistematis polisi oleh kampanye anti-polisi aktivis rasial.”

Dalam poster pemilihan sela akhir bulan ini di Prancis utara, Le Pen muncul di sebelah kandidat lokal dengan pesan: “Selama musim panas 2020, beberapa orang Prancis telah dibunuh oleh sampah yang berasal dari imigrasi. Tanpa tindakan politik, suatu hari ini bisa terjadi pada orang-orang yang dekat dengan Anda, saudara-saudara Anda, saudara perempuan Anda, anak-anak Anda.”

Lebih dari politisi Prancis lainnya, Ms. Le Pen telah memusatkan perhatian pada masalah kejahatan. Dia dan pendukungnya di Reli Nasional telah mengaitkannya langsung dengan imigrasi dari Afrika, yang mereka lawan dengan keras, dan membingkainya sebagai ancaman bagi peradaban Prancis dengan kata-kata seperti “perbudakan” dan “kebiadaban”.

“Di Roma, orang barbar tidak memiliki nilai yang sama dengan orang Romawi,” kata Philippe Olivier, asisten dekat Le Pen dan anggota Parlemen Eropa, dalam sebuah wawancara. “Roma mengakui orang barbar: Roma akhirnya runtuh. ”

Karena gagasan “perbudakan” peluit panjang dari sayap kanan telah diadopsi bahkan oleh menteri Tuan Macron sendiri, Tuan Olivier menggambarkannya sebagai “kemenangan ideologis.”

“Tema ini bisa membawa kita pada kemenangan di pilkada dan departemen, lalu pada pemilihan presiden,” ujarnya. “Kami berada di posisi kami. Ini pertandingan kandang.”

Menurut jajak pendapat yang diterbitkan minggu lalu, 70 persen responden mengatakan penggunaan “perbudakan ” dibenarkan dalam menggambarkan situasi keamanan Prancis. Lebih signifikan lagi, penilaian positif atas penanganan kejahatan Macron telah turun menjadi 27 persen turun dari 32 persen Oktober lalu dan dari 41 persen pada April 2018.

Pentingnya kejahatan di antara para pemilih telah menempatkan Macron dalam dilema: bagaimana tampil tangguh dalam kejahatan tanpa merangkul bahasa yang dimuat dari kelompok sayap kanan.

Sejauh ini, Tuan Macron menghindari menghakimi istilah tersebut. Minggu lalu, dia tampak sangat kesal ketika seorang reporter bertanya kepadanya tentang kata “perbudakan”, yang menjawab bahwa “tindakan itu penting.”

“Anda telah melakukan Kama Sutra tentang ‘perbudakan’ selama 15 hari terakhir,” tambah Macron, yang berarti bahwa media telah menganalisisnya dari setiap posisi yang memungkinkan.

Tingkat kejahatan mulai meningkat pada 1970-an hingga pertengahan 1980-an karena pertemuan berbagai peristiwa. Secara ekonomi, itu adalah periode yang menyaksikan akhir dari tiga dekade pertumbuhan pesat yang dikenal sebagai “Les Trente Glorieuses,” atau “The Glorious 30.”

Tetapi kemudian datang krisis minyak 1973, ketidakstabilan ekonomi, resesi dan pengangguran yang tinggi terutama di antara kaum muda kelas pekerja yang beralih ke kejahatan kecil dan menyebabkan peningkatan kenakalan, kata Laurent Bonelli, seorang ilmuwan politik dan ahli sejarah kejahatan di Paris Nanterre Universitas.

Secara demografis, Prancis memiliki populasi muda, dengan usia rata-rata pada titik terendah pascaperang sekitar 31 usia rata-rata saat ini adalah sekitar 41. Pada tahun 1976, Prancis juga melegalkan reunifikasi keluarga, menandai dimulainya masuknya imigran dari sub-Sahara dan Afrika Utara.

Faktor-faktor tersebut membantu mengubah kejahatan menjadi masalah tombol panas di akhir tahun 1970-an, dan sejak itu telah menentukan politik presidensial secara episodik.

“Keamanan menjadi masalah politik, dengan politisi membuat hukum dan ketertiban merek dagang mereka,” kata Bonelli.

Reli Nasional, partai sayap kanan yang sebelumnya dikenal sebagai Front Nasional, menjadi kekuatan politik pada pertengahan 1980-an di bawah ayah Ms. Le Pen, Jean-Marie Le Pen.

Pada tahun 2002, kandidat Sosialis, Lionel Jospin, calon terdepan, gagal lolos ke putaran kedua pemilihan presiden terutama karena dia dianggap lemah dalam kejahatan. Sebaliknya, Mr Le Pen mencapai fase runoff untuk pertama kalinya, akhirnya kalah telak dari konservatif, Jacques Chirac.

Namun dalam pemilihan presiden berikutnya, tahun 2007, kinerja Mr. Le Pen buruk, kalah suara dari seorang politisi yang telah sepenuhnya memahami pentingnya kejahatan sebagai sebuah masalah: Nicolas Sarkozy.

Tuan Sarkozy, sebagai menteri dalam negeri, pernah berkata bahwa dia akan membersihkan banlieue yang penuh dengan imigran, atau pinggiran kota, “dengan Kärcher ” selang air bertekanan tinggi yang digunakan untuk membersihkan grafiti.

Pada bulan Juli, Tuan Macron, yang sangat sadar akan pentingnya kejahatan dalam pemilihan umum sebagai sebuah masalah, memilih sebagai menteri dalam negeri dan kepala polisi nasionalnya yang baru sebagai sekutu dekat Tuan Sarkozy, Gérald Darmanin. Tuan Darmanin, yang telah menjadi wajah pemerintah melawan kejahatan, juga dengan tidak menyesal membela penggunaan kata “perbudakan”.

Menjelang pemilihan presiden 2017, Macron menampilkan dirinya sebagai kandidat progresif dan berhasil menghindari tema-tema kriminalitas yang mewarnai wacana lawan utamanya, Ms. Le Pen.

Namun selama setahun terakhir, dia telah bergerak secara progresif ke kanan, dalam upaya untuk menarik pemilih yang telah menjadi “lebih konservatif, lebih sayap kanan,” kata Vincent Martigny, seorang profesor ilmu politik di Universitas Nice.

“Dia berhati-hati agar tidak kehilangan poin dalam pemilihan presiden yang sudah dimulai,” kata Martigny. Pesaing presiden di seluruh spektrum politik melompat ke masalah kejahatan.

Jumlah aktual di balik tren kejahatan telah hilang dalam bahasa yang memanas. Christophe Soullez, kepala National Observatory of Crime and Criminal Justice, pemantau yang didanai pemerintah, mengatakan bahwa, selama 20 tahun terakhir, “memang ada stabilitas kekerasan secara umum.”

Menurut laporan tahunan yang dikeluarkan oleh Lembaga Statistik dan Studi Ekonomi Nasional pemerintah sejak 2006, tindak kekerasan fisik di luar rumah telah menurun 8 persen dari tahun 2006 hingga 2018; pencurian dengan kekerasan atau ancaman fisik turun 61 persen dalam periode yang sama.

Dalam dua tahun terakhir yang tersedia, 2017 dan 2018, pencurian dengan kekerasan atau ancaman fisik menurun sebesar 21 persen, dan tindak kekerasan fisik di luar rumah meningkat sekitar 7 persen.

Kekerasan seksual adalah kategori dengan peningkatan paling tajam dalam dekade terakhir, lebih dari dua kali lipat menurut data polisi. Tetapi banyak dari kenaikan tersebut mencerminkan peningkatan keluhan yang dihasilkan dari meningkatnya kesadaran akan kekerasan seksual, yang dipicu oleh gerakan #MeToo, kata Laurent Mucchielli, seorang sosiolog yang mengkhususkan diri pada kekerasan dan kenakalan di Pusat Nasional untuk Penelitian Ilmiah, organisasi penelitian nasional Prancis.

Secara internasional, tingkat pembunuhan per kapita Prancis 1,16 per 100.000 orang pada tahun 2018 hampir sama dengan sebagian besar wilayah Inggris, menurut data dari Komisi Eropa, sementara tingkat pembunuhan di Jerman adalah 0,76. Angka Prancis jauh lebih rendah daripada Amerika Serikat, yaitu lima per 100.000 orang pada 2018, menurut data FBI.

Mengapa Politisi Prancis Tidak Bisa Berhenti Berbicara Tentang Kejahatan

Ditanya mengapa data resmi menyangkal lonjakan kejahatan, Olivier, dari Partai Demokrat sayap kanan, menuduh pemerintah Prancis mengubah angka sebenarnya sejak tahun 1970-an. “Di semua tingkatan, angkanya sedang direkayasa.

Kami seperti anak-anak yang menutupi mata kami dan kenyataan menghilang,” ujarnya. “Tapi aku akan memberitahumu, kami tidak peduli tentang pertengkaran soal angka. Pada dasarnya, ini adalah pertengkaran kotak pasir.”

Read more
Dugaan Kasus Korupsi Uang Pajak di Prancis
April 28, 2020February 6, 2024

Dugaan Kasus Korupsi Uang Pajak di Prancis

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Dugaan Kasus Korupsi Uang Pajak di Prancis – Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe telah memerintahkan penyelidikan penyalahgunaan dana publik setelah situs berita Prancis Mediapart mengatakan menteri lingkungan François de Rugy melakukan renovasi apartemen mahal yang disediakan pemerintah dengan uang pajak.

Kantor Philippe mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penyelidikan akan diadakan dan dana yang disalahgunakan akan dikembalikan ke kas pemerintah. slot gacor

“Francois de Rugy menyadari emosi  dari warga kami dalam kontroversi ini dan ingin meninggalkan keraguan. Jika ada ambiguitas yang tersisa setelah cek dilakukan, ia berjanji untuk mengganti setiap euro yang disengketakan,” katanya. americandreamdrivein.com

Dugaan Kasus Korupsi Uang Pajak di Prancis

Dalam posting Facebook, de Rugy mengatakan pekerjaan renovasi diperlukan untuk apartemen karena beberapa kamar dalam kondisi yang buruk.

Sehari sebelumnya, Mediapart melaporkan bahwa de Rugy dan istrinya mengadakan makan malam mewah untuk teman-teman mereka di kediaman resminya di Paris ketika ia menjadi pembicara mulai Juni 2017 hingga Oktober 2018.

Situs web berita menerbitkan gambar piring lobster di sebelah botol anggur di atas meja yang diterangi lilin.

Dalam posting Facebook yang sama, de Rugy tidak menyangkal menjadi tuan rumah makan malam informal tetapi mengatakan makan malam itu terkait dengan karyanya sebagai pembicara dan bukan untuk kenikmatan lingkaran sosialnya.

“Saya memikul tanggung jawab penuh atas kenyataan bahwa seorang pembicara parlemen atau seorang menteri harus dapat mengadakan pertemuan informal saat makan malam dengan para pemimpin bisnis, tokoh budaya dan dekan universitas,” katanya.

Kedua cerita tersebut telah meningkatkan keprihatinan publik tentang bagaimana uang pajak dibelanjakan dan memperkuat persepsi pemerintah yang tidak tersentuh.

Sebagai menteri ekologi, de Rugy bertugas memastikan transisi Prancis ke energi yang lebih bersih dan ketergantungan nuklir.

Kantor penuntut keuangan Prancis telah meluncurkan penyelidikan awal terhadap dugaan bahwa mantan Menteri Ekologi Segolene Royal menggunakan dana dalam perannya sebagai duta besar untuk Kutub Utara dan Selatan untuk keperluan pribadi.

Para penyelidik akan memeriksa apakah Royal telah menggunakan 100.000 euro (111.533 dolar AS), yang ia terima dari Kementerian Luar Negeri Prancis, untuk membayar kegiatan yang tidak terkait dengan pekerjaannya, kata laporan itu.

Penyelidikan dilakukan setelah laporan media mengungkapkan pada November bahwa politisi berusia 66 tahun itu menggunakan tiga anggota staf dan anggaran pengeluarannya untuk membayar kunjungannya ke provinsi Prancis untuk mempromosikan bukunya dan yayasan yang ia ciptakan pada 2018 untuk memerangi iklim perubahan.

“Tidak ada yang baru,” menurut tweet Royal setelah penyelidikan diumumkan. Dia berjanji untuk memberikan semua penjelasan di kemudian hari di akun Facebook-nya.

Royal, mantan mitra mantan Presiden Francois Hollande, diangkat sebagai duta besar untuk Kutub Utara dan Selatan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron pada 2017.

Pada hari Selasa, ia memposting surat yang ditandatangani bersama oleh sekretaris jenderal kementerian luar negeri dan lingkungan, yang memberitahukan tentang akhir misinya setelah pernyataan publik baru-baru ini yang menentang kebijakan pemerintah.

Pemimpin veteran Prancis, Francois Bayrou, didakwa terlibat dalam menyedot uang publik dalam kasus yang berkaitan dengan penggelapan dana Parlemen Eropa, menurut sumber pengadilan pada hari Jumat.

Langkah ini menyusul investigasi yang lebih luas terhadap dugaan bahwa anggota parlemen dari partai MoDem Bayrou menggunakan uang tunai yang dimaksudkan untuk mengkompensasi asisten parlemen untuk membayar gaji orang-orang yang melakukan pekerjaan untuk partai politik.

“Dakwaan ini, yang diumumkan sebelumnya kepada media, tidak berdasar,” kata pengacara Bayrou Pierre Cornut-Gentille kepada AFP.

“Tindak lanjutnya akan menunjukkan bahwa itu sama sekali tidak berdasar.”

Bayrou, yang saat ini Walikota Pau mengatakan kepada pers bulan lalu bahwa ia tidak akan mengundurkan diri meskipun sedang diselidiki.

Dukungan dari Presiden Emmanuel Macron.

Staf Presiden Emmanuel Macron pada hari Sabtu menegaskan kembali bahwa pada tingkat pribadi, Presiden memiliki hubungan persahabatan dengan Francois Bayrou.

Bahkan, Bayrou telah diundang ke jamuan makan malam khusus untuk partai LREM yang berkuasa, yang diselenggarakan oleh Presiden pada Senin malam.

Macron juga akan tiba di Pau pada 16 dan 17 Desember, untuk pertemuan puncak dengan para pemimpin Afrika yang terlibat dalam operasi Barkhane di Sahel, serta peresmian Febus, armada bus yang dijalankan oleh hidrogen.

Di tempat lain, presiden partai MoDem di Majelis Nasional, Patrick Mignola mengatakan kepada kantor berita publik France Info pada hari Sabtu bahwa tidak ada alasan untuk membayangkan Bayrou mundur dari kepemimpinannya di MoDem, atau sebagai walikota Pau.

“Saya berharap dia akan terpilih kembali sebagai walikota Pau, tetapi itu tergantung pada para pemilih untuk memutuskan. Bagaimanapun, dia bisa bangga dengan pekerjaan yang dia lakukan di sana,” katanya.

Anggota Dephan lainnya diselidiki dalam skandal itu.

Beberapa tokoh dari MoDem, yang bersekutu dengan partai Macron, telah didakwa atau sedang diselidiki dalam skandal itu.

Mereka termasuk mantan menteri kehakiman Michel Mercier dan direktur keuangan untuk MoDem, Alexandre Nardella.

Hakim sedang menyelidiki apakah mereka menerima dana Parlemen Eropa untuk asisten yang sebenarnya melakukan tugas-tugas lain untuk partai centrist.

Sylvie Goulard, seorang MEP dari 2009 hingga 2017 yang sekarang menjabat sebagai wakil gubernur bank sentral Prancis, telah setuju untuk membayar kembali 45.000 euro kepada parlemen.

Ini sesuai dengan gaji delapan bulan dari salah satu asistennya, yang dia tidak memberikan bukti pekerjaan.

Bayrou memberikan dukungan besar untuk Macron.

Marielle De Sarnez, wakil presiden MoDem, juga didakwa pada hari Rabu karena menyedot dana publik melalui kontrak mantan asisten.

Dugaan Kasus Korupsi Uang Pajak di Prancis

Pembukaan investigasi pada 2017 mendorong pengunduran diri Bayrou sebagai menteri kehakiman, De Sarnez sebagai menteri Eropa dan Goulard sebagai menteri pertahanan setelah hanya satu bulan bertugas.

Tetapi Macron tetap maju dan mendukung Goulard sebagai pilihan Prancis untuk komisi Uni Eropa yang baru, dan menyatakan kemarahannya ketika anggota parlemen Parlemen Eropa memberikan suara yang sangat menentangnya pada bulan Oktober.

Bayrou adalah pendukung utama gerakan Republic on the Move (REM) Macron yang berusia satu tahun selama kampanye presiden, dan dukungannya sangat penting dalam memenangkan suara tengah untuk presiden baru.

Beberapa politisi Prancis terlibat dalam skandal pekerjaan palsu, terutama mantan perdana menteri Francois Fillon, yang akan diadili pada 24 Februari dengan tuduhan menciptakan pekerjaan fiktif untuk istrinya.

Menteri Dalam Negeri, Richard Ferrand, seorang mantan Sosialis, juga telah terkena skandal terpisah dan Macron memintanya untuk mundur dari pemerintah untuk memimpin kelompok parlemen LREM.

Setelah pengumuman Bayrou, Laurent Wauquiez, dari Partai Republik, menyebut pengunduran diri itu sebagai skandal politik dan krisis besar yang terjadi kurang dari sebulan setelah Macron ditetapkan sebagai presiden.

Florian Philippot juga menghadapi penyelidikan atas dugaan penyalahgunaan dana Eropa, mengejek janji Macron untuk membawa moralitas ke kehidupan politik negara itu dan meminta Menteri Tenaga Kerja Muriel Pénicaud, yang mungkin terlibat dalam penyelidikan hukum lain, untuk mengundurkan diri demikian juga.

Read more
Skandal Griveaux Membuat Prancis Untuk Meregulasi Media Sosial
April 28, 2020February 6, 2024

Skandal Griveaux Membuat Prancis Untuk Meregulasi Media Sosial

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Skandal Griveaux Membuat Prancis Untuk Meregulasi Media Sosial – Jajak pendapat menempatkan Griveaux di posisi ketiga dalam perebutan walikota Paris di belakang petahana, Sosialis Anne Hidalgo, dan kandidat lainnya, Rachida Dati.

Sebuah survei nasional yang dirilis bulan lalu juga mengkreditinya dengan hanya 20% dari opini yang menguntungkannya, menjadikannya politisi ke-42 paling populer di negara ini.

Sampai bulan Februari ini, Benjamin Griveaux adalah calon walikota Paris yang tidak terlalu popular, ia berada di peringkat ketiga. Dia pernah menjadi juru bicara pemerintah Prancis di bawah Presiden Emmanuel Macro. Dan kemudian, tiba-tiba, muncul teks dan video yang bocor, di mana Griveaux tersandung skandal perselingkuhan. idn slot

Skandal Griveaux Membuat Prancis Untuk Meregulasi Media Sosial

Dampak dari skandal tersebut sangat cepat. Griveaux, mundur dari lomba. Bahwa ia ternyata berselingkuh dari istrinya, yang dengannya ia memiliki tiga anak. Griveaux yang berusia 42 tahun, mengambil risiko merekam dirinya melakukan masturbasi. https://americandreamdrivein.com/

Seniman pertunjukan Rusia Pyotr Pavlensky membocorkan pesan Griveaux di situs web buatannya sendiri yang disebut pornopolique.com.

Kota romantis Paris sedang merayakan Hari Valentine ketika berita skandal ini muncul di internet bahwa Griveaux harus keluar dari perlombaan menyusul dugaan pria yang menikah mengirim foto alat kelaminnya kepada seorang wanita yang bukan istrinya.

Meskipun ini bukan pertama kalinya sesuatu seperti ini terjadi, ini menjadi permainan-perubahan begitu politisi mulai berbicara tentang bagaimana politik negara berubah menjadi politik Amerika Serikat.

Ketika menarik diri dari pencalonan, dia mengatakan insiden itu telah menyebabkan keluarganya menanggung fitnah, kebohongan, rumor, serangan anonim, pengungkapan percakapan pribadi yang dicuri dan ancaman kematian selama lebih dari satu tahun.

Griveaux adalah pilihan Emmanuel Macron sebagai walikota Paris. Beberapa outlet media sosial dan situs web menargetkan Griveaux untuk foto-foto itu.

Dia mengatakan keluarganya tidak pantas menerima ini. Ketika dia tersingkir dari perlombaan, beberapa orang, termasuk lawan politiknya, marah pada situasi tersebut. Ucapan itu datang dari perspektif bahwa ini akan menjadi serangan terhadap sikap liberal orang Prancis tentang seks.

Politisi Prancis dalam partai Rally Nasional Marine Le Pen, Sebastian Chenu, mengatakan di Twitter bahwa Amerikanisasi kehidupan politik itu menjijikkan. Politisi lain, Anne Hidalgo, walikota Paris saat ini yang juga akan terpilih kembali, mengatakan ini bukan jenis perdebatan yang harus dimiliki negara dan privasi harus dihormati.

Prancis tidak asing dengan skandal serupa. Negara-negara seperti Inggris dan Amerika Serikat telah mengalami hal serupa menghadapi kritik yang lebih keras dalam menghadapi skandal seperti itu. Dalam situasi di mana Anthony Weiner dan Bill Clinton terjebak, mereka harus menghadapi banyak orang untuk menjawab sementara presiden Prancis Francois Hollande tidak mundur pada tahun 2014 ketika laporan tentang perselingkuhannya dengan seorang aktris Prancis muncul.

Calon walikota Paris mengundurkan diri bukan karena perhatian media atau karena alasan moral tetapi karena rasa malu berurusan dengan gambar-gambar ini saat ia berkampanye untuk jabatan kota, kata Eric Fassin, seorang sosiolog yang telah bekerja pada politik seksual kontemporer di Perancis dan Amerika Serikat, kepada CNN.

Skandal sexting yang menjatuhkan salah satu sekutu terdekat Presiden Emmanuel Macron telah mendorong anggota parlemen Prancis untuk menyerukan tindakan keras terhadap media sosial.

Sekelompok kecil anggota parlemen La République En Marche (LREM) dari Macron akan mempertimbangkan inisiatif legislatif dalam beberapa bulan mendatang untuk memperbaiki regulasi, kata anggota parlemen Bruno Bonnell.

Calon LREM untuk walikota Paris, Benjamin Griveaux, mengundurkan diri minggu lalu setelah konten eksplisit seksual yang dikaitkan dengannya menjadi viral, berkat pembagian massa melalui akun media sosial dan grup online yang sebagian besar menggunakan nama samaran.

Politisi dari semua sisi spektrum menyatakan dukungan untuk Griveaux, mengecam media sosial dan sangat mengkritik pelanggaran privasi.

“Sudah saatnya untuk mengatur privasi di dalam media sosial,” tweeted Gérard Larcher, presiden Senat.

Anggota partai LREM telah mengecam penyimpangan yang memungkinkan anonimitas seperti fitnah.

Skandal Griveaux Membuat Prancis Untuk Meregulasi Media Sosial

“Tiga minggu ke depan akan cukup sibuk karena pemilihan reformasi pensiun tetapi kami akan membahas kembali [kerangka kerja legislatif untuk mengatur media sosial] pasti pada bulan April,” tambahnya, merujuk pada pembicaraan informal dalam jajaran LREM.

Beberapa anggota partai paling senior termasuk Presiden kelompok LREM di Majelis Gilles Le Gendre, Presiden Majelis Richard Ferrand, juru bicara Griveaux Sylvain Maillard dan mantan Menteri Transisi Ekologi François de Rugy telah menegaskan bahwa mereka mendukung penguatan internet peraturan dalam wawancara di jaringan nasional LCI, surat kabar le JDD dan radio Europe 1.

Anggota parlemen juga mendekati pemerintah Prancis untuk membahas proposal baru.

Hukum Prancis telah mencegah anonimitas penuh sejak 2004, memaksa penyedia layanan digital untuk menyimpan data yang memungkinkan identifikasi siapa saja yang berkontribusi pada pembuatan konten atau salah satu konten dari layanan yang mereka sediakan.

Publikasi online gambar pribadi juga telah dihukum oleh hukum sejak 2016; individu dikenakan hukuman penjara dua tahun dan denda € 60.000 karena mendistribusikan konten jenis ini, dengan peningkatan keparahan untuk invasi privasi yang bersifat seksual. Sebuah hukuman sudah diucapkan pada November 2018.

Skandal itu muncul ketika anggota parlemen memproses rancangan undang-undang kebencian untuk adopsi terakhir pada musim semi.

Artis Rusia Piotr Pavlenski penulis posting blog yang membuat materi publik dituntut pada Selasa malam karena pelanggaran privasi dan publikasi konten seksual tanpa persetujuan. Alexandra de Taddeo, dilaporkan penerima awal gambar eksplisit dan pacar Pavlenski juga dituntut.

Ada tiga prioritas, menurut Bonnell, untuk langkah-langkah baru pada regulasi media sosial.

Pertama, mengajukan keluhan terhadap akun yang menggunakan nama samaran harus difasilitasi. “Ketika garis merah telah dilintasi,” katanya, “Orang harus bisa tahu siapa yang harus dituntut.” Dia menggarisbawahi, bagaimanapun, bahwa dia “dalam kondisi apa pun menentang penggunaan nama samaran.”

Komisi Eropa juga bukan penggemar RUU itu; ia mengirim surat pada November memperingatkan Paris bahwa itu tidak sepenuhnya kompatibel dengan hukum Uni Eropa.

Usulan seperti itu akan berarti bahwa platform harus bekerja sama lebih dekat dengan otoritas penegak hukum.

Pengusaha teknologi juga menyarankan penciptaan hotline untuk membantu para korban beragam ancaman cyber, karena mereka sering mengabaikan apa yang bisa dilakukan dengan kerangka hukum yang canggih.

Menuruttnya beberapa sumber daya harus didistribusikan dan ditinjau untuk lebih mendukung korban.

Masih belum jelas bagian legislatif mana yang akan memungkinkan langkah-langkah ini.

Rancangan undang-undang kebencian telah menimbulkan kontroversi di Senat, di mana, menurut Senator Philippe Bas dari konservatif Les Républicains, dinyatakan bertentangan dengan hukum Uni Eropa dan tidak seimbang dengan merugikan kebebasan berekspresi.

Komisi Eropa juga bukan penggemar RUU itu; ia mengirim surat pada November memperingatkan Paris bahwa itu tidak sepenuhnya sesuai dengan hukum Uni Eropa, dan meminta ditunda.

Jika undang-undang ini lulus, platform seperti Google dan Facebook akan diminta untuk menghapus konten pidato kebencian yang ditandai dalam waktu 24 jam.

Setelah skandal Griveaux, anggota parlemen Laetitia Avia yang merupakan pelapor dari RUU pidato kebencian dan Presiden Majelis Nasional Richard Ferrand menyarankan agar Senat harus menurunkan kritiknya terhadap undang-undang, yang berpusat di kebebasan berpendapat.

Ditanya apakah dia telah dihubungi oleh anggota parlemen lainnya untuk memperbaiki amandemen RUU tersebut, Avia mengatakan bahwa dia tidak memiliki informasi tentang proposal tersebut.

Benjamin Bayart, dari LSM Digital Liberties La Quadrature du Net mengatakan “Fakta bahwa kami tidak menerapkan hukum adalah masalah sarana keuangan yang diberikan kepada [sistem] keadilan. Ini juga merupakan masalah yang banyak polisi tidak tidak memiliki kapasitas untuk menyelidiki masalah seperti itu. “

Prancis dapat menghadapi beberapa kesulitan di tingkat Eropa; dalam pendapat yang tidak mengikat, advokat jenderal di Pengadilan Kehakiman Uni Eropa bulan lalu mengatakan harus ada batasan penyimpanan data untuk tujuan penegakan hukum.

Proposal Uni Eropa tentang akses lintas batas ke bukti elektronik (bukti elektronik) yang dapat menghambat identifikasi akun anonim.

Read more
Waktu Krisis Bagi Kaum Konservatif Prancis
March 28, 2020February 6, 2024

Waktu Krisis Bagi Kaum Konservatif Prancis

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Waktu Krisis Bagi Kaum Konservatif Prancis – Bahkan ketika hari-hari gelap, skandal kembali menghantui mereka, kaum konservatif Prancis bermimpi untuk kembali. Hanya beberapa hari menjelang pemilihan lokal di seluruh negeri, persidangan François Fillon, mantan kandidat presiden Les Républicains (LR) kanan-tengah, sedang mencapai klimaksnya. Fillon membantah tuduhan bahwa dia memberi istrinya pekerjaan palsu sebagai asisten parlemen dan membayarnya € 1 juta dalam bentuk uang publik.

Skandal itu meluluhlantakkan kampanye Fillon 2017, membuka jalan bagi Emmanuel Macron untuk memasuki Istana Elysee. LR, rumah politik mantan Presiden Jacques Chirac dan Nicolas Sarkozy, dipukuli lagi dalam jajak pendapat parlemen pada tahun yang sama dan jatuh ke hanya 8,5 persen suara dalam pemilihan Parlemen Eropa 2019 – turun dari 20,8 persen pada 2014. “Sesederhana ini: Setelah melalui drama presiden, legislatif dan Eropa, jika kita tidak memiliki kemenangan di sini, kita akan tenggelam,” kata Asisten Sekretaris Jenderal LR Alexandra Borchio-Fontimp. raja slot

Namun partai ini sedang mendekati pemilihan lokal, yang berlangsung selama dua putaran pada dua hari Minggu berikutnya, dengan rasa optimisme yang hati-hati. Di seluruh Prancis, partai itu bertaruh bahwa ideologi yang lebih jelas dan strategi penargetan pemilih kelas pekerja akan membantunya bangkit dari abu. www.americannamedaycalendar.com

Rachida Dati, kandidat LR untuk hadiah terbesar dalam pemilihan, walikota Paris, menunjukkan penampilan yang sangat kuat. Jajak pendapat menunjukkan, mantan menteri kehakiman itu leher dan leher dengan petahana sosialis Anne Hidalgo. Di seluruh Prancis, partai ini bertaruh bahwa ideologi yang lebih jelas – merek liberalisme ekonomi ditambah dengan sikap keras pada masalah keamanan dan agama – dan strategi menargetkan pemilih kelas pekerja akan membantunya bangkit dari abu.

Ini juga menggambarkan jaringan yang masih padat dari pejabat dan anggota partai lokal terpilih – sesuatu yang dapat memberikan keunggulan mengingat kegagalan Macron untuk membangun gerakan sentrisnya menjadi partai yang berfungsi penuh dengan akar lokal yang kuat. Ada tanda-tanda awal bahwa usahanya mungkin membuahkan hasil. Selain dari Paris, di mana kemenangan untuk Dati masih merupakan pukulan panjang dalam pemilihan dua putaran, kandidat LR berada di posisi terkemuka di kota-kota besar seperti Toulouse, Bordeaux dan Nice.

Partai juga telah melihat peningkatan anggota terdaftar untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun: Partai ini saat ini memiliki 80.000 di jajarannya, naik dari 58.000 di Januari 2019, menurut Guillaume Peltier, wakil presiden LR. “Untuk pertama kalinya dalam delapan tahun … kami menyaksikan secercah harapan,” Peltier, yang ditugasi membantu partai merekonstruksi sendiri, mengatakan dalam sebuah wawancara. “Ini masih sederhana tetapi pestanya bangkit kembali.”

Meskipun Les Républicains ingin membedakan diri mereka dari Macron, mereka telah meminjam dari buku pedomannya. Sama seperti presiden yang mendirikan forum di seluruh negeri sebagai tanggapan terhadap gerakan protes Jaket Kuning, kaum konservatif juga melakukan latihan curah pendapat. Peltier dan Christian Jacob, kepala partai, telah membentuk 12 forum yang diselenggarakan berdasarkan tema untuk tahun 2020, dengan tujuan menyatukan perwakilan dan pakar terpilih untuk mencoba membangun kembali tulang punggung ideologis partai.

Peltier mengatakan tiga tema besar telah disepakati: “pentingnya pekerjaan, sekularisme, dan jejak lokal.” “Sejak 2017, partai konservatif Perancis telah berjuang untuk menampilkan apa yang diwakilinya dan nilai-nilai dalam hal posisi kebijakan” – Bruno Cautrès, profesor di Sciences Po Salah satu anggota LR, yang berbicara dengan syarat anonim, menyarankan bencana pemilihan partai Eropa telah menjadi berkah tersembunyi karena meyakinkan “penggemar terakhir Fillonisme” untuk membuang fokus mantan kandidat pada masalah sosial yang cocok dengan basis Katoliknya yang kukuh.

Para pemimpin partai berharap pendekatan baru ini akan membuktikan penangkal bahaya eksistensial yang disorot oleh pemilihan Eropa tahun lalu: risiko menghilang dalam perlombaan dua kuda antara LREM Macron dan pemimpin nasional sayap kanan Marine Le Pen’s National Rally. “Sejak 2017, partai konservatif Perancis telah berjuang untuk menampilkan apa yang diwakilinya dan nilai-nilai dalam hal posisi kebijakan,” kata Bruno Cautrès, seorang profesor di Sciences Po, universitas ilmu politik elit di Paris.

Meminjam dari Boris

Peltier, yang memulai karirnya di sayap kanan dengan Front Nasional, melihat Charles De Gaulle, Chirac dan Sarkozy sebagai bagian dari garis keturunan intelektual Les Républicains. Tetapi dia juga telah menemukan sumber inspirasi baru: Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. “Pidato pertamanya Juli lalu adalah untuk kembali pada penghematan dan menjadi partai keadilan sosial,” kata Peltier. Item dalam agenda Johnson seperti “kebijakan ambisius” untuk komunitas lokal dan langkah-langkah keamanan yang kuat sudah menjadi bagian dari program LR, ia menambahkan.

Namun, partai Peltier sedang berjuang untuk mendefinisikan garisnya pada masalah ekonomi dan fiskal, setelah Macron mencuri guruhnya pada reformasi unggulan yang telah lama dituntut oleh kaum konservatif, termasuk penindasan pajak kekayaan dan reformasi hukum perburuhan. Rencana baru Les Républicains meliputi menarik ke pinggiran kota yang berjuang dan kota-kota pedesaan yang menelurkan gerakan Jaket Kuning dan menciptakan kembali apa yang disebut Peltier “hak populer.”

Waktu Krisis Bagi Kaum Konservatif Prancis

Peltier mengatakan dia juga ingin melihat kenaikan gaji untuk guru dan “sarana keuangan tambahan untuk profesional sosial,” dua kelompok yang cenderung kiri tradisional, bersama dengan peningkatan jumlah polisi. Para guru termasuk yang paling terpengaruh oleh reformasi pensiun utama Macron, yang memicu kemarahan serikat pekerja Prancis dan melumpuhkan negara itu selama berminggu-minggu dalam pemogokan besar-besaran selama musim gugur dan musim dingin.

Les Républicains juga telah mengangkat beberapa taktik dari ujung kanan. Membanting “globalisme Macron,” Peltier mengatakan dia ingin menjangkau “petani, pengrajin, pekerja [kerah biru] … atau pengusaha kecil yang memberi tahu kita bahwa itu bukan giliran mereka.” Dengan mata pada pemilihan presiden berikutnya pada 2022, partai melihat pembukaan di antara pemilih konservatif sayap kanan tradisional yang menghargai kebijakan fiskal Macron tetapi dimatikan oleh langkah-langkah sosialnya yang liberal.

Pangkalan Macron akhir-akhir ini terdiri dari pemilih yang lebih tua dan lebih kaya, karena sebagian besar pendukung mudanya bermigrasi ke Greens atau partai-partai berhaluan kiri lainnya. “Titik tandingan untuk 2022 adalah apakah pemilih sayap kanan merasa Macron telah memberi mereka cukup dan merupakan bagian dari keluarga mereka,” kata Cautrès, profesor Sciences Po. “Tapi saya benar-benar ragu bahwa konservatif tradisional merasa selaras dengan kebijakan sosialnya,” tambahnya, merujuk pada pembukaan teknologi reproduksi yang dibantu untuk wanita lajang dan gay sebagai salah satu contoh.

Nouvelle garde

Bagi Les Républicains, melihat ke masa depan juga berarti merawat generasi pemimpin baru. “Hari ini, kita melihat seorang penjaga muda dan wakil muda di posisi-posisi penting seperti wakil presiden partai dan sekretaris jenderal,” kata Marine Brenier, seorang anggota parlemen jangka pendek Les Républicains yang berusia 33 tahun yang juga merupakan anggota dari anggota baru. generasi. “Jangan lupa bahwa calon presiden masih dari dunia lama” – MP Robin Reda

Tetapi Robin Reda, seorang anggota parlemen yang meninggalkan Les Républicains tahun lalu, meragukan apakah wajah-wajah baru akan benar-benar diizinkan untuk memimpin. Dia mencatat bahwa partai selalu menghargai tokoh-tokoh yang telah berhasil menaiki tangga. Salah satu anggota penjaga lama telah memperkirakan masa depan yang suram. Pada awal persidangannya bulan lalu, mantan kandidat presiden Fillon mengatakan kerusakan pada gerakan yang diwakilinya “tidak dapat diperbaiki.” Mantan partainya hanya bisa berharap dia salah.

Read more
Situs Far-Right Perancis Diberdayakan Oleh Polandia
March 28, 2020February 6, 2024

Situs Far-Right Perancis Diberdayakan Oleh Polandia

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Situs Far-Right Perancis Diberdayakan Oleh Polandia – France Libre 24 adalah situs web yang dibuat agar terlihat seperti outlet berita Prancis, lengkap dengan artikel berbahasa Prancis dan logo Menara Eiffel. Kecuali isyarat-isyarat itu sangat menyesatkan. Platform itu, yang menerbitkan berita tentang politik dan urusan sosial Prancis, sebenarnya dijalankan oleh sekelompok aktivis Far-Right Polandia yang terkait dengan partai Far-Right Konfederacja dan mantan anggota MEP Janusz Korwin-Mikke, menurut penelitian yang dilakukan oleh nirlaba grup EU DisinfoLab dan POLITICO.

Isinya sering disalin dari sumber-sumber tradisional seperti Agence France-Presse atau Ouest France, tetapi dimodifikasi agar sesuai dengan tema anti kemapanan, anti-migran, anti-Islam dan skeptis terhadap iklim, penelitian lebih lanjut menunjukkan. Kata-kata diubah atau seluruh kalimat dihapus agar sesuai dengan narasi. dewa slot

Hasilnya adalah platform yang populer dan sangat partisan – ini menarik sekitar 150.000 kunjungan bulanan – yang menggarisbawahi beberapa tantangan paling sulit dalam memerangi informasi keliru online: mengidentifikasi siapa yang berada di belakang konten yang memecah belah, dan mengambil tindakan ketika penulis bekerja di Uni Eropa. Itu masalah bagi kerangka kerja UE saat ini terhadap disinformasi, yang belum cocok untuk menangani kampanye intra-UE. “Kelompok Far-Right telah menjadi internasional” – Ben Nimmo, direktur penyelidikan di Graphika. https://www.americannamedaycalendar.com/

France Libre 24, yang diluncurkan sekitar enam bulan lalu, juga menunjukkan bagaimana gerakan Far-Right Eropa semakin bekerja lintas batas untuk memajukan agenda bersama. “Kelompok Far-Right telah menjadi internasional,” kata Ben Nimmo, direktur penyelidikan di Graphika, sebuah perusahaan analisis media sosial.

“Sungguh ironis bahwa kelompok-kelompok nasionalis yang telah mencerca melawan globalisasi sekarang menemukan diri mereka bagian dari gerakan global. Ini adalah paradoks yang pasti. ” Munculnya platform seperti France Libre 24 (FL24) menimbulkan tantangan baru untuk skema anti-disinformasi, banyak di antaranya dirancang untuk fokus pada aktor eksternal seperti Rusia, dan mengandalkan pengaturan diri oleh platform seperti Facebook, Twitter dan Google.

Ditanya bagaimana Uni Eropa dapat menangani contoh-contoh seperti FL24, Wakil Presiden Komisi Eropa untuk Nilai dan Transparansi Věra Jourová mengatakan pihaknya berencana untuk menangani bentuk-bentuk kesalahan informasi baru – termasuk yang tumbuh di UE – melalui kerangka kerja masa depan yang disebut Rencana Aksi Demokrasi Eropa. “Kami sebenarnya semakin khawatir tentang disinformasi oleh aktor di negara-negara anggota dan kami mengamati kasus disinformasi yang didorong oleh aktor non-negara, terkait misalnya vaksinasi atau perubahan iklim.”

FL24 tidak membalas permintaan komentar melalui email. Dalam sebuah artikel yang diposting pada 12 Januari, situs tersebut mengungkapkan para pendukung Polandia untuk pertama kalinya, mengatakan mereka telah melakukan hal itu sebagai tanggapan atas pertanyaan dari POLITICO. “Investor kami sebagian besar adalah orang Polandia, perusahaan kami terdaftar di bawah hukum Polandia di Register of Commerce and Companies di Warsawa,” tulis posting itu.

Tautan Prancis-Polandia

Sementara FL24 mengatakan telah menerbitkan lebih dari 5.000 keping konten dalam jangka waktu enam bulan, sedikit yang dilaporkan. Sebagian besar pos diambil dari sumber berita tradisional, kemudian didistorsi agar sesuai dengan agenda yang sangat partisan: Semua partai politik Prancis dikritik kecuali untuk Rally Nasional Far-Right. Presiden A.S. Donald Trump dipertahankan secara sistematis. Muslim digambarkan sebagai berbahaya dan perubahan iklim sebagai “penipuan mengerikan yang diciptakan oleh para ilmuwan sayap kiri.”

Situs Far-Right Perancis Diberdayakan Oleh Polandia

Pada bulan Desember, sebuah cerita yang diposting oleh FL24 yang menghadirkan migran secara negatif dibantah oleh tim pemeriksa fakta AFP. FL24 tidak mengubah teksnya setelah pemeriksaan fakta. Situs web itu juga menerima laporan AFP tentang pertengkaran antara Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Brasil Jair Bolsonaro terkait kebakaran di Australia. Cerita FL24 menyalin-menempel artikel AFP kata demi kata, tetapi menghapus sebuah kalimat yang menggambarkan pemimpin Brasil itu sebagai “skeptis terhadap iklim.” AFP tidak menjawab permintaan komentar.

Dalam contoh lain memanipulasi konten orang lain, sebuah cerita dari Libération surat kabar Prancis tentang serangan transfobik diubah oleh “portal informasi gratis” yang dijelaskan sendiri. Sementara artikel awal bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang diskriminasi sistemik terhadap orang-orang transeksual, FL24 mengubah judulnya menjadi: “Seorang trans dipukuli: Dia berbohong karena dia sayap kiri,” sambil tetap memuji Libération sebagai sumbernya.

 “Trans menolak untuk menjelaskan siapa yang menyerangnya, itu bisa dikatakan Muslim paling mungkin,” membaca teks FL24. “Kasus ini menunjukkan seberapa banyak perdebatan tentang homofobia di Prancis disesatkan oleh kaum Kiri,” tulis situs web itu.

Internasional Far-Right

FL24 – yang tidak menyebutkan hubungannya dengan Polandia sebelum 12 Januari – didirikan pada Juli 2019 dan dengan cepat menarik banyak pengikut, dengan jumlah pembaca tertinggi hampir 400.000 kunjungan bulanan pada November. Halaman Facebook-nya, yang dikelola dari Perancis dan Polandia, memiliki lebih dari 20.000 pengikut. Sekitar 70 persen lalu lintas internet situs web berasal dari Facebook.

Meskipun artikel terkadang memuat byline, nama-nama tersebut tidak cocok dengan profil online mana pun. “Jika beberapa dari kita tetap anonim, itu hanya karena kita mengambil risiko dan menghadapi terorisme Islam dan kekerasan kiri,” tulis FL24 pada 12 Januari.

Penelitian oleh EU DisinfoLab menetapkan bahwa platform terdaftar di Polandia dan memiliki alamat IP yang sama dengan wolnosc24.pl – sebuah situs web yang dijalankan oleh sebuah penerbit yang disebut 5S Media. Penerbit itu juga memiliki majalah bernama Najwyższy Czas! yang didirikan bersama oleh Janusz Korwin-Mikke, mantan MEP dan saat ini anggota parlemen dari Konfederacja, partai Far-Right di parlemen Polandia. Arsip web platform, yang diambil oleh EU DisinfoLab, menunjukkannya sebelumnya terdaftar 6S Media, sebuah perusahaan yang terdaftar di Polandia yang menjalankan FL24. 6S Media memiliki alamat dan pemegang saham yang sama dengan 5S Media.

Beberapa investor utama di balik FL24 aktif dalam adegan paling kanan Polandia, dan menunjukkan minat dalam urusan Prancis. Krzysztof Szczawiński, pemegang saham mayoritas FL24, telah mengisyaratkan di halaman Facebook-nya bahwa ia terlibat dalam kegiatan pemilihan Konfederacja. “Investor swasta dalam pendidikan, media, dan permainan video” yang menggambarkan dirinya sendiri, ia juga telah menunjukkan minat pada politik Prancis.

Musim panas lalu, Szczawiński menghadiri Konvensi de la Droite, tempat tokoh Far-Right Prancis Marion Maréchal Le Pen memberikan pidato. Dalam satu posting Facebook, ia memanggilnya “presiden Prancis berikutnya” sementara di pos lain ia berpose dengan kaus FL24. Szczawiński tidak membalas permintaan komentar yang dibuat melalui halaman Facebook-nya.

Adam Gwiazda, investor kedua yang saat ini tinggal dan bekerja di Prancis, juga terkait dengan gerakan Far-Right.Dia mengatakan kepada POLITICO “dia saat ini tidak aktif terlibat” di Polandia dan bahwa setiap pertanyaan tentang 6S Media harus ditujukan kepada pemegang saham mayoritas perusahaan.

 Jean-Yves Camus, seorang peneliti Perancis tentang ekstremisme di think tank IRIS, mengatakan bahwa ia mengingat nama Gwiazda dari tahun 1990-an ketika ia “terlibat dalam gerakan neofasis.” Investor lain termasuk Tomasz Sommer – kepala redaksi nczas.com dan wolnosc24.pl, yang berbagi alamat IP FL24 – yang juga mengambil bagian dalam acara Korwin-Mikke.

Ditanya oleh POLITICO untuk mengklarifikasi bagaimana FL24 beroperasi, dia mengatakan situs tersebut dijalankan oleh “tim Prancis” tetapi tidak menyebutkan nama. “Kami beroperasi di Eropa bersatu. Kami dapat mempublikasikan konten kami di mana pun kami mau, ”katanya. Investor keempat, wakil editor wolnosc24.pl bernama Adam Wojtasiewicz, juga memiliki saham di Cat @ Net, sebuah peternakan troll yang terlibat dalam disinformasi politik, menurut daftar pengadilan nasional.

Fakta bahwa pemegang saham Polandia mendukung usaha yang ditujukan untuk pembaca Prancis menyoroti meningkatnya tingkat kerja sama antara gerakan Far-Right di Eropa. “Kelompok-kelompok ini dipersatukan oleh permusuhan mereka terhadap demokrasi dan migran, anti-Semitisme dan seringkali konotasi pro-Rusia” – Rafał Pankowski, professor. Di dalam grup Facebook nasionalis, jaringan Twitter dan situs web, konten yang dibuat di satu negara sering diterjemahkan dan dibagikan dengan grup serupa di negara UE lainnya. “Kelompok-kelompok ini dipersatukan oleh permusuhan mereka terhadap demokrasi dan migran, anti-Semitisme, dan seringkali konotasi pro-Rusia,” kata Rafał Pankowski, seorang profesor di Collegium Civitas dan co-funder dari organisasi Never Again Polandia. Offline, contoh terbaik dari fenomena ini adalah Maret Kemerdekaan tahunan, yang diselenggarakan oleh kelompok Far-Right di Warsawa.

Kerangka disinformasi UE yang baru

Terlepas dari keprihatinan Jourová, kerangka kerja UE saat ini terhadap disinformasi tidak cocok untuk menangani kampanye disinformasi intra-UE dan “media palsu” seperti FL24, menurut Clara Hanot, koordinator advokasi di DisinfoLab UE. “Ini menunjukkan disinformasi adalah fenomena yang sangat kompleks yang meliputi seluruh ekosistem media online, di luar iklan dan platform online,” katanya, merujuk pada Facebook dan Twitter. (Pada bulan Oktober, penelitian LSM tersebut menemukan jaringan di seluruh dunia dari hampir 300 media palsu yang dikelola oleh para pemangku kepentingan India.)

“Kita dapat memiliki semua kode praktik yang kita inginkan, yang sekarang hanya mencakup sebagian kecil dari masalah disinformasi. Kesulitan bagi lembaga-lembaga Uni Eropa adalah bahwa mereka tidak memiliki mandat untuk melihat kampanye disinformasi dalam negeri. ” Itu bisa berubah dengan Rencana Aksi Demokrasi Eropa Komisi di masa depan, yang dipimpin oleh Jourová, yang diharapkan untuk menangani disinformasi dalam paket yang lebih luas tentang integritas pemilu.

Eksekutif UE saat ini sedang menilai kode praktik dan akan memutuskan jalan ke depan berdasarkan hasil. Semua opsi ada di meja, termasuk peraturan, menurut VP. “Kami tahu betul bahwa ada motivasi dan aktor yang berbeda di balik disinformasi, termasuk yang internal,” kata Jourová dalam pernyataannya. “Satu hal yang jelas: Saya ingin upaya kita melawan manipulasi dan disinformasi yang terorganisasi menjadi lebih matang,” katanya.

Read more
Politisi Perancis: Kehidupan Seks yang Tidak Rahasia
March 28, 2020February 6, 2024

Politisi Perancis: Kehidupan Seks yang Tidak Rahasia

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Politisi Perancis: Kehidupan Seks yang Tidak Rahasia – Prancis merasa dilanggar. Atau lebih tepatnya, bagian dari Perancis merasa dilanggar: politik Perancis, Perancis Paris, media arus utama Prancis. Untuk pertama kalinya dalam sejarah modern negara itu, seorang politisi telah mengundurkan diri karena kehidupan seksnya – kehidupan seks konsensual pribadinya – telah diekspos secara publik. Secara harfiah terbuka, dalam hal ini.

Benjamin Griveaux, kandidat Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk menjadi walikota Paris bulan depan, mundur Jumat lalu. Sebuah video tentang dirinya yang melakukan masturbasi, yang ia kirimkan kepada seorang wanita berusia 27 tahun dua tahun lalu, telah diposting secara online. Politisi dan komentator dari semua kelompok, dari kiri ke kanan, marah – bukan oleh perilaku Griveaux tetapi oleh posting video dan fakta bahwa itu menyebabkan dia mengundurkan diri. nexus slot

“Kami tidak memilih seorang suci tetapi walikota Paris” – Sébastien Chenu dari partai Rally Nasional sayap kanan Mereka mengeluh bahwa sikap santai dan waras Perancis terhadap kehidupan seks politisi telah diliputi oleh nilai-nilai “gotcha” kasar dari media sosial dan internet. www.mrchensjackson.com

Kehidupan publik Prancis sedang “Amerikanisasi,” kata mereka. Sebuah penghalang vital antara politik dan seks, publik dan pribadi, telah jatuh. Yang dipertaruhkan tidak lain adalah masa depan demokrasi Prancis. Sébastien Chenu dari partai Rally Nasional sayap kanan mengatakan, “Kami tidak memilih seorang suci tetapi walikota Paris.”

Richard Ferrand, presiden Majelis Nasional, teman Griveaux dan seorang Macronit terkemuka, ditimbang dari kelompok lain dari spektrum politik: “Setiap orang memiliki hak mereka untuk ‘secret garden’ privasi pemikiran dan tindakan,” dia kata.  Setelah 23 tahun di Prancis, saya mengaku bingung. Saya pikir saya memahami Perancis dengan cukup baik. Saya menyadari bahwa saya tidak.

Reaksi terhadap perselingkuhan Griveaux – atau “Masturgate” – bagi saya tampaknya dapat diprediksi, dimengerti, dan tidak masuk akal. Invasi kehidupan pribadi warga negara adalah salah dan seringkali kejam. Anda hanya perlu melihat media tabloid Inggris untuk melihat betapa salah dan kejamnya itu.

Politisi Perancis: Kehidupan Seks yang Tidak Rahasia

Apakah sama salahnya untuk membahas – dengan alasan – kehidupan pribadi dan kemunafikan tokoh-tokoh publik? Griveaux, menikah dengan tiga anak kecil, membual dalam kampanyenya tentang kehidupan keluarga yang bahagia dan nilai-nilai konservatif. Mantan Presiden Jacques Chirac dan banyak politisi konservatif Prancis lainnya bersalah atas standar ganda serupa di masa lalu.

Mungkin lebih tepatnya, ini bukan hanya urusan di luar nikah. Griveaux mengirim seorang wanita muda, seorang mahasiswa hukum pada saat itu, sebuah video tentang dirinya yang melakukan masturbasi. Dia kemudian, pada Mei 2018, seorang menteri kabinet dan kepala juru bicara pemerintah. Hervé Gattagno, editor Le Journal du Dimanche, menulis bahwa Griveaux “tidak bertanggung jawab tetapi tidak bersalah.”

Tampaknya bagi saya untuk mengungkapkan sesuatu yang penting tentang karakter dan kedewasaan dan kebugaran Griveaux untuk jabatan. Menurut sebagian besar komentator Prancis, itu adalah sikap Anglo-Saxon dan prudish yang keras kepala. Kritik terdekat terhadap Griveaux yang dapat Anda temukan di media Prancis berasal dari Hervé Gattagno, editor Le Journal du Dimanche. Dia menulis, dengan jenaka, bahwa Griveaux “tidak bertanggung jawab tetapi tidak bersalah.”

Kasus ini semakin diperumit oleh kisah luar biasa tentang bagaimana video dikirim untuk diposting online. Wanita yang menjadi sasaran Griveaux mengirimkan foto-foto itu, Alexandra de Taddeo, sekarang menjadi pengacara. Dia juga seorang aktivis politik sayap kiri, seperti juga kekasih barunya, seorang Rusia yang diasingkan, seniman anarkis dan pertunjukan, Piotr Pavlenski, yang pernah memakukan skrotumnya ke Lapangan Merah.

Itu Pavlenski, sekarang dekat dengan gerakan Yellow Jackets, yang menempatkan video online minggu lalu setelah gagal menarik situs investigasi Perancis Mediapart. Seperti mingguan yang menyindir, Le Canard Enchainé, Mediapart menolak untuk menyentuh wahyu yang bersifat pribadi dan seksual.

Griveaux mengirim gambar ke De Taddeo dua tahun lalu menggunakan aplikasi yang seharusnya melenyapkannya setelah beberapa menit. Sebagai gantinya, mereka entah bagaimana direkam – atau dipulihkan. Apakah ini pekerjaan hit politik yang sudah lama direncanakan? Itu masih belum jelas. Sepertinya saya tidak mungkin. Mengapa bertahan pada gambar begitu lama?

Baik De Taddeo dan Pavlenksi ditangkap Sabtu lalu dan menghadapi kemungkinan tuduhan “invasi kehidupan pribadi” dan “memposting gambar-gambar seksual yang tidak sah.” Sudah lama direncanakan atau tidak, penempatan gambar-gambar itu jelas merupakan bagian dari perang terhadap Macron dan sekutunya yang dilakukan tanpa henti di internet oleh pihak paling kiri dan paling kanan. Amunisi lain yang digunakan dalam perang itu termasuk pernyataan keliru dan kebohongan langsung tentang kebijakan Macron – dan rumor tak berdasar tentang kehidupan pribadi presiden sendiri.

Sejauh itu, kekhawatiran media arus utama Prancis dibenarkan. Perilaku De Taddeo dan Pavlenski adalah bagian dari serangan yang disengaja terhadap demokrasi perwakilan – upaya sistematis untuk menodai semua politisi arus utama dan media arus utama. Apakah itu memaafkan Griveaux? Bagi Anglo-Saxon yang bandel dalam diriku, itu menunjukkan bahwa perilakunya bahkan lebih bodoh dan tak termaafkan.

Bagaimanapun, jeritan kemarahan tentang pelanggaran hukum Prancis dan tabu tentang privasi pribadi itu sendiri munafik. Majalah glossy Perancis menginvasi privasi royalti asing dan selebriti showbiz domestik dan asing mingguan – dan membayar denda moderat sebagai bagian dari model bisnis mereka. Tidak banyak yang protes.

Dengan pengamatan saya sendiri, orang-orang Prancis di luar gelembung Paris tidak begitu antusias sebagai orang dalam tentang kekebalan kehidupan pribadi politisi. Gerakan Yellow Jackets asli sebagian didorong oleh fantasi-fantasi menyeramkan dari pesta pora yang dibiayai oleh para pembayar pajak – gejala dari perasaan yang lebih luas tentang penolakan seluruh kebenaran.

Pelajaran bagi politisi Prancis dari masalah Griveaux lebih halus dari yang terlihat.

Perselingkuhan Dominique Strauss-Kahn pada tahun 2012 seharusnya dimakamkan sekali dan untuk semua gagasan bahwa perilaku seksual yang tidak patuh oleh politisi pria Prancis dapat menjadi masalah gosip pribadi, tetapi tidak menjadi perhatian publik. Reputasi DSK sebagai seseorang yang mendorong perilaku dengan wanita hingga batasnya sudah diketahui. Tidak ada yang menulis tentang itu, dengan satu pengecualian terhormat (atau, bagi orang Prancis, tidak terhormat).

Kekebalan semacam itu sudah tidak ada lagi di era internet. Hukum Prancis, dan peraturan yang menyangkal diri media, mungkin membuat diskusi tentang kehidupan seks politisi di luar publikasi atau platform arus utama. Memperluas larangan itu ke jangkauan yang lebih gelap dari jaringan tidak mungkin. Pelajaran bagi politisi Prancis dari masalah Griveaux lebih halus dari yang terlihat. Jika politisi Prancis “hanya” berselingkuh dengan seorang siswa berusia 27 tahun yang menyetujui, cerita itu akan menjadi keajaiban satu hari, jika itu. Video yang membuat perbedaan. Politisi Prancis tidak harus berperilaku seperti orang suci. Tetapi mereka harus menghindari bertingkah seperti remaja paling idiot.

Read more
Pemilihan Umum Perancis: Harus Diperhatikan
March 28, 2020February 6, 2024

Pemilihan Umum Perancis: Harus Diperhatikan

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Pemilihan Umum Perancis: Harus Diperhatikan – Ini adalah latihan terbesar tahun ini dalam demokrasi Eropa dan itu terjadi akhir pekan ini, coronavirus. Coronavirus tidak menghentikan pemilihan di seluruh Perancis pada hari Minggu, dengan banyak yang dipertaruhkan untuk Macron dan lawan-lawannya. Perancis terus maju dengan putaran pertama pemilihan lokal di seluruh negeri Minggu ini, untuk memilih puluhan ribu pejabat lokal  termasuk walikota negara itu untuk masa jabatan enam tahun baru – di lebih dari 30.000 komune.

Partai La République En Marche (LREM) Emmanuel Macron diperkirakan akan melakukan pemukulan, setelah gagal membangun identitas politik berdasarkan pada sesuatu yang lebih dari kepribadian presiden sendiri, dan untuk menghasilkan pemimpin lain dengan pengakuan nama, dukungan lokal, dan kebijakan khusus diperlukan untuk memenangkan pemilihan di tingkat ini. slot

Les Républicains (LR) yang konservatif bertaruh pada pemilihan ini untuk mulai bangkit dari abu, setelah mereka dihancurkan oleh skandal politik dan kemunculan Macron dan gerakan sentrisnya. Rally Nasional dan Partai Hijau sayap kanan adalah di antara partai-partai lain yang mengharapkan dorongan dari pemilihan ini. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:

A)

Factor Corona Virus

Macron menegaskan dalam pidatonya kepada negara pada Kamis malam bahwa para ilmuwan tidak melihat alasan untuk menunda pemilihan meskipun penyebaran epidemi. https://www.mrchensjackson.com/

Tetapi para pengamat akan mengawasi dengan cermat untuk melihat apakah jumlah pemilih terpengaruh. Namun, bahkan sebelum coronavirus, tingkat partisipasi dalam pemilihan lokal berada pada lintasan menurun. Pada 2014, mereka lebih rendah dari pada 2001. Pada 2014, 62 persen orang Prancis memilih dalam pemilihan lokal.

Sedikit lebih dari seperempat orang Prancis khawatir tentang pemungutan suara sehubungan dengan wabah tersebut tetapi masih belum jelas apakah pemilih lansia, yang lebih rentan terhadap virus, akan menghindari pemungutan suara kali ini. Jika mereka melakukannya, itu dapat bekerja melawan walikota lama, yang sering memiliki basis dukungan yang kuat di antara para manula. Coronavirus juga melampaui pemilihan dalam percakapan nasional. Sebanyak 87 persen orang Prancis mendiskusikan coronavirus, sementara hanya 52 persen yang mendiskusikan pemilihan mendatang, menurut jajak pendapat IFOP-Fiducial dari akhir pekan lalu. Pada 2014, pada saat yang sama, 60 persen orang Prancis mendiskusikan pemilihan.

Races to Watch

Paris: Macron memenangkan kedua putaran pemilihan presiden di ibukota pada tahun 2017 tetapi kandidatnya Agnès Buzyn berada di urutan ketiga dalam pemilihan walikota. Kontes untuk hadiah terbesar dalam pemilihan ini sepertinya adalah pembagian tradisional kiri-kanan, yang Macron telah berusaha keras untuk singkirkan dari politik Prancis. Petahana sosialis Anne Hidalgo masuk ke leher dan leher dengan Rachida Dati dari Les Républicains. Hidalgo telah menjadi bagian dari kepemimpinan Sosialis kota ini sejak tahun 2001 dan, sejak mengambil alih kepemimpinan pada tahun 2014, ia mengubah kota menjadi sebuah eksperimen dalam menyesuaikan kota metropolis utama dengan tantangan pemanasan global, yang memicu kemarahan banyak warga Paris dalam proses tersebut. . Larangannya terhadap lalu lintas dari dua jalan tepi sungai yang sibuk dan rencananya untuk membangun jalur sepeda di seluruh kota disalahkan karena mencekik kemacetan lalu lintas, dan warga Paris mengeluh bahwa kota itu semakin kotor di bawah kepemimpinannya. Tetapi dia memiliki banyak pendukung setia yang melihatnya sebagai pemimpin visioner, dan dia akan menjadi favorit untuk mengalahkan Dati dalam putaran kedua putaran kedua.

Lyon: Jika ada satu kota di mana LREM seharusnya memiliki waktu yang mudah untuk menang, itu haruslah Lyon. Walikota yang akan keluar, Gérard Collomb, sebuah fixture lokal selama beberapa dekade, adalah salah satu pendukung Macron yang paling awal dan paling menonjol dalam upaya presidennya. Tetapi kandidat LREM yang berharap untuk menggantikannya berada di tempat pertama yang berbahaya, dengan kandidat Hijau dekat.

Strasbourg: The Green berlarian dengan kandidat LREM. Jika mereka berhasil mengklaim kemenangan, itu akan menjadi kemenangan terbesar mereka.

The Greens

Berbicara tentang Hijau, jajak pendapat ini tidak hanya tentang membangun tempat ketiga mereka dalam pemilihan Parlemen Eropa tahun lalu. Mereka ingin memposisikan diri sebagai satu-satunya alternatif yang layak untuk Macron dan Reli Nasional dalam pemilihan presiden 2022. Pada 2014, mereka hanya memenangkan satu kota besar: Grenoble. Kali ini, mereka menjalankan kampanye kompetitif di kota-kota seperti Lyon dan Strasbourg, selain mempertahankan keunggulan mereka di Grenoble. Tetapi sementara isu-isu lingkungan seperti polusi, iklim dan perencanaan kota berada dalam lima keprihatinan pemilih teratas menurut jajak pendapat IFOP, hanya sedikit pemilih yang percaya bahwa kaum Hijau sebenarnya bisa menang. Hampir setengah – 48 persen – dari Perancis mengatakan mereka menginginkan kandidat Hijau untuk memenangkan pemilihan di komune mereka, tetapi hanya 19 persen percaya itu akan terjadi, menurut jajak pendapat yang sama.

The Far Right

Pemilihan Umum Perancis: Harus Diperhatikan

Dengan keamanan, titik bicara sayap kanan utama, yang memuncak kekhawatiran pemilih, Rally Nasional Marine Le Pen berharap untuk mengkonsolidasikan keuntungan yang dibuatnya pada tahun 2014 (ketika itu masih disebut Front Nasional). Peluang gelombang sayap kanan dalam pemilihan ini terlihat tipis tetapi partai masih bisa meraih beberapa kemenangan yang menarik. Hadiah besar yang mereka kejar adalah Perpignan, sebuah kota di Prancis barat daya yang berpenduduk lebih dari 120.000 orang. Mitra Le Pen, Louis Alliot memimpin daftar mereka di sana untuk ketiga kalinya. Kali ini dia pergi ke hari Minggu memimpin pemilihan, di depan kandidat LR yang berkuasa. Pada 2017, Le Pen mendapat 40 persen suara pada putaran kedua pemilihan presiden di sana dan daftar partainya menempati urutan pertama dalam pemilihan Parlemen Eropa. Banyak yang akan turun ke apakah pihak lain membentuk aliansi di babak kedua untuk membawa petahana kemenangan dan memblokir paling kanan dari mengambil apa yang akan menjadi kota terbesar yang pernah mereka menangkan.

The Unusual Suspects

Komedian Rémi Gaillard, yang populer di kalangan gerakan Yellow Jackets dan terkenal karena video-video isengnya dengan polisi atau pejabat Prancis, sedang diputar di Montpellier. Dengan dukungannya berjalan sekitar 9 persen, ia berpeluang paling tidak mempermalukan LREM Macron, yang hanya sekitar 5 persen. Slogan Gaillard adalah “membuat Montpellier segar kembali.” Di Paris, laba-laba terobsesi, bintang-ahli matematika-menjadi LREM-anggota parlemen Cédric Villani pergi nakal dan berlari melawan kandidat partai. Meskipun ia memberikan suara kelima, para kandidat terdepan bersaing untuk para pemilihnya di putaran kedua.

Dalam arondisemen ke-18 ibukota, Vikash Dhorasoo, mantan gelandang di tim sepak bola nasional Prancis, menyerukan “pemberontakan nyata dari kelas pekerja” melawan Macron. Dhorasoo, yang menjalankan tiket sayap kiri Prancis Unbowed, memiliki dukungan kuat di dunia seni, dari rapper Joey Starr dan penulis feminis Virginie Despentes, tetapi tertinggal dalam jajak pendapat.

Read more
Bagaimana Yellow Vests Meninggalkan ‘Indelible Mark’ pada Politik Perancis
March 28, 2020February 6, 2024

Bagaimana Yellow Vests Meninggalkan ‘Indelible Mark’ pada Politik Perancis

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Bagaimana Yellow Vests Meninggalkan ‘Indelible Mark’ pada Politik Perancis – Ketika Emmanuel Macron melakukan perjalanan ke medan perang Perang Besar pada awal November 2018, bagian dari perayaan yang menandai 100 tahun sejak gencatan senjata yang mengakhiri konflik, serangkaian insiden yang tidak biasa melanda ziarah ziarah peringatan Presiden Prancis.

Bermartabat dan dengan koreografi yang hati-hati, peringatan semacam itu adalah ciri khas kepresidenan semi-monarki Prancis, kesempatan bagi kepala negara untuk mewujudkan negara dan sejarahnya yang membanggakan. Tetapi di kota-kota dan desa-desa yang pernah berbaris di front barat, kesungguhan itu tertusuk oleh serangkaian pertemuan tegang dengan anggota masyarakat yang tidak puas. slot online

Tanggal yang dinubuatkan akan menandai awal dari salah satu gerakan protes paling kuat dan menular dalam sejarah Prancis baru-baru ini – pemberontakan yang tidak konvensional yang membuat para elit Paris tertidur, mengguncang pemerintah, membingungkan komentator, dan akhirnya menginspirasi protes kucing-copy di seluruh dunia. Mengenakan rompi neon yang sekarang terkenal dan wajib di mobil Prancis, Gilets Jaunes (Yellow Vests) menggelar protes selama 52 minggu berturut-turut terhadap kesulitan ekonomi, meningkatkan ketidaksetaraan dan pendirian politik yang didiskreditkan. Mereka menjaga bundaran di seluruh negeri siang dan malam, turun ke jalan pada setiap hari Sabtu sejak 17 November, dan pada puncaknya pada bulan Desember bahkan menyerbu Arc de Triomphe di pusat kota Paris, di tengah adegan kekacauan yang tidak disaksikan sejak Mei ’68. www.benchwarmerscoffee.com

Dua belas bulan kemudian, jumlah Yellow Vest di jalanan sangat berkurang, dan Macron dapat mengklaim telah melihat sebagian besar tantangan yang paling berat dari kepresidenannya. Namun gerakan itu tetap meninggalkan bekas yang tak terhapuskan pada Prancis, memaksa pemerintah menjadi miliaran euro keringanan pajak, mengirimkan peringatan yang jelas kepada presiden “Yupiter” gaya gadungan negara itu, dan menempatkan petak-petak negara yang diabaikan kembali ke peta. “Tidak ada keraguan akan ada sebelum dan sesudah Yellow Vest,” kata Frédéric Gonthier, seorang ilmuwan politik di pusat penelitian Pacte dan School of Political Studies di Grenoble. Menggambarkan gerakan itu sebagai “titik balik dalam politik Prancis”, Gonthier mengatakan salah satu warisan utamanya adalah “untuk mengembalikan kelas pekerja Prancis yang tak terlihat dan tak terdengar kembali ke jantung debat publik”.

Mapping the protests

Mungkin lebih daripada gerakan sosial lainnya, pemetaan Yellow Vest terbukti menjadi tantangan bagi analis dan pejabat pemerintah. Secara longgar dihubungkan oleh jaringan lusinan halaman Facebook, gerakan ini sebagian besar tampak tanpa bentuk, tanpa pemimpin dan tanpa bengkok ideologis yang jelas. Mencerminkan upaya-upaya di lembaga-lembaga lain, Gonthier dan rekannya Tristan Guerra, seorang kandidat doktoral di Grenoble, mengandalkan wawancara dan hampir 5.000 kuesioner online untuk menetapkan identitas dari Yellow Vest yang khas.

“Gambaran yang muncul adalah gerakan yang sebagian besar terdiri dari pekerja dan mantan pekerja dalam situasi ketidakamanan keuangan, dengan relatif sedikit pengangguran,” kata Gonthier. Yellow Vest hadir di seluruh Prancis, tetapi terkuat di kota-kota kecil dan daerah pedesaan. Mereka datang dari semua lapisan masyarakat, tetapi profesi liberal tidak terwakili, sementara pemilik usaha kecil dan karyawan, pengrajin dan pekerja perawatan membentuk sebagian besar gerakan. Sekitar dua pertiga responden berpenghasilan kurang dari upah rata-rata, dan persentase yang sedikit lebih tinggi terdaftar memiliki “defisit sumber daya budaya dan hubungan sosial”. Ini pada gilirannya “mengkondisikan cara mereka mendefinisikan diri mereka sendiri, dan membantu menjauhkan mereka dari gerakan sosial tradisional”, tambah Gonthier.

Ciri lain yang menentukan adalah proporsi perempuan yang tinggi, yang membentuk kira-kira setengah dari Yellow Vest, sedangkan gerakan sosial secara tradisional cenderung didominasi oleh laki-laki. Gonthier mengatakan ini mencerminkan mobilisasi signifikan perempuan dalam pekerjaan perawatan, “terutama pekerja rumah sakit dari sektor kesehatan publik yang terjun lebih jauh ke dalam krisis”. Mereka termasuk sejumlah besar ibu tunggal yang tidak bisa keluar dan memprotes, atau Takut oleh respons tangan-berat polisi, tetapi yang mendukung gerakan ini secara online. Guerra menambahkan: “Kami menemukan banyak kasus perempuan dalam kesulitan keuangan, yang bekerja di sektor kesehatan, yang secara bertahap keluar dari protes karena mereka menjadi terlalu berbahaya”.

Bagaimana Yellow Vests Meninggalkan ‘Indelible Mark’ pada Politik Perancis

‘Women are the first victims of poverty’

Oriane, seorang pekerja sosial berusia 25 tahun yang menolak untuk memberikan nama lengkapnya, mengatakan dia bergabung dengan gerakan tersebut pada hari Sabtu protes ketiga – dan tidak pernah melewatkan satu pun sejak itu. Dia pernah ke protes di Paris dan Toulouse asalnya, melihat Yellow Vest sebagai kelanjutan alami dari perjuangannya untuk hak-hak perempuan. Di awal pergerakan, Oriane dan temannya, Cherifa, seorang warga amal Palais de la Femme di Paris, mendirikan halaman Yellow Vest wanita pertama di Facebook. Banyak lagi yang telah ditambahkan sejak itu.

“Perempuan adalah korban pertama dari kemiskinan dan inilah mengapa saya seorang perempuan Yellow Vest,” katanya kepada FRANCE 24. Seperti banyak orang dalam gerakan itu, Oriane tergerak untuk memprotes oleh “kebijakan pemerintah yang tidak adil dan penghinaan Macron terhadap rakyat kecil seperti kami”. “Presiden orang kaya” Prancis tidak terhubung dengan negara itu, katanya, mengutip daftar panjang komentar menghina, seperti mengatakan kepada seorang pria yang menganggur ia hanya perlu “menyeberang jalan” untuk mencari pekerjaan, mengeluh tentang “gila” uang ”Perancis membelanjakan kesejahteraannya, dan mendesak para pensiunan untuk“ lebih sedikit mengeluh ”tentang tunjangan mereka yang menyusut.

Media caricatures

Pemicu pemberontakan Yellow Vest adalah pajak bahan bakar yang tidak populer, seolah-olah dirancang untuk membiayai transisi Prancis ke ekonomi hijau (meskipun segera menjadi jelas bahwa hasilnya sebagian besar akan digunakan untuk menyumbat defisit anggaran yang diperbesar oleh pemotongan pajak pemerintah untuk orang kaya). ). Retribusi itu membuat marah pengendara mobil di daerah pedesaan dan pinggiran kota yang kelaparan transportasi umum dan layanan lainnya, di mana rumah tangga sangat bergantung pada mobil mereka. Asosiasi asli ini dengan kendaraan bermotor, disemen dengan simbol rompi visibilitas tinggi, memungkinkan beberapa komentator di Paris yang terhubung dengan baik untuk menganggap para pengunjuk rasa sebagai bandel, pengendara egois yang tidak peduli dengan perubahan iklim. Jauh sebelum studi serius pertama diterbitkan, banyak di media yang terburu-buru menarik kesimpulan tentang G-30-S, yang sering kali meremehkan yang menyatakan bahwa Yellow Vest disusupi dan dikendalikan oleh para aktivis sayap kanan. Para kritikus menunjuk pada fakta bahwa gerakan itu tampak paling kuat di daerah-daerah terabaikan di mana Marine Le Pen memperoleh skor tertinggi dalam pemilihan presiden 2017.

“Media berusaha mengkriminalkan kami, menyebut kami homofob, rasis, dan anti-Semit,” kata Oriane, mencatat bahwa tidak ada Yellow Vest yang pernah menuduhnya sebagai lesbian, atau pada temannya Charifa karena menjadi Muslim. “Banyak organisasi berita yang pernah saya percayai memperlakukan kami dengan jijik. Mereka butuh waktu lama untuk memahami kami, dan dengan menghina kami, mereka memperlebar jurang pemisah antara para elit dan rakyat. ”

Beberapa hari sebelum peringatan satu tahun, National Audiovisual Institute (INA) Prancis menerbitkan laporan tentang liputan media tentang gerakan tersebut. Ia mencatat bahwa para penyiar lambat untuk bangun dengan tantangan, dan kemudian memberikan liputan massal kepada bentrokan kekerasan dengan polisi sambil mengabaikan masalah ekonomi yang mendukung protes. Guerra mengatakan, tidak mengherankan jika media meluangkan waktu untuk beradaptasi dengan medan dan sosiologinya, karena “geografi gerakan itu sangat berbeda dengan organisasi-organisasi berita,” yang secara tradisional terkonsentrasi di Paris dan kota-kota besar. “Ketika gerakan sosial baru muncul, media sering kali bingung, menarik perbandingan tergesa-gesa dengan masa lalu sebelum mengidentifikasi kekhasan gerakan,” tambah Gonthier.

Non-partisan, but not apolitical

Dalam beberapa kasus, pengalaman politik relatif Yellow Vest berkontribusi untuk menghasilkan kesalahpahaman – seperti penggunaan istilah “apolitis” untuk menekankan penolakan mereka terhadap politik partai tradisional. Seperti yang diungkapkan oleh penelitian, sebagian besar peserta adalah pengunjuk rasa pertama kali tanpa afiliasi politik atau serikat.

Salah satu sifat Yellow Vest yang paling menarik adalah upaya mereka untuk merebut kembali politik dengan merebutnya dari kendali “para ahli”, kata Gonthier, mencatat bahwa upaya ini “diekspresikan dalam hal kebangkitan politik dan ketidakadilan yang merajalela”. Ini pada gilirannya menjelaskan mengapa mereka selalu menolak para pemimpin dan perwakilan politik, yang dipandang sebagai faktor perpecahan. “Yellow Vest sering dikritik karena kurangnya organisasi, tetapi ini tidak benar,” jelas Gonthier. “Gerakan ini sangat terorganisir, meskipun tidak secara vertikal. Debat diatur oleh majelis yang bekerja dalam kelompok kecil dan mencapai keputusan berdasarkan konsensus. Pengorganisasian hal-hal secara horizontal lebih sulit daripada vertikal, tetapi mereka telah berhasil. Mengelola bundaran sepanjang waktu, menjaga perdamaian dan menghindari topik perselisihan – semua ini membutuhkan keterampilan organisasi yang signifikan. “

‘I haven’t read Marx, but I experience class war every day’

Oriane mengatakan pengambilan keputusan horisontal dan kolektif dari Yellow Vest adalah “dalam tradisi terbaik Suffragette dan Komune Paris”. Tetapi bagi pemain sayap kiri yang diakui seperti dia, kurangnya dukungan untuk gerakan dari partai-partai sayap kiri yang didirikan adalah kekecewaan besar – dan bukti lebih lanjut dari kesenjangan antara elit politik dan rakyat. “Kiri harus tahu satu atau dua hal tentang perang kelas, namun mereka tidak mendukung kita,” keluhnya. “Saya belum membaca Marx, tetapi saya mengalami perang kelas di jalan dan di tubuh saya setiap hari.”

Penolakan Yellow Vests atas politik partai bukan satu-satunya alasan kurangnya konvergensi dengan partai-partai sayap kiri dari oposisi Prancis yang terpecah-pecah. Sebagai permulaan, sosiologi gerakan ini sangat berbeda dengan gerakan protes sayap kiri yang terang-terangan seperti Occupy, Indignados, atau Nuit Debout baru-baru ini, di mana pemuda pengangguran dengan gelar sarjana memegang peranan penting. Faktor kunci lainnya adalah tidak adanya ideologi anti-kapitalis bersama di seluruh gerakan Yellow Vest. “Mereka berbagi beberapa referensi dengan kaum kiri, seperti permohonan mereka untuk solidaritas yang lebih besar dan penolakan mereka terhadap ketidakadilan dan ketidaksetaraan. Tetapi yang terpenting, Yellow Vest tidak menolak ekonomi pasar atau kapitalisme. Mereka ingin hidup lebih baik, seperti kelas menengah, ”kata Gonthier. “Cita-cita mereka adalah pekerja mandiri yang hidup dari pekerjaannya. Dalam pikiran mereka, tergantung pada manfaat sosial itu memalukan, ”tambah Guerra. “Untuk Yellow Vest, manfaatnya harus bersyarat. Mereka menolak negara kesejahteraan yang menyia-nyiakan kekayaan yang mereka hasilkan. Semua hal ini membuat mereka berselisih dengan sebagian besar kaum kiri. Bahkan, mereka menawarkan lahan yang lebih subur untuk hak radikal. ”

Who’s the racist?

Dalam hal tujuan materialnya, gerakan ini hanya sebagian berhasil. Ini memaksa pemerintah melakukan serangkaian langkah-langkah krisis untuk menopang daya beli, misalnya dengan menaikkan pensiun minimum. Tapi ini membantu dukungan getah untuk gerakan. Begitu pula Debat Besar Nasional Macron, yang disebut sebagai tanggapan atas protes, yang mana presiden di mana-mana segera berubah menjadi sebuah road show balai kota yang menawarkan liputan media yang tak tertandingi – sementara Yellow Vest disimpan di teluk. Berbicara secara elektoral, gerakan protes terbukti gagal: daftar Yellow Vest dalam pemilihan Eropa merupakan mimpi buruk untuk dibentuk dan segera dipalu. Tetapi akan salah untuk menganggap gerakan ini tidak meninggalkan jejak yang dalam pada kehidupan politik.

“Dalam hal tujuan simbolis, dan kemampuan untuk mendikte agenda, Yellow Vest jelas memiliki dampak besar pada politik Prancis,” kata Gonthier, menunjukkan bahwa banyak tuntutan utama mereka – seperti pengembalian pajak kekayaan, dihapuskan oleh Macron, dan memberi warga kekuatan untuk memicu referendum – akan terus mendominasi debat politik. Dalam banyak hal, agenda yang dikemukakan oleh G-30-S lebih sehat daripada debat-debat berbahaya yang dipupuk oleh partai-partai politik dan media, Guerra berpendapat. Memang, sementara sayap kanan dan pemerintah terobsesi pada imigrasi dan kerudung Muslim, topik-topik seperti itu sebagian besar dijauhi oleh Yellow Vest, justru karena sifat memecah belah mereka.

Fraternity of the oppressed

Untuk Oriane, keberhasilan gerakan di masa depan akan tergantung pada kemampuannya untuk bertemu dengan perjuangan lain yang dilakukan oleh orang-orang yang tertindas di Prancis dan luar negeri. Dia mengatakan pemiskinan banyak warga Paris yang diberi harga keluar dari ibukota Prancis telah membantu mereka bersimpati dengan nasib Yellow Rompi di daerah pedesaan, sementara pengalaman represi polisi telah membawa gerakan protes lebih dekat ke populasi kaya imigran di pinggiran kota yang paling miskin. dari Perancis. Selama tahun lalu, lusinan pemrotes, jurnalis dan pengamat telah menderita luka serius – termasuk mencungkil mata dan tangan – karena peluru karet dan granat kejut yang digunakan oleh polisi anti huru hara Perancis. Penolakan pemerintah yang gigih untuk mempertanyakan taktik polisi, dengan Macron pada satu titik mengatakan “tidak ada yang namanya kekerasan polisi”, telah membuat marah Yellow Vest dan semakin meradikalisasi gerakan tersebut.

“Penindasan telah membantu kami mengidentifikasi dengan banlieue [pinggiran], yang telah menderita dari kekerasan polisi begitu lama,” tambah Oriane, yang juga memuji protes Yellow Vest mingguan dengan memungkinkannya untuk “bergaul” dengan rakyat pedesaan, termasuk “orang-orang yang datang dari hak politik ”, dan memahami keprihatinan mereka. Menurut Gonthier, tidak ada jaminan bahwa Yellow Vests akan memainkan bagian penting dalam pemogokan nasional mendatang yang disebut oleh pekerja sektor publik, “karena ketidakpercayaan mereka yang mendalam terhadap serikat pekerja, yang dipandang sebagai membela kepentingan kelas tertentu”. Di sisi lain, kesadaran politik mereka yang baru ditemukan dapat mengakibatkan aktivisme yang berkelanjutan dan keterlibatan yang lebih besar dalam kehidupan dan politik masyarakat.

Read more
Macron: Berapa Lama Coronavirus Akan Bertahan
March 28, 2020February 6, 2024

Macron: Berapa Lama Coronavirus Akan Bertahan

lillieforsenate by Fernando James0 comments

Macron: Berapa Lama Coronavirus Akan Bertahan – Tidak ada yang tahu berapa lama krisis coronavirus akan berlangsung, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pada hari Kamis, dan memperingatkan bahwa mengalahkan itu kemungkinan akan memerlukan perbaikan bagaimana fungsi ekonomi Barat.

“Apa yang tidak bisa dikatakan orang hari ini adalah berapa lama kita harus menjaga pengurangan kontak sosial ini,” kata Macron saat mengunjungi Institut Pasteur di Paris, di mana para peneliti membuat tes untuk virus corona dan sedang bekerja untuk mengembangkan perawatan dan vaksin. “Kami tidak tahu berapa banyak gelombang yang akan kami miliki dan bagaimana virus akan berperilaku dan bagaimana kami akan menyerapnya.” premium303

Macron adalah pemimpin G7 pertama yang mengakui secara eksplisit betapa sedikitnya informasi yang dimiliki oleh para pembuat keputusan dan ilmuwan mengenai coronavirus atau efek mendalam yang akan ditimbulkannya terhadap sistem ekonomi global, ketika para pemimpin mencoba untuk mencapai keseimbangan antara mengunci negara mereka untuk mengekang penyebaran virus dan menjaga ekonomi mereka tetap bertahan.Gangguan rute pasokan global setelah China dipaksa  mengunci untuk mengendalikan wabah koronavirus pada Januari, dan efek riak sejak negara-negara lain mengikutinya, telah menyoroti bagaimana ketergantungan Eropa terhadap sumber-sumber eksternal dan menghidupkan kembali perdebatan tentang perlunya repatriasi beberapa kemampuan produksi. https://www.benchwarmerscoffee.com/

Desakan Macron untuk melanjutkan kegiatan ekonomi menyebabkan beberapa kebingungan karena banyak orang masih harus pergi bekerja telah mulai menyatakan keprihatinannya terhadap kesehatan mereka. Para pemimpin telah bergulat dengan meminta orang untuk tinggal di rumah dan menghindari kontak manusia sebanyak mungkin dalam upaya untuk mengekang penyebaran virus secara eksponensial, sementara juga menghindari menghentikan ekonomi mereka sepenuhnya.

“Kita harus terus memproduksi dan menjaga negara tetap berjalan,” kata Macron. “Kita akan mengubah kebiasaan kita, tetapi semuanya tidak bisa berhenti … kita harus meluangkan waktu untuk mengatur diri kita sendiri, dan melihat apa yang bisa beradaptasi.” Sementara beberapa sektor kerah putih telah dapat menyesuaikan diri untuk bekerja dari jarak jauh, bagian-bagian penting dari perekonomian membutuhkan kehadiran di tempat untuk terus berjalan, termasuk pertanian, pabrik, toko roti dan pengumpulan sampah.

Sebelumnya pada hari itu, Macron mengadakan panggilan konferensi video dengan para pemangku kepentingan ekonomi untuk membahas tantangan yang mereka hadapi sejak ia memerintahkan penutupan secara nasional, dan membahas langkah-langkah dukungan pemerintah untuk menjaga perekonomian tetap berjalan. “Kita harus memberitahu warga kita untuk menjaga jarak … dan kita harus [juga] melanjutkan kehidupan ekonomi, karena tidak mungkin untuk hidup, bahkan dikurung, untuk merawat orang sakit jika kita tidak melanjutkan kegiatan ekonomi,” kata Macron di awal pertemuan.

Desakan Macron untuk melanjutkan kegiatan ekonomi menyebabkan beberapa kebingungan karena banyak orang masih harus pergi bekerja telah mulai menyatakan keprihatinannya terhadap kesehatan mereka mengingat epidemi tersebut. Tetapi Macron mengatakan itu semua bergantung pada penerapan aturan sosial dan kebersihan yang tepat.

“Kami harus mengatur pekerjaan dan produksi dengan cara meminimalkan kontak sebanyak mungkin,” katanya. “Ada aturan baru: Mereka yang bisa tinggal di rumah, tinggal di rumah. Ketika kita bisa bekerja dari jarak jauh, kita bekerja dari jarak jauh. Kita mengatur ulang. Dan semua yang bisa kita lakukan tanpa, kita lakukan tanpa. Jadi itu adalah perubahan dalam kemampuan bersosialisasi, yang merupakan sangat sulit, saya tahu jenis pengorbanan yang kami minta orang lakukan, tetapi itu tidak berarti menghentikan segalanya. “

Prancis melihat ke dalam mengubah strategi pengujian coronavirus

Prancis sedang membentuk komite ilmiah untuk mengubah strategi pengujian coronavirus pemerintah dari pengujian terbatas menjadi pendekatan yang lebih sistematis. “Tujuan komite adalah untuk memberi nasihat kepada pemerintah tentang program dan doktrin relatif terhadap praktik pengobatan, pengujian dan ‘backtracking’ yang memungkinkan identifikasi orang yang kontak dengan mereka yang terinfeksi oleh virus COVID-19,” pernyataan dari kantor Presiden Emmanuel Macron kata.

Macron: Berapa Lama Coronavirus Akan Bertahan

Ada kecaman yang meningkat di Prancis atas keputusan pemerintah untuk tidak menguji secara luas dan sistematis, terlepas dari manfaat strategi yang telah ditunjukkan di Korea Selatan. Pejabat pemerintah Prancis sejauh ini meremehkan keefektifan pengujian yang lebih luas, sementara para kritikus menuduh mereka melakukan itu untuk menyembunyikan kekurangan alat tes. Pada hari Senin, kepala Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan di samping langkah-langkah pengurungan, negara-negara perlu “untuk menyerang virus dengan taktik agresif dan bertarget – menguji setiap kasus yang dicurigai, mengisolasi dan merawat setiap kasus yang dikonfirmasi, dan melacak dan mengkarantina setiap kontak dekat. . “

Seorang pejabat di kantor Macron tidak akan mengkonfirmasi Prancis mengubah strateginya sebagai tanggapan terhadap pedoman WHO tetapi bahwa kebijakan pengujian “sedang disempurnakan dan ditingkatkan menjelang diakhirinya kurungan.” Tapi akhir dari kurungan saat ini tidak ada di meja. Sebaliknya, kurungan diperkirakan akan diperpanjang di Perancis dalam beberapa hari mendatang.

Komite Analisis, Penelitian dan Keahlian (CARE) yang baru juga ditugaskan untuk melihat jejak digital orang yang terinfeksi. Tetapi pejabat Elyée mengatakan bahwa akan membutuhkan “beberapa tindakan pencegahan karena itu secara sosial kompleks” tanpa memberikan rincian lebih lanjut tentang apa yang mungkin menjadi tindakan pencegahan tersebut.

Macron menyerukan persatuan nasional dalam perang melawan coronavirus

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan persatuan nasional ketika Perancis melakukan “perang” melawan virus corona, dan dia menjanjikan “rencana investasi besar-besaran” dalam sistem perawatan kesehatan negara itu. “Ketika kita terlibat dalam perang, kita terlibat sepenuhnya, kita memobilisasi bersatu. Saya melihat di negara kita faktor perpecahan, keraguan, semua orang yang ingin memecah belah negara ketika kita harus memiliki hanya satu obsesi: bersatu untuk melawan virus Saya menyerukan persatuan dan komitmen ini”, kata Macron dalam sebuah pidato singkat kepada negara di luar rumah sakit militer di kota Mulhouse di bagian timur, yang secara khusus sangat terpengaruh oleh virus itu.

Macron berada di bawah tekanan yang meningkat atas strategi pengujian pemerintah serta kekurangan masker dan respirator. Presiden memberi hormat kepada pekerjaan penyedia layanan kesehatan yang ia gambarkan berada di “garis depan” dan mengumumkan bonus langsung dan kenaikan gaji untuk mereka serta “rencana investasi besar-besaran” di rumah sakit negara begitu krisis berakhir. Sektor kesehatan telah menuntut dorongan finansial sejak Macron menjadi presiden.

Dia juga mengumumkan operasi militer baru – dengan nama sandi “Ketahanan” – untuk memberikan dukungan dan perlindungan sanitasi dan logistik, termasuk penyebaran dua kapal amfibi di lepas pantai wilayah luar negeri Prancis di Guyana dan Samudra Hindia bagian selatan. Macron tidak mengumumkan perpanjangan dari penguncian nasional, meskipun dewan ilmiah yang telah menasihatinya tentang kebijakan mengatakan pada hari Selasa “di semua kemungkinan, akan bertahan setidaknya enam minggu sejak pertama kali dimulai.” Prancis dikunci pada 17 Maret. Macron mengatakan dia akan berbicara lagi dengan negara itu “dalam beberapa hari” untuk berbagi “keputusan yang lebih dalam” dalam beberapa minggu mendatang.

Read more
sbobet
idn poker
slot online
slot
slot
www.creeksidelandsinn.com
emergency-food-supply.com
slot indonesia
premium303
premium303
https://www.geradordesenha.com/
https://arguard.org/
https://www.premium303.shop/
https://premium303.cymru/
https://www.1947london.com
Learning can be so much fun if you know https://www.childrensmuseumsect.org/ where to go childrens museum sect this year
Welcome to my blog https://bloog.io/ The full version of this site and try hard refreshing this page to fix the error.
Stay and play at https://doubledicerv.com/ near the majestic Ruby Mountains, the Southfork Reservoir and the large northern gold mines
June 2025
M T W T F S S
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30  
« Oct    

Categories

  • lillieforsenate

Recent Posts

  • Oct 29, 2024 Drama Kekuasaan, Skandal Politik yang Mengguncang Prancis
  • Dec 19, 2023 Prancis sebagai Pemain Sentral dalam Diplomasi Global
  • Dec 19, 2023 Sistem Parlementer Ganda sebagai Pilar Demokrasi Prancis
  • Dec 19, 2023 Peran Referendum yang Membentuk Masa Depan Prancis
  • Dec 19, 2023 Republik Kelima sebagai Pilar Demokrasi Prancis
  • Dec 19, 2023 Sistem Peradilan Prancis Sebagai Pilar Hukum yang Inklusif
  • Dec 19, 2023 Pemilu dan Keterlibatan Warga saat Musim Politik di Prancis
  • Dec 19, 2023 Tradisi Demo sebagai Ciri Khas Musim politik di Prancis
  • Dec 19, 2023 Sejarah yang Membentuk Kehidupan Politik di Prancis
  • Dec 19, 2023 Tantangan Kontemporer Demokrasi Politik di Prancis
  • Dec 19, 2023 Perkembangan Sistem Politik Demokratis & Dinamis di Prancis
  • Dec 19, 2023 Prinsip Konsitusionalitas dan Keadilan di Prancis
  • Dec 19, 2023 Sistem Teritorial Pemerintahan Daerah di Prancis
  • Dec 19, 2023 Memahami Struktur Organisasi Pemerintahan Prancis
  • Dec 19, 2023 Peran Partai Konservatif dalam Politik Modern di Prancis
  • Dec 19, 2023 Perkembangan Politik Prancis Pasca Jabatan Emmanuel Macron
  • Dec 19, 2023 Kebijakan Politik Integrasi Imigran di Prancis
  • Dec 19, 2023 Tekanan Politik Terhadap Kantor-kantor Berita di Prancis
  • Dec 19, 2023 Fondasi Demokrasi: Sistem Hukum Politik di Prancis
  • Dec 19, 2023 Tokoh-Tokoh Bersejarah dan Arsitek Revolusi Politik Prancis
  • Dec 19, 2023 Perubahan Spektrum Politik Prancis: Tren dan Dampaknya
  • Dec 19, 2023 Dampak Revolusi Terhadap Politik Prancis: Transformasi Zaman 
  • Dec 19, 2023 Dampak Gelombang Politik Prancis terhadap Ekonomi Dunia
  • Dec 19, 2023 Masa Pemerintahan Presiden Prancis: Pencapaian dan Tantangan
  • Dec 19, 2023 Partai-partai Politik Paling Berperan di Prancis Saat Ini
  • Dec 19, 2023 Jejak Politik Prancis Partai yang Mengusung Emmanuel Macron
  • Dec 19, 2023 Perkembangan dan Peran Penting Partai Politik di Prancis
  • Dec 19, 2023 Sejarah Politik Prancis Dari Revolusi Hingga Masa Kini
  • Dec 19, 2023 Harapan Publik pada Masa Jabatan Kedua Emmanuel Macron
  • Dec 19, 2023 Politik Prancis Era Kepemimpinan Presiden Emmanuel Macron
  • Dec 19, 2023 Dinamika Politik Prancis Saat Ini: Tantangan dan Perubahan
  • Mar 08, 2022 Lima Tahun Presiden Macron di Panggung Internasional
  • Mar 08, 2022 Prancis Membatasi Bidang Kepresidenan Menjadi 12 Kandidat
  • Jan 25, 2021 Mengapa Prancis Menentang Reformasi Pensiun Macron
  • Jan 25, 2021 Laïcité Prancis: Mengapa Seluruh Dunia Berjuang Untuk Memahaminya
  • Jan 25, 2021 Abaikan Kritik 100 Hari Pertama Emmanuel Macron Berjalan Sangat Baik
  • Jan 25, 2021 Mengapa Politisi Prancis Tidak Bisa Berhenti Berbicara Tentang Kejahatan
  • Apr 28, 2020 Dugaan Kasus Korupsi Uang Pajak di Prancis
  • Apr 28, 2020 Skandal Griveaux Membuat Prancis Untuk Meregulasi Media Sosial
  • Mar 28, 2020 Waktu Krisis Bagi Kaum Konservatif Prancis
  • Mar 28, 2020 Situs Far-Right Perancis Diberdayakan Oleh Polandia
  • Mar 28, 2020 Politisi Perancis: Kehidupan Seks yang Tidak Rahasia
  • Mar 28, 2020 Pemilihan Umum Perancis: Harus Diperhatikan
  • Mar 28, 2020 Bagaimana Yellow Vests Meninggalkan ‘Indelible Mark’ pada Politik Perancis
  • Mar 28, 2020 Macron: Berapa Lama Coronavirus Akan Bertahan

Tags

Abaikan Kritik 100 Hari Pertama Emmanuel Macron Berjalan Sangat Baik Bagaimana Yellow Vests Meninggalkan ‘Indelible Mark’ pada Politik Perancis Dugaan Kasus Korupsi Uang Pajak di Prancis Laïcité Prancis: Mengapa Seluruh Dunia Berjuang Untuk Memahaminya Lima Tahun Presiden Macron di Panggung Internasional Macron: Berapa Lama Coronavirus Akan Bertahan Mengapa Politisi Prancis Tidak Bisa Berhenti Berbicara Tentang Kejahatan Mengapa Prancis Menentang Reformasi Pensiun Macron Pemilihan Umum Perancis: Harus Diperhatikan Politisi Perancis: Kehidupan Seks yang Tidak Rahasia Prancis Membatasi Bidang Kepresidenan Menjadi 12 Kandidat Situs Far-Right Perancis Diberdayakan Oleh Polandia Skandal Griveaux Membuat Prancis Untuk Meregulasi Media Sosial Waktu Krisis Bagi Kaum Konservatif Prancis

Archives

  • October 2024
  • December 2023
  • March 2022
  • January 2021
  • April 2020
  • March 2020
Proudly powered by WordPress | Theme: Esfahan by OptimaThemes.